Tukang Cukur Rambut di Semarang Jackpot Mahjong Ways Saat Hujan Deras
Hujan deras yang mengguyur kawasan Tembalang, Semarang, pada sore hari biasanya membuat warung, bengkel, dan tempat cukur sepi pengunjung. Begitu pula dengan Toni (31), seorang tukang cukur sederhana yang sudah tujuh tahun membuka lapak di pinggir jalan dekat kampus.
Saat itu, hujan turun tanpa henti sejak siang. Air mengalir deras di depan kios kecilnya yang berdinding seng. Toni hanya duduk menatap keluar, sambil menyeruput kopi hitam yang mulai dingin. Tak ada pelanggan masuk sejak jam dua siang, dan suara gunting yang biasanya beradu dengan obrolan pelanggan pun tak terdengar.
“Saya udah bosan duduk. Biasanya kalau sepi gini ya main HP aja,” katanya sambil tersenyum mengenang sore itu. Dari ponselnya, ia membuka aplikasi permainan dan menemukan ikon berwarna emas bertuliskan Mahjong Ways. “Teman saya pernah cerita soal game itu, katanya bisa bikin senang kalau lagi suntuk,” ujarnya.
Dengan sisa saldo digital sekitar Rp10 ribu, Toni memutuskan mencoba. “Awalnya cuma iseng, daripada bengong. Toh duit segitu cuma setara dua bungkus rokok,” tambahnya. Ia tidak tahu kalau sore itu justru akan jadi momen yang mengubah hidupnya.
Gunting Tak Bergerak, Tapi Jantung Berdebar
Toni mulai memainkan Mahjong Ways tanpa banyak harapan. Putaran demi putaran berjalan biasa saja, hingga tiba-tiba layar ponselnya berubah warna. Ada suara khas dari game itu: denting emas bertubi-tubi disertai tulisan ‘Mega Win!’ muncul berulang kali.
“Saya kira HP error. Soalnya tiba-tiba layar kedip-kedip dan angka kemenangannya terus naik,” kenangnya.
Ia melihat saldo kecil yang tadinya hanya Rp10 ribu melonjak hingga puluhan juta. Tangannya langsung dingin, keringat bercucuran padahal udara sedang dingin-dinginnya. “Saya sampai berdiri, refleks ngomong ‘astaga!’ padahal di kios cuma sendiri,” ujarnya sambil tertawa.
Toni sempat diam lama, menatap layar seolah tak percaya. “Saya refresh aplikasinya beberapa kali buat memastikan. Pas benar-benar masuk ke saldo akun, saya langsung tarik ke rekening,” ucapnya. Tak lama, notifikasi dari bank masuk. Jumlah uang yang diterimanya membuatnya terdiam hampir lima menit tanpa bicara.
“Beneran masuk. Saya cuma bisa duduk sambil mikir, ini beneran atau mimpi,” katanya.
Dari Hujan Deras ke Rezeki Deras
Keesokan harinya, langit Semarang kembali cerah. Toni tetap membuka kiosnya seperti biasa. Tapi kali ini, suasana hatinya jauh lebih ringan. Pelanggan tetap datang mencukur rambut, dan beberapa teman sesama tukang cukur yang mendengar ceritanya sempat tak percaya.
“Awalnya mereka pikir saya bercanda. Tapi pas saya tunjukin bukti transfer di HP, mereka langsung bengong,” ujarnya.
Toni menggunakan sebagian uangnya untuk memperbaiki kios yang selama ini bocor setiap musim hujan. Ia juga membeli kursi cukur baru dan kaca besar agar tempatnya terlihat lebih rapi. “Dulu dindingnya dari seng bekas, sekarang saya ganti triplek, biar agak hangat kalau hujan,” katanya.
Selain itu, Toni juga membantu keluarganya di kampung dan menabung sisanya. Ia tidak mau terlena dengan keberuntungan sekali waktu. “Saya anggap itu rezeki tak terduga. Nggak setiap hari datang, jadi harus pintar jaga,” ucapnya.
Ketika Nasib Berubah dari Hal Sederhana
Bagi Toni, pengalaman itu bukan sekadar tentang uang. Tapi tentang bagaimana hidup bisa berputar dari hal-hal kecil. “Bayangin aja, cuma dari iseng main waktu hujan, eh malah dikasih kejutan sebesar itu,” ujarnya.
Sejak saat itu, setiap kali hujan deras turun dan kiosnya sepi, Toni tersenyum kecil. Ia teringat sore luar biasa itu. Namun kini ia jarang bermain lagi. “Sekarang udah jarang. Kadang kalau capek aja. Tapi saya nggak mau ngoyo, cukup tahu rasanya aja,” kata Toni.
Teman-temannya sering menggoda, menyebut Toni sebagai “tukang cukur hoki.” Tapi ia menanggapinya santai. “Saya nggak ngerasa spesial. Cuma lagi beruntung aja. Mungkin waktu itu Tuhan lagi kasihan lihat saya bengong di kios,” ucapnya sambil tertawa lebar.
Rambut, Rezeki, dan Rasa Syukur
Kini, kios Toni semakin ramai. Pelanggan lama banyak yang kembali, ditambah pelanggan baru yang penasaran dengan “tukang cukur yang menang besar.” Ia tetap melayani semua orang dengan ramah, seolah tak ada yang berubah.
“Biarpun ada duit, saya tetap di sini. Saya suka kerja ini, suka ngobrol sama orang. Nggak semua kebahagiaan harus dicari dari uang,” katanya.
Meski keberuntungannya datang dari dunia digital, Toni percaya setiap rezeki punya jalannya sendiri. “Saya nggak tahu kenapa bisa dapat jackpot, tapi yang jelas saya bersyukur. Kadang hujan bawa berkah, cuma bentuknya aja yang beda,” ujarnya sambil merapikan alat cukurnya.
Bagi Toni, sore hujan deras di Semarang itu akan selalu diingat. Bukan hanya karena ia menang besar, tapi karena momen itu mengajarkannya bahwa keberuntungan bisa datang dari hal yang paling tak terduga bahkan dari sebuah permainan kecil di sela sunyinya hari kerja.