ASAS KELANGSUNGAN USAHA SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITOR PAILIT SEHUBUNGAN TIDAK ADANYA INSOLVENCY TEST DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KEPAILITAN

Main Article Content

Serlika Aprita

Abstract

In its development, the Bankruptcy Law in theory and practice did not progress significantly and it was until 1998 and replaced by a new one, which on October 18, 2004 legalized bankruptcy law and postponement of debt obligations have a wider scope, this is necessary because of the development and legal needs in the community while the provisions that have been applied is not sufficient as a legal means to solve the problem of accounts receivable in a fair, fast, open, and effective. One of them concerning the requirement to declare a bankrupt debtor as stipulated in the provisions of Article 2 paragraph 1 that there is no provision that requires the debtor to be insolvency, this is certainly contrary to the universal philosophy of the Bankruptcy Act that provides a way out for debtors and creditors when the debtor is in a state unable to pay its debts. The absence of this insolvency test shows that the Bankruptcy Act is dominant in protecting the interests of creditors. In order to have a clear philosophical foundation, the concept of business continuity principles should be included in the future Article of Bankruptcy Regulation so as to enable debtor and creditors to pursue debt settlement fairly, quickly, openly and effectively. The type of research in the writing of this journal is prescriptive normative legal research.

Article Details

How to Cite
Aprita, S. (2018). ASAS KELANGSUNGAN USAHA SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITOR PAILIT SEHUBUNGAN TIDAK ADANYA INSOLVENCY TEST DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KEPAILITAN. Nurani: Jurnal Kajian syari’ah Dan Masyarakat, 17(2), 153-179. https://doi.org/10.19109/nurani.v17i2.1842
Section
Artikel

How to Cite

Aprita, S. (2018). ASAS KELANGSUNGAN USAHA SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITOR PAILIT SEHUBUNGAN TIDAK ADANYA INSOLVENCY TEST DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KEPAILITAN. Nurani: Jurnal Kajian syari’ah Dan Masyarakat, 17(2), 153-179. https://doi.org/10.19109/nurani.v17i2.1842

References

Ali, M. D. (1990). Asas-Asas Hukum Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Aling, D. F. (2009). Karya Ilmiah: Perlindungan Debitur dan Kreditor Dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU Serta Dampaknya Bagi Perbankan, Manado: Departemen Pendidikan Nasional RI, Universitas Sam Ratulangi, Fakultas Hukum.

Apeldoorn, L. J. V. (1968). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Pradnja Paramita (Placeholder1).

Ardytia, W. (2004). Tesis: Perlindungan Hukum Kreditor Dalam Kepailitan: Studi Kasus Terhadap Peninjauan Kembali Reg.No.07.PK/N/2004. Semarang: Program Studi Magister Kenotaritan Program Pasca Sarjana Universitas Diponogoro.

Aristoteles, dalam R. Soeroso. (2007). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Ashiddiqie, J. dalam Nurul Qamar. (2014). Hak Asasi Manusia dalam Negara Hukum Demokrasi (Human Rights in Democratiche Rectsstaat). Jakarta: Sinar Grafika.

Asyhadie, Z. & Sutrisno, B. (2012). Hukum Perusahaan dan Kepailitan. Jakarta: Erlangga.

Bagus Irawan. (2007). Aspek-Aspek Hukum Kepailitan, Perusahaan dan Asuransi. Bandung: PT. Alumni.

Budiono, A. R. (2005). Pengantar Ilmu Hukum, Malang: Bayumedia.

Harahap, Y. Tesis: Analisis Hukum mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang Kepailitan. Sumatera Utara: Program Magister Hukum USU.

Hartini, R. (2009). Penyelesaian Sengketa Kepailitan di Indonesia:Dualisme Kewenangan Pengadilan Niaga dan Lembaga Arbitrase. Jakarta: Kencana.

Hartono, S. (1981). Pengantar Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Yogyakarta: Liberty.

Hikmah, M. (2007). Aspek Hukum Perdata Internasional dalam Perkara Kepailitan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Hoff, J. (2000). Indonesian Bankruptcy Law. Terjemahan Kartini Muljadi: Undang-Undang Kepailitan di Indonesia, Jakarta: Tata Nusa.

Ibrahim, J. (2006). Teori dan Metode Penelitan Hukum Normatif., Malang: Bayumedia.

Ikhwansyah, I., Judiansyah, S. D., & Pustikasari, R. (2012). Hukum Kepailitan: Analisis Hukum Perselisihan dan Hukum Keluarga serta Harta Benda Perkawinan. Bandung:KENI.

Juwana, H. (2004). Hukum Sebagai Instrumen Politik: Intervensi Atas Kedaulatan Dalam Proses Legislasi di Indonesia. Sumatera Utara: Orasi Dies Natalis Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ke-50.

Khairandy, R. (2014). Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia.Yogyakarta: FH UII Press.

Manan, A. (2009). Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, Jakarta: Kencana.

Manik, E. (2012). Cara Mudah Memahami Proses Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang:Dilengkapi Dengan Studi Kasus Kepailitan. Bandung: CV. Mandar Maju.

Marzuki, P.M. (2009). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana.

Marzuki, P.M. (2010a). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana.

Marzuki, P.M. (2010b). Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Kencana.

Mas, M. (2004). Pengantar Ilmu Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia.

Muladi, dalam Rudhy A. Lontoh, Deny Kailimang, Benny Ponto(eds). (2001). Penyelesaian Utang Piutang melalui Kepailitan atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Bandung: Alumni.

Muljadi, K. (2003). Perubahan Faillisements Verordening Dan Perpu Nomor 1 Tahun 1998 jo. UU No. 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU tentang Kepailitan menjadi UU Jakarta: Makalah Seminar Perkembangan Hukum Bisnis di Indonesia.

Nadapdap, B. (2014). Hukum Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, Edisi Revisi. Jakarta: Aksara.

Nasution, B. (2003). Diktat: Hukum Kepailitan. Medan: Sekolah Pascasarjana USU, Program Magister Kenotariatan.

Nating, I. (2005). Peranan dan Tanggung Jawab Kurator dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Nur, A. (2015). Hukum Kepailitan:Perbuatan Melawan Hukum oleh Debitor. Jakarta: PT. Pilar Yuris Ultima.

Nurani, N. (2009). Hukum Bisnis:Suatu Pengantar. Bandung: CV. Insan Mandiri.

Nurdin, A. (2012). Kepailitan BUMN Persero Berdasarkan atas Asas Kepastian Hukum. Bandung: PT. Alumni.

Paton, dalam Satjipto Rahardjo. (2000). Ilmu Hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Prodjohamidjojo, M. (2002). Proses Kepailitan Menurut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Kepailitan. Bandung: CV. Mandar Maju.

Puang, V. M. H. (2011). Penerapan Asas Pembuktian Sederhana dalam Penjatuhan Putusan Pailit, Jakarta: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera (SATU NUSA).

Purwosutjipto, H.M.N. (1984). Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Rawls, J., dalam Karen Leback. (2012). Teori-Teori Keadilan: Analisis Kritis terhadap Pemikiran J.S.Mill, John Rawls, Robert Nozick, Reinhold Neibuhr, Jose Porfirio Miranda, Bandung:Nusa Media.

Saliman, A. R. (2014). Hukum Bisnis Untuk Perusahaan:Teori dan Contoh Kasus. Jakarta:Kencana.

Samadani, A. (2014) Dasar-Dasar Hukum Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Santoso, L. & Yahyanto. (2016). Pengantar Ilmu Hukum: Sejarah, Pengertian, Konsep Hukum, Aliran Hukum dan Penafsiran Hukum. Malang: Setara Press.

Santoso, M. A. (2012). Hukum, Moral, dan Keadilan. Jakarta: Kencana.

Sastrawidjaja, M. S. (2006). Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Bandung: PT. Alumni.

Sembiring, S. (2006). Hukum Kepailitan dan Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan Kepailitan. Bandung: Nuansa Aulia.

Setiyowati, J. E. (2003). Perlindungan Hukum Peserta Bagi Hasil di Suatu Perusahaan. Bandung: CV.Mandar Maju.

Sidharta, A. (1999). Refleksi Ilmu Hukum. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.

Sinaga, S. M. (2012). Hukum Kepailitan Indonesia. Jakarta: Tata Nusa.

Sjahdeini, S. R. (1998). Makalah: Tanggapan terhadap Perpu Kepailitan No. 1 Tahun 1998. Jakarta.

Sudarsono. (2002). Kamus Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.

Sunarmi. (2005). Ringkasan Disertasi: Tinjauan Kritis terhadap Undang-Undang Kepailitan:Menuju Hukum Kepailitan yang Melindungi Kepentingan Debitor dan Kreditor. Medan: Pascasarjana USU, Perpu yang Bikin Kiamat, Kontan No.39 Tahun II, 29 Juni 1998.

Surya Perdamaian. (2001). Makalah: Syarat-Syarat Pengajuan Kepailitan dan Kelemahan Hukum Acara Kepailitan dalam Praktek Pengadilan Niaga. Medan.

Sutendi, A. (2009). Hukum Kepailitan, Bogor: Ghalia Indonesia.

Widijowati, R. D. (2012). Hukum Dagang. Yogyakarta: ANDI.

Wirjolukito. (1997). Penyelesaian Kepailitan melalui Pengadilan (Studi Kasus Kepailitan):Restrukurisasi Organisasi melalui Bisnis Kepailitan. Semarang: Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.

Wiyono, E. H. (2007). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta:Akar Media.