Pemanfaatan Instant Messenger Telegram Sebagai Alat Penyebaran Paham Radikal Di Indonesia
Main Article Content
Abstract
The purpose of this study is to find out the use of instant messenger Telegram as a tool for spreading radicalism in Indonesia. Defined as a research method based on post-positivism philosophy (correcting weaknesses, that reality is real, and researchers cannot get the truth from reality if researchers are not directly involved), used to examine the condition of natural objects, where researchers are as key instruments, data collection techniques are carried out by in-depth interviews, then to test the validity of the researchers using triangulation (combined), data analysis is inductive / qualitative. The results of the Qualitative Method research show that true instant messenger Telegram is used by many radical groups in communicating and for the purpose of expanding the network of radicalism. So that the Telegram should have a team or technology that can filter radical content directly, so that these groups cannot easily launch their actions by spreading propaganda or the ideologies of their groups.
Article Details
How to Cite
Pemanfaatan Instant Messenger Telegram Sebagai Alat Penyebaran Paham Radikal Di Indonesia. (2022). Medina-Te : Jurnal Studi Islam, 17(1), 73-83. https://doi.org/10.19109/medinate.v17i1.6665
Section
Artikel
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
How to Cite
Pemanfaatan Instant Messenger Telegram Sebagai Alat Penyebaran Paham Radikal Di Indonesia. (2022). Medina-Te : Jurnal Studi Islam, 17(1), 73-83. https://doi.org/10.19109/medinate.v17i1.6665
References
Abror, M. (2016). Radikalisai Dan Deradikalisasi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas (Studi Multi Kasus di SMAN 3 Lamongan dan SMK NU Lamongan).
Admin. (2016, Agustus 20). Ibu Digital. Diperoleh 8 September 2018 dari http://www.ibudigital.com/apa-itu-telegram-dan-bagaimana-cara-menggunakan-aplikasi-telegram/
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2017). Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017. Diperoleh 15 mei 2018 dari file:///C:/Users/Alfhatheh%20Mohammad/Downloads/Hasil%20Survei%20Penetrasi%20dan%20Perilaku%20Pengguna%20Internet%20Indonesia%202017.pdf
Bungin, B. (2009). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Damayanti, N. P., Thayibi, I., Gardhiani, L. A., & Limy, I. (2003). Radikalisme Agama Sebagai Salah Satu Bentuk Perilaku Menyimpang: Studi Kasus Front Pembela Islam. Jurnal Kriminologi Indonesia, 3 (1).
Danaher, P. J., Davis, R. A., & Wilson, I. (2003). A Comparison of Online and Offline Consumer Brand Loyalty, Marketing Science. Jakarta: Erlangga (Diterjemahkan oleh: Amiruddin Ram dan Tita Sobari).
Daymon, C., & Holloway, I. (2008). Metode - Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations & Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit Bentang. (Diterjemahkan oleh: Cahya Wiratama)
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Diterjemahkan oleh: Dariyanto, B. S. Fata, Abi, & J. Rinaldi)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fadeli, M. (2016). Komunikasi Partisipatoris Kemitraan Polisi Masyarakat dalam Mangantisipasi Paham Radikal "ISIS" di Surabaya. Jurnal Komunikasi, Media, dan Informatika, 5 (3), 121-131. Diperoleh 5 Oktober 2017 dari https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/komunika/article/.../529
Fanada, D. (2017, July 16). 7 hal mengenai Pavel Durov, sang pencipta aplikasi Telegram. Diperoleh 3 September 2018 dari https://www.rappler.com/indonesia/berita/175768-profil-pavel-durov-penemu-aplikasi-telegram
Ghifari, I. F. (2017). Radikalisme Di Internet. Jurnal Agama dan Lintas Budaya, 1 (2), 123-134. Diperoleh 5 Oktober 2017 dari https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/Religious/article/.../pdf_11
Guta, M. (2017, Maret 27). Small Business TRENDS. What is the Telegram Messenger App and How Can You Use It for Your Business. Diperoleh dari https://smallbiztrends.com/2017/03/telegram-messenger-app.html
Hasani, I., & Naipospos, B. T. (2010). Radikalisme Agama di Jabodetabek & Jawa Barat: Implikasinya terhadap Jaminan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.
Hidayat, F. (n.d.). About Me. Diperoleh dari ferli1982.wordpress.com: https://ferli1982.wordpress.com/ferli-hidayat/about/
Holmes, D. (2012). Teori Komunikasi Media, Teknologi, dan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hornby, A. S. (2000). Oxford Advanced, Dictionary of current English. United Kingdom: Oxford university press.
Jones, S. (1999). Doing Internet Research. California: SAGE Publications, Inc.
Kartodirdjo, S. (1985). Ratu Adil. Jakarta: Sinar Harapan.
Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana (Prenadamedia Group).
Lister, M., Dovey, J., Giddings, S., Grant, I., & Kieran, K. (2009). New Media a Critical Introduction. Oxon, Inggris: Routledge.
McQuail, D. (2010). Mass Communications Theory. Dalam D. McQuail, Mass Communications Theory (hal. 191-192). London: SAGE Publications Ltd.
Miles, M. B., & Huberman, M. (1994). Qualitative data analysis: An Expanded Sourcebook. Second Edition. London: SAGE Publications, Inc.
Movanita, A. N. (2017, Juli 16). Teroris Pengguna Telegram, Kasus Bom Thamrin hingga Penusukan Polisi di Masjid Falatehan. Diperoleh 10 Oktober 2017 dari https://nasional.kompas.com/read/2017/07/16/09033181/teroris-pengguna-telegram-kasus-bom-thamrin-hingga-penusukan-polisi-di
Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasrudin. (2017, Juni 5). Windows Camp Indonesia. Diperoleh dari www.wincamp.org: https://wincamp.org/telegram-desktop-update-membawa-sejumlah-peningkatan/
Noviyanto. (2018). PT Lunaria Annua Teknologi. Diperoleh 5 September 2018 dari https://koinworks.com/blog/data-pertumbuhan-pengguna-sosial-media-di-indonesia/
Nugroho, B. (2013). Pengertian Internet atau Definisi Internet. Diperoleh 6 September 2018 dari WordPress.com: https://budinugroho24.wordpress.com/about/pengertian-internet-atau-definisi-internet-2/
Nuhrison, M. N. (2009). Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Faham/Gerakan Islam Radikal Di Indonesia. HARMONI Jurnal Multikultural & Multireligius, Vol VIII Juli-September.
Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara.
Puspita, Y. (2015). Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan Komunikasi dan Transaksi Pelacur Gay. Jurnal Pekommas, 18 (3), 203 - 212. Diperoleh 10 November 2017 dari https://media.neliti.com/media/.../222348-pemanfaatan-new-media-...
Robert, A. K. (2017, Juli 15). Benarkah Telegram Sarana Komunikasi Kelompok Teroris? Diambil kembali dari www.robertadhiksp.net: https://robertadhiksp.net/2017/07/15/benarkah-telegram-sarana-komunikasi-kelompok-teroris/
Rubaidi, A. (2008). Radikalisme Islam, Nahdlatul Ulama Masa depan Moderatisme Islam di Indonesia. Kotagede, Yogyakarta: Logung Pustaka.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Winarso, B. (2016, Mei 11). Sejarah dan Fitur-fitur Andalan Aplikasi Telegram. Diperoleh 27 Oktober 2018 dari https://dailysocial.id/post/apa-itu-telegram
Zakaria, M. (2018, Maret 19). Pengertian Interne
Admin. (2016, Agustus 20). Ibu Digital. Diperoleh 8 September 2018 dari http://www.ibudigital.com/apa-itu-telegram-dan-bagaimana-cara-menggunakan-aplikasi-telegram/
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2017). Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017. Diperoleh 15 mei 2018 dari file:///C:/Users/Alfhatheh%20Mohammad/Downloads/Hasil%20Survei%20Penetrasi%20dan%20Perilaku%20Pengguna%20Internet%20Indonesia%202017.pdf
Bungin, B. (2009). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Damayanti, N. P., Thayibi, I., Gardhiani, L. A., & Limy, I. (2003). Radikalisme Agama Sebagai Salah Satu Bentuk Perilaku Menyimpang: Studi Kasus Front Pembela Islam. Jurnal Kriminologi Indonesia, 3 (1).
Danaher, P. J., Davis, R. A., & Wilson, I. (2003). A Comparison of Online and Offline Consumer Brand Loyalty, Marketing Science. Jakarta: Erlangga (Diterjemahkan oleh: Amiruddin Ram dan Tita Sobari).
Daymon, C., & Holloway, I. (2008). Metode - Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations & Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit Bentang. (Diterjemahkan oleh: Cahya Wiratama)
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Diterjemahkan oleh: Dariyanto, B. S. Fata, Abi, & J. Rinaldi)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fadeli, M. (2016). Komunikasi Partisipatoris Kemitraan Polisi Masyarakat dalam Mangantisipasi Paham Radikal "ISIS" di Surabaya. Jurnal Komunikasi, Media, dan Informatika, 5 (3), 121-131. Diperoleh 5 Oktober 2017 dari https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/komunika/article/.../529
Fanada, D. (2017, July 16). 7 hal mengenai Pavel Durov, sang pencipta aplikasi Telegram. Diperoleh 3 September 2018 dari https://www.rappler.com/indonesia/berita/175768-profil-pavel-durov-penemu-aplikasi-telegram
Ghifari, I. F. (2017). Radikalisme Di Internet. Jurnal Agama dan Lintas Budaya, 1 (2), 123-134. Diperoleh 5 Oktober 2017 dari https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/Religious/article/.../pdf_11
Guta, M. (2017, Maret 27). Small Business TRENDS. What is the Telegram Messenger App and How Can You Use It for Your Business. Diperoleh dari https://smallbiztrends.com/2017/03/telegram-messenger-app.html
Hasani, I., & Naipospos, B. T. (2010). Radikalisme Agama di Jabodetabek & Jawa Barat: Implikasinya terhadap Jaminan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.
Hidayat, F. (n.d.). About Me. Diperoleh dari ferli1982.wordpress.com: https://ferli1982.wordpress.com/ferli-hidayat/about/
Holmes, D. (2012). Teori Komunikasi Media, Teknologi, dan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hornby, A. S. (2000). Oxford Advanced, Dictionary of current English. United Kingdom: Oxford university press.
Jones, S. (1999). Doing Internet Research. California: SAGE Publications, Inc.
Kartodirdjo, S. (1985). Ratu Adil. Jakarta: Sinar Harapan.
Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana (Prenadamedia Group).
Lister, M., Dovey, J., Giddings, S., Grant, I., & Kieran, K. (2009). New Media a Critical Introduction. Oxon, Inggris: Routledge.
McQuail, D. (2010). Mass Communications Theory. Dalam D. McQuail, Mass Communications Theory (hal. 191-192). London: SAGE Publications Ltd.
Miles, M. B., & Huberman, M. (1994). Qualitative data analysis: An Expanded Sourcebook. Second Edition. London: SAGE Publications, Inc.
Movanita, A. N. (2017, Juli 16). Teroris Pengguna Telegram, Kasus Bom Thamrin hingga Penusukan Polisi di Masjid Falatehan. Diperoleh 10 Oktober 2017 dari https://nasional.kompas.com/read/2017/07/16/09033181/teroris-pengguna-telegram-kasus-bom-thamrin-hingga-penusukan-polisi-di
Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasrudin. (2017, Juni 5). Windows Camp Indonesia. Diperoleh dari www.wincamp.org: https://wincamp.org/telegram-desktop-update-membawa-sejumlah-peningkatan/
Noviyanto. (2018). PT Lunaria Annua Teknologi. Diperoleh 5 September 2018 dari https://koinworks.com/blog/data-pertumbuhan-pengguna-sosial-media-di-indonesia/
Nugroho, B. (2013). Pengertian Internet atau Definisi Internet. Diperoleh 6 September 2018 dari WordPress.com: https://budinugroho24.wordpress.com/about/pengertian-internet-atau-definisi-internet-2/
Nuhrison, M. N. (2009). Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Faham/Gerakan Islam Radikal Di Indonesia. HARMONI Jurnal Multikultural & Multireligius, Vol VIII Juli-September.
Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara.
Puspita, Y. (2015). Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan Komunikasi dan Transaksi Pelacur Gay. Jurnal Pekommas, 18 (3), 203 - 212. Diperoleh 10 November 2017 dari https://media.neliti.com/media/.../222348-pemanfaatan-new-media-...
Robert, A. K. (2017, Juli 15). Benarkah Telegram Sarana Komunikasi Kelompok Teroris? Diambil kembali dari www.robertadhiksp.net: https://robertadhiksp.net/2017/07/15/benarkah-telegram-sarana-komunikasi-kelompok-teroris/
Rubaidi, A. (2008). Radikalisme Islam, Nahdlatul Ulama Masa depan Moderatisme Islam di Indonesia. Kotagede, Yogyakarta: Logung Pustaka.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Winarso, B. (2016, Mei 11). Sejarah dan Fitur-fitur Andalan Aplikasi Telegram. Diperoleh 27 Oktober 2018 dari https://dailysocial.id/post/apa-itu-telegram
Zakaria, M. (2018, Maret 19). Pengertian Interne