Understanding the Hadith of al-Laghwu during Friday Prayers

Isi Artikel Utama

Doni Prayitno
Muhajirin Muhajirin
Eko Zulfikar

Abstrak

Artikel ini bertujuan mengetahui makna hadis al-Laghwu ketika salat Jum’at. Hal ini dilatarbelakangi oleh suatu fakta bahwa dalam kondisi kekinian banyak jamaah salat Jum’at melakukan aktivitas saat khutbah berlangsung yang bisa dibilang masuk ke dalam kategori al-Laghwu. Artikel ini akan menjawab pertanyaan: bagaimana pemahaman hadis tentang al-Laghwu ketika salat Jum’at dengan pendekatan ilmu Ma’ani al-Hadis? Dengan menggunakan metode kualitatif secara deskriptif-analitis dan pendekatan ilmu ma’ani al-hadis, artikel ini menyimpulkan bahwa makna al-Laghwu dalam hadis Nabi adalah perbuatan sia-sia yang dapat mengurangi pahala dan kesempurnaan atau keutamaan salat Jum’at. Makna al-Laghwu tidak hanya dimaknai sebatas teks hadisnya saja, yaitu berbicara ataupun menegur orang lain untuk diam ketika khatib sedang menyampaikan khutbahnya. Dalam konteks kekinian, makna al-Laghwu juga dapat diartikan dengan tidur saat khutbah berlangsung, bermain handphone baik WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, TikTok, Game dan aktifitas sejenisnya, dan mengedarkan kotak amal. Perbuatan-perbuatan ini menyebabkan ketidakfokusan jamaah dalam menyimak atau mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib dan juga menganggu jamaah lainnya. Meskipun masuk dalam kategori al-Laghwu dan mengurangi pahala dan kesempurnaan salat Jum’at, tetapi salat Jum’at yang dilaksanakannya tetap dihukmi sah.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Prayitno, Doni, Muhajirin Muhajirin, and Eko Zulfikar. “Understanding the Hadith of Al-Laghwu during Friday Prayers”. JIA (Jurnal Ilmu Agama) 25, no. 1 (June 4, 2024): 73–84. Accessed April 16, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/22655.
Bagian
Artikel

Cara Mengutip

Prayitno, Doni, Muhajirin Muhajirin, and Eko Zulfikar. “Understanding the Hadith of Al-Laghwu during Friday Prayers”. JIA (Jurnal Ilmu Agama) 25, no. 1 (June 4, 2024): 73–84. Accessed April 16, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/22655.

Referensi

Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Fathul Bari, terj. Amiruddin, et al., Jakarta: Pustaka Azzam, 2017.

Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih Bukhari. Kairo: Dar at-Tawfikiyah, 2014.

Al-Ghuzzi, Ibnu Qasim. Fathul Qarib al-Mujib. Semarang: Thoha Putra, 2009.

Al-Hanafi, Abu Ja’far at-Thahawi. Syarah Ma’anil Atsar. Beirut: Alamul Kutub, 1994.

Al-Jifari, Muhammad bin Qusri. Agar Salat Tak Sia-Sia. Solo: Pustaka Iltizam, 2007.

Al-Malibariy, Zainuddin Abdul Aziz. Fathul Mu’in bi Syarhil Qurrotil Aini, terj. Aliy As’ad. Kudus: Menara Kudus, 1980.

Al-Naisaburi, Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi. Shahih Muslim. Iskandariyah: Dar al-Aqidah, 2009.

Al-Nasa’i, Ahmad bin Syu’aib Ibnu Ali Ibnu Sinan Abu Abdurrahman. Sunan al-Nasa’i. Jakarta: Almahira, 2013.

Al-Nawawi, Abu Zakariya Muhyiddin Yahya bin Syarf. Syarah Shahih Muslim. Jakarta: Darus Sunnah, 2012.

Al-Qardhawi, Yusuf. Kayfa Nata’amal Ma’a al-Sunnah al-Nabawiyah, terj. Muhammad al-Bagir. Jakarta: Islamuna Press, 1991.

Al-Qazwini, Abu Abdillah Muhammad Ibnu Yazid Ibnu Majah al-Rab’i. Sunan Ibnu Majah. Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.

Al-Sa’di, Abdurrahman bin Nashir. Ghayatul Muqtashidin Syarah Manhajis Salikin. Saudi: Dar Ibnu Jauzi, 2009.

Al-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’at. Sunan Abu Dawud. Beirut: al-Risalah al-‘Alamah, 2009.

Al-Syafi’i, Imam. al-Umm, terj. Fuad Syaifudin Nur. Jakarta: Republika Penerbit, 2017.

Al-Syarbini, Muhammad bin Ahmad. Mughni Muhtaj. Beirut: Dar al-Fikr, 1998.

Al-Syarbini, Syekh Khatib. Mughni al-Muhtaj. Beirut: Dar al-Fikr, 1987.

Al-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah. Jami’ al-Tirmidzi. Riyadh: Baitul Afkar ad-Dauliyah, 2009.

Al-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani, 2010.

Amin, Awaluddin. Hadis tentang Pengganti Shalat Jum’at: (Studi Komparatif Antara Pendapat Hasbi Ash-Shiddieqy dan Buya Hamka). Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Asy-Syatiri, Ahmad bin Umar. Yakut an-Nafis fi Madzhabi Ibni Idris. San’a: Dar al-Taysir, 2002.

Febrian, Muhammad. Makna Kata Al-Laghwi Perspektif Al-Qur’an (Kajian Tafsir Maudhu’i). Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2020.

Hamzah, Nurulhuda Izyana. et al., “Hadis Berkaitan Khutbah Jumaat dan Keberkesanannya Dalam Komunikasi Dakwah”. Jurnal Islam dan Masyarakat Kontemporari 32, no. 2 (2022).

Iskandar, Amin dan Rijal Mahdi. “Hadis Larangan Berbicara Saat Khotbah Jum’at Perspektif Takhrij dan Leksikologi Arab”. Diya’ al-Afkar: Jurnal Studi al-Qur’an dan al-Hadis 10, no. 1 (2022).

Jamal, Sulaiman. Hasyiyah al-Jamal. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1996.

Junita, Rina Dwi. et al. “Contextualizing the Hadith on Tying Hair in a Ponytail during Prayer: A Ma'ani al-Hadis Study”, Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan al-Hadits 18, no. 1 (2024).

Mala, Faiqotul. Otoritas Hadis-Hadis Bermasalah Dalam Shahih al-Bukhari. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2015.

Muhajirin. Mudah Memahami Hadis Nabi. Jakarta: Amzah, 2018.

Ni’matillah. Al-Laghw Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Misbah. Skripsi, Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, 2019.

Rifa’i, Muhammad. Ilmu Fiqih Islam Lengkap. Semarang: Karya Toha Putra, 1981.

Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid, terj. Beni Serbeni, et al., Jakarta: Pustaka Azzam, 2006.

Safitri, Rois. Pemahaman Hadis tentang Istima’ Khotbah Jumat (Studi Kasus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2018-2019. Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Saputra, Arifa’i. et al. “Pemahaman dan Implementasi Hadis tentang Shalat Jum’at Masjid Raya Darul Ma’ruf Batang Kabung Ganting Kota Padang”. Jurnal Ulunnuha 10, no. 1 (2021).

Sarmilah Sarmilah. et al. “The Phenomenon of Sleep Call from the Perspective of the Prophet's Hadith”, Diroyah: Jurnal Studi Ilmu Hadis 8, no. 1 (2023).