PEMIKIRAN POLITIK ISLAM SYEKH TAQIYUDDIN AN-NABHANI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PLURALITAS DI INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini berangkat dari problem di mana fenomena yang terjadi di zaman sekarang ini. Ketika di Indonesia beredar pemikiran, isu semangat tentang berdirinya sistem politik Islam yaitu khilafah telah menjadi pembcaraan banyak kalangan. Menurut sebagian orang merupakan sesuatu yang sangat ditakuti. Indonesia sebagai salah satu negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Tetapi banyak masyarakatnya beranggapan negatif tentang sistem khilafah, dari pelajar, mahasiswa, dosen, sampai anggota pemerintahan yang notabenenya adalah orang-orang berpendidikan. Mungkin generasi umat Islam saat ini tidak tertarik dengan sistem khilafah karena tidak pernah membaca sejarah, menyaksikan kejayaan Islam pada masa lampau. Menurut Syekh Taqiyuddin an-Nabhani sistem Khilafah adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan sistem Islam dalam kehidupan. Tapi, apakah sistem ini akan berimplikasi terhadap pluralitas di Indonesia.
Hasil penelitian ini adalah bahwa sistem khilafah yang digagas oleh Syekh Taiyuddin an-Nabhani bisa berimplikasi positif dan negatif terhadap pluralitas di Indonesia. Berimplikasi negatif karena di Indonesia The Founding Fathers telah sepakat membentuk negara kesatuan republik Indonesia dan pancasila sebagai dasar negara. Akan tetapi dengan penerapan syariat dalam bingkai khilafah bisa juga berimplikasi positif sehingga ada tuduhan negatif bahwa ketika syariat Islam diterapkan akan mengancam pluralitas anggapan yang keliru juga.
Hasil penelitian ini adalah bahwa sistem khilafah yang digagas oleh Syekh Taiyuddin an-Nabhani bisa berimplikasi positif dan negatif terhadap pluralitas di Indonesia. Berimplikasi negatif karena di Indonesia The Founding Fathers telah sepakat membentuk negara kesatuan republik Indonesia dan pancasila sebagai dasar negara. Akan tetapi dengan penerapan syariat dalam bingkai khilafah bisa juga berimplikasi positif sehingga ada tuduhan negatif bahwa ketika syariat Islam diterapkan akan mengancam pluralitas anggapan yang keliru juga.
Article Details
How to Cite
Novriansyah, M. Roki. “PEMIKIRAN POLITIK ISLAM SYEKH TAQIYUDDIN AN-NABHANI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PLURALITAS DI INDONESIA”. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama 21, no. 1 (July 3, 2020): 49–64. Accessed May 9, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/6149.
Section
Artikel
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
How to Cite
Novriansyah, M. Roki. “PEMIKIRAN POLITIK ISLAM SYEKH TAQIYUDDIN AN-NABHANI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PLURALITAS DI INDONESIA”. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama 21, no. 1 (July 3, 2020): 49–64. Accessed May 9, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/6149.