Respon Masyarakat Terhadap Sertifikasi Ulama di Kota Palembang
Main Article Content
Abstract
The cleric in this study is "one who knows and has a wide range of religious knowledge and becomes a model of society". In this period of reform, change occurs in every aspect of people's life, whether economic, political, social and religious life. The change is fundamental and takes place within seconds, even difficult to guess. This of course brings the impact of confusion and uncertainty for the community in determining their life step. Indications of society's attitude are now increasingly crystallized as seen from their behavior patterns. Whether or not the public's view of the ulama has been experienced is a shift in especially those involved in the party's activities and entering the power environment. The people who were respectful and willing to listen to the words of the ulama are no longer less indications that they are engaged in activities that are contrary to the will of the ummah or who are not successful in their mission. Therefore, to restore the image of the ulama, the government once discourse the certification to this circle.
Ulama dalam peneltian ini adalah “orang yang mengetahui dan dan memiliki ilmu agama yang luas dan menjadi panutan masyarakat”. Dalam masa reformasi ini, perubahan terjadi pada setiap aspek kehidupan masyarakat, baik ekonomi, politik, sosial dan kehidupan keagamaan. Perubahan tersebut bersifat mendasar dan berlangsung dalam hitungan detik, bahkan sulit untuk ditebak. Hal ini tentunya membawa dampak kebingungan dan ketidakpastian bagi masyarakat dalam menentukan langkah kehidupan mereka. Indikasi sikap masyarakat tersebut saat ini semakin mengkristal yang terlihat dari pola tingkah laku mereka. Disadari atau tidak pandangan masyarakat terhadap para ulama telah mengalami pergeseran teutama pada mereka yang terlibat dalam kegiatan partai dan masuk dalam lingkungan kekuasaan. Masyarakat yang tadi hormat dan mau mendengarkan perkataan ulama sekarang tidak lagi apalagi ada indikasi mereka terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan kehendak ummat atau yang tidak berhasil dalam misi yang diembannya. Oleh karena itu, mengembalikan citra ulama maka pemerintah pernah mewacanakan melaksanaka sertifikasi terhadap kalangan ini.
Ulama dalam peneltian ini adalah “orang yang mengetahui dan dan memiliki ilmu agama yang luas dan menjadi panutan masyarakat”. Dalam masa reformasi ini, perubahan terjadi pada setiap aspek kehidupan masyarakat, baik ekonomi, politik, sosial dan kehidupan keagamaan. Perubahan tersebut bersifat mendasar dan berlangsung dalam hitungan detik, bahkan sulit untuk ditebak. Hal ini tentunya membawa dampak kebingungan dan ketidakpastian bagi masyarakat dalam menentukan langkah kehidupan mereka. Indikasi sikap masyarakat tersebut saat ini semakin mengkristal yang terlihat dari pola tingkah laku mereka. Disadari atau tidak pandangan masyarakat terhadap para ulama telah mengalami pergeseran teutama pada mereka yang terlibat dalam kegiatan partai dan masuk dalam lingkungan kekuasaan. Masyarakat yang tadi hormat dan mau mendengarkan perkataan ulama sekarang tidak lagi apalagi ada indikasi mereka terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan kehendak ummat atau yang tidak berhasil dalam misi yang diembannya. Oleh karena itu, mengembalikan citra ulama maka pemerintah pernah mewacanakan melaksanaka sertifikasi terhadap kalangan ini.
Article Details
How to Cite
Respon Masyarakat Terhadap Sertifikasi Ulama di Kota Palembang. (2018). Medina-Te : Jurnal Studi Islam, 14(1), 102-120. https://doi.org/10.19109/medinate.v14i1.2360
Section
Artikel
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
How to Cite
Respon Masyarakat Terhadap Sertifikasi Ulama di Kota Palembang. (2018). Medina-Te : Jurnal Studi Islam, 14(1), 102-120. https://doi.org/10.19109/medinate.v14i1.2360