Self Maturity and Tasamuh As a Resolution of Religious Conflicts
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konsep self maturity dan tasamuh serta korelasinya dalam resolusi konflik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan. Data diperoleh dari buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan self maturity, tasamuh, dan resolusi konflik. Kemudian data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mencari solusi penyelesaian konflik beragama perlu adanya pendekatan yang tepat. Di sisi lain, untuk mencegah terjadinya konflik suku, agama, ras dan antargologan (SARA) antar umat beragama juga diperlukan tasamuh antar umat beragama yang dibangun oleh sejumlah masyarakat yang memiliki kepribadian yang luhur, sopan, santun dan menghargai bentuk peribadatan antar agama.Tulisan ini bermaksud menjelaskan peranan penting self maturity dan tasamuh sebagai resolusi konflik beragama.
Article Details
How to Cite
“Self Maturity and Tasamuh As a Resolution of Religious Conflicts”. Intizar 25, no. 2 (April 28, 2020): 87–94. Accessed March 15, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/5608.
Section
Artikel
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work
How to Cite
“Self Maturity and Tasamuh As a Resolution of Religious Conflicts”. Intizar 25, no. 2 (April 28, 2020): 87–94. Accessed March 15, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/5608.
References
Abdullah, M. (2001). Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keagamaan. Jakarta: Buku Kompas.
Afandi, A. K. (2011). Langkah Praktis Menyusun Proposal. Surabaya: Pustakamas.
Aisyah BM, S. (2014). Konflik Sosial dalam Hubunga Antar Umat Beragama. Jurnal Dakwah Tabligh, 15(2), 189–208. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/jdt.v15i2.348
Al-Munawar, S. A. H. (2002). Fikih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press.
Al-Yahya, A. A. A. (n.d.). Al-Wasathiyyah ath-Thariqila al-Ghad. Kairo: As-Sa’adah.
Ali, D., & et al. (1989). Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik. Jakarta: Bulan Bintang.
An-Nawawi, I. (2011). Riyadhus Shalihin. (A. Wicaksono, Ed.). Solo: Insan Kamil.
Bukhori, B. (2012). Toleransi terhadap Umat Kristiani (Ditinjau dari Fundamentalisme Agama dan Kontrol Diri). Semarang: Lembaga Penelitian. IAIN Walisongo Semarang.
Burhanuddin, J., & Subhan, A. (2000). Sistem Siaga Dini Terhadap Kerusuhan Sosial. Jakarta: Balitbang Agama Depag RI and PPIM.
Chirzin, M. (2011). Keanekaragaman dalam al-Qur’an. Tsaqafah, 7(1), 51. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v7i1.107
Departemen Agama RI. (1989). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: CV Toha Putra.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2005). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fahruddin, A. H. (2017). Learning Society Arab Pra Islam (Analisa Historis dan Demografis). Kuttab, 1(1), 39–49.
Ghazali, A. M., & Busro. (2017). Pendidikan Islam dalam Dinamika Kehidupan Beragama di Indonesia. Intizar, 23(1), 93–112.
Hadi, S. (2005). Abdurrahman Wahid: Pemikir Tentang Kerukunan Umat Beragama. Tidak Diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hamdi, I. (2017). Ta’Aruf Dan Khitbah Sebelum Perkawinan. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 16(1), 43. https://doi.org/10.31958/juris.v16i1.959
Kasdi, A. (2014). Maqashid Syari’ah dan Hak Asasi Manusia (Implementasi Ham Dalam Pemikiran Islam). Jurnal Penelitian, 8(2), 247–268.
Madjid, N. (1995). Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam di Indonesia. Jakarta: Paramadina.
Mahpur, M. (2003). Hubungan Olah Rasa dengan Kematangan Diri Ditinjau dari Usia dan lamanya Mengikuti Kebatinan (Pendekatan Psikologi Fenomenologis Kebatinan Jawa, Sumarah). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Marwah, H. B., & Verdiansyah, V. (2004). Islam dan Barat: Membangun Teologi Dialog. Jakarta: LSIP (Lembaga Studi Islam Progresif).
Marzuki. (2006). Konflik Antar Umat Beragama di Indonesia dan Alternatif Pemecahannya. Makalah disampaikan pada Seminar tentang Revolusi Konflik, Senin 20 November 2006 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Muntaha, P. Z., & Wekke, I. S. (2017). Paradigma Pendidikan Islam Multikultural: Keberagamaan Indonesia dalam Keberagaman. Intizar, 23(1), 17. https://doi.org/10.19109/intizar.v23i1.1279
Nufus, H., Khozin, N., & Diman, L. (2018). Nilai Pendidikan Multicultural (Kajian Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Hujurat Ayat 9-13). Al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 142. https://doi.org/10.33477/alt.v3i2.680
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius.
Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Volume 13. Jakarta: Lentera Hati.
Siradj, S. A. (2013). The sunnī-shī‘ah conflict and the search for peace in Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 7(1), 145–164. https://doi.org/10.15642/JIIS.2013.7.1.145-164
Suriansyah, E., & Rahmini, R. (2019). Konsep Kafa’Ah Menurut Sayyid Usman. El-Mashlahah, 7(2), 35–51. https://doi.org/10.23971/el-mas.v7i2.1426
Taufiq, I. (2016). Al-Qur’an Bukan Kitab Teror: Membangun Perdamaian Berbasis Al-Qur’an. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Afandi, A. K. (2011). Langkah Praktis Menyusun Proposal. Surabaya: Pustakamas.
Aisyah BM, S. (2014). Konflik Sosial dalam Hubunga Antar Umat Beragama. Jurnal Dakwah Tabligh, 15(2), 189–208. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/jdt.v15i2.348
Al-Munawar, S. A. H. (2002). Fikih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press.
Al-Yahya, A. A. A. (n.d.). Al-Wasathiyyah ath-Thariqila al-Ghad. Kairo: As-Sa’adah.
Ali, D., & et al. (1989). Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik. Jakarta: Bulan Bintang.
An-Nawawi, I. (2011). Riyadhus Shalihin. (A. Wicaksono, Ed.). Solo: Insan Kamil.
Bukhori, B. (2012). Toleransi terhadap Umat Kristiani (Ditinjau dari Fundamentalisme Agama dan Kontrol Diri). Semarang: Lembaga Penelitian. IAIN Walisongo Semarang.
Burhanuddin, J., & Subhan, A. (2000). Sistem Siaga Dini Terhadap Kerusuhan Sosial. Jakarta: Balitbang Agama Depag RI and PPIM.
Chirzin, M. (2011). Keanekaragaman dalam al-Qur’an. Tsaqafah, 7(1), 51. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v7i1.107
Departemen Agama RI. (1989). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: CV Toha Putra.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2005). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fahruddin, A. H. (2017). Learning Society Arab Pra Islam (Analisa Historis dan Demografis). Kuttab, 1(1), 39–49.
Ghazali, A. M., & Busro. (2017). Pendidikan Islam dalam Dinamika Kehidupan Beragama di Indonesia. Intizar, 23(1), 93–112.
Hadi, S. (2005). Abdurrahman Wahid: Pemikir Tentang Kerukunan Umat Beragama. Tidak Diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hamdi, I. (2017). Ta’Aruf Dan Khitbah Sebelum Perkawinan. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 16(1), 43. https://doi.org/10.31958/juris.v16i1.959
Kasdi, A. (2014). Maqashid Syari’ah dan Hak Asasi Manusia (Implementasi Ham Dalam Pemikiran Islam). Jurnal Penelitian, 8(2), 247–268.
Madjid, N. (1995). Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam di Indonesia. Jakarta: Paramadina.
Mahpur, M. (2003). Hubungan Olah Rasa dengan Kematangan Diri Ditinjau dari Usia dan lamanya Mengikuti Kebatinan (Pendekatan Psikologi Fenomenologis Kebatinan Jawa, Sumarah). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Marwah, H. B., & Verdiansyah, V. (2004). Islam dan Barat: Membangun Teologi Dialog. Jakarta: LSIP (Lembaga Studi Islam Progresif).
Marzuki. (2006). Konflik Antar Umat Beragama di Indonesia dan Alternatif Pemecahannya. Makalah disampaikan pada Seminar tentang Revolusi Konflik, Senin 20 November 2006 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Muntaha, P. Z., & Wekke, I. S. (2017). Paradigma Pendidikan Islam Multikultural: Keberagamaan Indonesia dalam Keberagaman. Intizar, 23(1), 17. https://doi.org/10.19109/intizar.v23i1.1279
Nufus, H., Khozin, N., & Diman, L. (2018). Nilai Pendidikan Multicultural (Kajian Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Hujurat Ayat 9-13). Al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 142. https://doi.org/10.33477/alt.v3i2.680
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius.
Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Volume 13. Jakarta: Lentera Hati.
Siradj, S. A. (2013). The sunnī-shī‘ah conflict and the search for peace in Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 7(1), 145–164. https://doi.org/10.15642/JIIS.2013.7.1.145-164
Suriansyah, E., & Rahmini, R. (2019). Konsep Kafa’Ah Menurut Sayyid Usman. El-Mashlahah, 7(2), 35–51. https://doi.org/10.23971/el-mas.v7i2.1426
Taufiq, I. (2016). Al-Qur’an Bukan Kitab Teror: Membangun Perdamaian Berbasis Al-Qur’an. Yogyakarta: Bentang Pustaka.