Analysis of Islamic Socio-Political and Cultural Meneutics of the Limo Migo Community in the Dalung Bojong inscription of East Lampung
Main Article Content
Abstract
The study aims to contextualize the content of the inscription of DalungBojong of East Lampung in the modern era with Fazlur Rohman’s hermeneutical approach. The data were taken from interviews with the main witness, Haji Hasanuddin (Pangiran Betaro Rajo III) as the author and the writer of the inscription DalungBojong and Mr. Hasan al-Basri (Pangiran Sebuwaias the traditional leader of Bojong Village). Dalung Bojong inscription is an archaeological evidence of the strong influence of Banten over Lampung as its territory. The relationship patterns depicted in the inscription are: First, the pattern of political relations in determining all decisions is based on the Sultan's decree. Second, the pattern of economic relations. Banten as a commercial center between nations has an interest in Lampung as an area that produces a lot of agricultural products to meet the needs of trading commodities. Third, the patterns of religious and cultural relations, the patterns of political and economic relations that are formed, and the socio-cultural contacts also occured. The Sultanate of Banten in Islamizing the Pugung people gave birth to many socio-political and cultural dynamics. Queen Pugung, who has principles, never gave up before the war. However, Queen Pugung realized that it was impossible to do war against his daughter-in-law. Finally, Queen Pugung made a circle rule. Those who do not follow the KeratuanPugung rules and choose to convert to Islam must leave the circle (the Pugung area) to the nearby areas of Pugung which became the forerunners of the Sekampung Limo Migo community.
Article Details
How to Cite
Analysis of Islamic Socio-Political and Cultural Meneutics of the Limo Migo Community in the Dalung Bojong inscription of East Lampung. (2020). Medina-Te : Jurnal Studi Islam, 16(2), 92-101. https://doi.org/10.19109/medinate.v16i2.7170
Section
Artikel
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
How to Cite
Analysis of Islamic Socio-Political and Cultural Meneutics of the Limo Migo Community in the Dalung Bojong inscription of East Lampung. (2020). Medina-Te : Jurnal Studi Islam, 16(2), 92-101. https://doi.org/10.19109/medinate.v16i2.7170
References
Abidin, Z., & Nopryana, D. (2020). The network of ulama in Lampung: Tracing the Islamic development and its influence on local tradition and culture. AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam, 25(02), 18.
Ainurrofiq, F. (2019). The use of hermeneutics double movement Fazlur Rahman in comprehending hadith of the unsuccessful leadership of women. Jurnal Ushuluddin, 27(2), 132–144. Retrieved from https://doi.org/10.24014/jush.v27i2.6719
Choirudin., Ningsih, R., Anwar, S., Sari, I., &Amalia. (2019). Etnomatematika situs purbakala Pugung Raharjo. Bandung : Lentera Ilmu.
Creswell J.W. (2012). Qualitative inquiry & research design: Choosing among five approaches. New Zealand: Pearson Education.
Dibyo, T. (2014). Tari melinting: Seni tari tradisional Lampung Timur. Patanjala: Jurnal PenelitianSejarah Dan Budaya, 6(1), 123. Retrieved from https://doi.org/10.30959/patanjala.v6i1.190
Hadikusuma, H. (1989). Masyarakat dan adat-budaya Lampung. Lampung : Pustaka Mandar Maju.
Irham, M. A. (2013). Lembaga perwatin dan kepunyimbangan dalam masyarakat adat Lampung: Analisis antropologis. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 8(1), 18.
Kholiffatun, U.,& Kismini, E. (2017). Makna gelar adat terhadap status sosial pada masyarakat Tanjung Aji Keratuan Melinting. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kurniawan, R. C. (2017). Piil pesenggiri: A concept of political power in Lampung culture. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 21(1), 74–86. Retrieved from https://doi.org/10.22146/jsp.28702
Moleong, L.(2014). Metode penelitian kualitatif. Surabaya: PT Remaja Rosdakarya.
Muhsin, M.,&Rudito. (2014). Bunga rampai eksistensi ragam budaya Lampung. Lampung: Mawar Putra Perdana.
Putri, L., & Hartati, U. (2019). Begawi adat pepadun marga buay selagai di kecamatan selagai lingga kabupaten lampung tengah. Swarnadwipa, 2(2), 8. Retrieved from https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/swarnadwipa/article/view/884
Maran, R. (2011). Pengantar sosiologi politik-suatu pemikiran dan penerapan. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.
Sada, H. J., & Sari, Y. (2018). Implementasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam budaya nemui nyimah di masyarakat Lampung Pepadun. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 311–323. Retrieved from https://doi.org/10.24042/atjpi.v9i2.3632
Saidah, N. (2016). Eksplanasi sejarah dan implikasinya dalam pengembangan model pembelajaran SKI untuk MI. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 3(1), 43. Retrieved from https://doi.org/10.21927/literasi.2012.3(1).43-60
Saputra, R. (2019). Gamolan balak dan hadra dalam upacara lapahan adat sai batin di kepaksian pernong paksi pak sekala bak Lampung Barat. Yogyakarta: PT. Seni Pelajar
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Semarang:PT. Alfabeta.
Sumaryani, N.(2017). Konsep duhkha dan moksa dalam chandogya upanisad sebagai pedoman mencapai kebebasan.Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1(1), 32–37. Retrieved from https://doi.org/10.25078/jpah.v1i1.128
Rahmawati, T. (2008). Tari bedana Lampung Timur. Lampung : Percetakan Gramedia.
Ulya, U. (2013). Hermeneutika double movement Fazlur Rahman: Menuju penetapan hukum bervisi etis. Ulul Albab Jurnal Studi Islam, 2(8), 3. Retrieved from https://doi.org/10.18860/ua.v0i0.2385
Wijayati, M. (2011). Jejak kesultanan Banten di Lampung abad XVII (analisis prasasti Dalung Bojong). Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 11(2), 383–420. Retrieved from https://doi.org/10.24042/ajsk.v11i2.622
Zaprulkhan,Z. (2017). Teori hermeneutika Al-Qur’an Fazlur Rahman. Noura: Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 1(1), 22–47. Retrieved from https://doi.org/10.32923/nou.v1i1.82
Ainurrofiq, F. (2019). The use of hermeneutics double movement Fazlur Rahman in comprehending hadith of the unsuccessful leadership of women. Jurnal Ushuluddin, 27(2), 132–144. Retrieved from https://doi.org/10.24014/jush.v27i2.6719
Choirudin., Ningsih, R., Anwar, S., Sari, I., &Amalia. (2019). Etnomatematika situs purbakala Pugung Raharjo. Bandung : Lentera Ilmu.
Creswell J.W. (2012). Qualitative inquiry & research design: Choosing among five approaches. New Zealand: Pearson Education.
Dibyo, T. (2014). Tari melinting: Seni tari tradisional Lampung Timur. Patanjala: Jurnal PenelitianSejarah Dan Budaya, 6(1), 123. Retrieved from https://doi.org/10.30959/patanjala.v6i1.190
Hadikusuma, H. (1989). Masyarakat dan adat-budaya Lampung. Lampung : Pustaka Mandar Maju.
Irham, M. A. (2013). Lembaga perwatin dan kepunyimbangan dalam masyarakat adat Lampung: Analisis antropologis. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 8(1), 18.
Kholiffatun, U.,& Kismini, E. (2017). Makna gelar adat terhadap status sosial pada masyarakat Tanjung Aji Keratuan Melinting. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kurniawan, R. C. (2017). Piil pesenggiri: A concept of political power in Lampung culture. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 21(1), 74–86. Retrieved from https://doi.org/10.22146/jsp.28702
Moleong, L.(2014). Metode penelitian kualitatif. Surabaya: PT Remaja Rosdakarya.
Muhsin, M.,&Rudito. (2014). Bunga rampai eksistensi ragam budaya Lampung. Lampung: Mawar Putra Perdana.
Putri, L., & Hartati, U. (2019). Begawi adat pepadun marga buay selagai di kecamatan selagai lingga kabupaten lampung tengah. Swarnadwipa, 2(2), 8. Retrieved from https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/swarnadwipa/article/view/884
Maran, R. (2011). Pengantar sosiologi politik-suatu pemikiran dan penerapan. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.
Sada, H. J., & Sari, Y. (2018). Implementasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam budaya nemui nyimah di masyarakat Lampung Pepadun. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 311–323. Retrieved from https://doi.org/10.24042/atjpi.v9i2.3632
Saidah, N. (2016). Eksplanasi sejarah dan implikasinya dalam pengembangan model pembelajaran SKI untuk MI. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 3(1), 43. Retrieved from https://doi.org/10.21927/literasi.2012.3(1).43-60
Saputra, R. (2019). Gamolan balak dan hadra dalam upacara lapahan adat sai batin di kepaksian pernong paksi pak sekala bak Lampung Barat. Yogyakarta: PT. Seni Pelajar
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Semarang:PT. Alfabeta.
Sumaryani, N.(2017). Konsep duhkha dan moksa dalam chandogya upanisad sebagai pedoman mencapai kebebasan.Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1(1), 32–37. Retrieved from https://doi.org/10.25078/jpah.v1i1.128
Rahmawati, T. (2008). Tari bedana Lampung Timur. Lampung : Percetakan Gramedia.
Ulya, U. (2013). Hermeneutika double movement Fazlur Rahman: Menuju penetapan hukum bervisi etis. Ulul Albab Jurnal Studi Islam, 2(8), 3. Retrieved from https://doi.org/10.18860/ua.v0i0.2385
Wijayati, M. (2011). Jejak kesultanan Banten di Lampung abad XVII (analisis prasasti Dalung Bojong). Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 11(2), 383–420. Retrieved from https://doi.org/10.24042/ajsk.v11i2.622
Zaprulkhan,Z. (2017). Teori hermeneutika Al-Qur’an Fazlur Rahman. Noura: Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 1(1), 22–47. Retrieved from https://doi.org/10.32923/nou.v1i1.82