Tradisi Sandingan Menjelang Bulan Puasa Menurut Hukum Adat dan Hukum Islam

Authors

  • Dewi Yuliyati Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Muhammad Torik Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Bitoh Purnomo Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

DOI:

https://doi.org/10.19109/0p250164

Abstract

Tradisi Sandingan menjelang bulan puasa adalah sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya bulan ramadhan dan rasa kasih sayang serta berdoa untuk kerabat yang sudah meninggal, dengan cara menyiapkan sesajen dan membacakan surah Yasin berserta Tahlil. Masyarakat Desa Wana Mukti Percaya bahwa roh orang meninggal tidak serta merta hilang dari dunia. Untuk itu peneliti ingin mengetahui hukum-hukum tradisi Sandingan menjelang bulan puasa menurut hukum adat dan hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi Sandingan menjelang bulan puasa yang ada di Desa Wana Mukti Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, yang membahas tentang tradisi Sandingan menjelang bulan puasa menurut hukum adat dan hukum Islam. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang diperoleh dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa dan penduduk setempat, data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Menurut hukum adat dan hukum Islam bahwa tradisi Sandingan menjelang bulan puasa ini mubah, karena sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya bulan Ramadhan dan rasa kasih sayang serta berdoa untuk kerabat yang sudah meninggal, tetapi menurut hukum Islam ada yang tidak sesuai yaitu seperti menyia-nyiakan makanan atau tabzir.

Downloads

Published

30-06-2024

Issue

Section

Artikel