WIHDAT AL-ADYÂN (KESATUAN AGAMA-AGAMA) DALAM SYAIR SUFISTIK SYAIKH UMAR IBN AL-FARÎDH

Main Article Content

Idrus al-Kaf

Abstract

Wihdat al-Adyân (kesatuan agama-agama) adalah salah satu tema besar yang muncul di dalam aliran tasawuf falsafi. Ajaran ini biasanya berkembang dari ajaran tentang al-hubb al-Ilâhi dan wihdat al-wujûd. Oleh karena itu, para sufi penganut faham wujûdiyah pasti juga akan mengajarkan tentang wihdat al-adyân ini. Termasuk Syaikh Umar ibn al-Farîdh, sufi asal Mesir yang hidup pada abad ke VII H. Artkel ini, ditujukan untuk mengkaji secara lebih mendalam pemikiran sufistik ibn al-Fâridh tentang wihdat al-adyân di dalam Dîwân ibn al-Fâridh. Bertolak dari doktrin cinta ilahi dan wujudiyah ini, ibn al-Fâridh sampai pada ajaran tentang Wihdat al-adyân (kesatuan agama-agama), bahwa walaupun agama-agama itu secara lahiriah berbeda, namun pada hakikat dan substansinya adalah satu. Walaupun mereka mempunyai cara beribadah yang bereda-beda, semuanya menyerukan penyembahan kepada Tuhan. Menurut ibn al-Fâridh, agama-agama yang tiga, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam, diatur dalam satu jalan yang sama, yaitu jalan wahyu ilahi.
Keywords: Syaikh Umar ibn al-Farîdh, Dîwan, WIhdat al-Adyân, al-Hub al-Ilahi

Article Details

How to Cite
“WIHDAT AL-ADYÂN (KESATUAN AGAMA-AGAMA) DALAM SYAIR SUFISTIK SYAIKH UMAR IBN AL-FARÎDH”. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama 20, no. 2 (January 21, 2020). Accessed October 9, 2024. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/5072.
Section
Artikel

How to Cite

“WIHDAT AL-ADYÂN (KESATUAN AGAMA-AGAMA) DALAM SYAIR SUFISTIK SYAIKH UMAR IBN AL-FARÎDH”. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama 20, no. 2 (January 21, 2020). Accessed October 9, 2024. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/5072.