Pegawai Perpustakaan Kota Malang Temukan Fokus dan Konsistensi Lewat Gim Strategi Digital

Di antara rak buku yang sunyi di sebuah perpustakaan kota Malang, ada kisah menarik tentang seorang pegawai muda yang menemukan cara unik untuk menjaga fokus dan ketenangan dalam bekerja. Di sela waktu istirahatnya, ia kerap menghabiskan beberapa menit memainkan gim strategi digital. Bukan untuk mencari keberuntungan semata, melainkan sebagai latihan mental untuk mempertajam konsentrasi dan kemampuan berpikir sistematis.

Dunia Sunyi yang Menumbuhkan Fokus

Bekerja di perpustakaan menuntut ketenangan dan perhatian tinggi terhadap detail. Setiap buku harus berada di tempat yang tepat, setiap pengunjung perlu dilayani dengan ramah tanpa mengganggu suasana tenang. Pegawai ini, yang sudah bekerja selama hampir lima tahun, menyadari bahwa menjaga konsentrasi sepanjang hari bukan perkara mudah.

Untuk itu, ia mencari cara agar pikirannya tetap segar di sela rutinitas. Pilihannya jatuh pada gim digital bertema strategi. Ia menilai permainan semacam ini dapat melatih ketelitian, perencanaan, dan kesabaran tiga hal yang juga menjadi dasar pekerjaannya di perpustakaan.

“Main sebentar di waktu istirahat itu seperti menyegarkan otak,” ujarnya. “Saya jadi lebih fokus ketika kembali ke meja kerja dan bisa menyelesaikan katalog lebih cepat.”

Melatih Strategi dan Ketenangan

Dalam gim strategi digital, pemain ditantang untuk mengatur langkah secara cermat, memperhatikan pola, serta menunggu momen yang tepat sebelum bertindak. Menurutnya, prinsip ini sangat mirip dengan dunia perpustakaan. Menyusun sistem klasifikasi buku, mengatur jadwal pelayanan, dan menghadapi pengunjung dengan kebutuhan beragam membutuhkan kesabaran dan kejelian yang sama.

Ia juga belajar bahwa dalam setiap situasi, hasil terbaik tidak datang dari tindakan terburu-buru. “Dalam permainan, kalau terlalu cepat mengambil langkah tanpa perhitungan, hasilnya sering tidak maksimal. Sama halnya di tempat kerja, semua harus berdasarkan rencana,” tuturnya dengan nada reflektif.

Rutinitas yang Menjaga Produktivitas

Pegawai tersebut tidak menjadikan permainan sebagai pelarian, melainkan sebagai jeda produktif. Ia menetapkan waktu bermain maksimal 15–20 menit per hari, hanya saat jam istirahat siang. Bagi dirinya, disiplin waktu adalah hal mutlak agar hiburan tetap berada dalam batas yang sehat.

Rekan-rekan kerjanya bahkan melihat perubahan positif dari kebiasaannya itu. Ia menjadi lebih sabar ketika melayani pengunjung, lebih tenang saat menghadapi pekerjaan mendadak, dan lebih sigap dalam mengambil keputusan. Beberapa kolega mulai meniru kebiasaannya dengan memainkan gim ringan atau teka-teki otak selama waktu istirahat, demi menjaga semangat kerja.

Menemukan Nilai di Balik Hiburan Digital

Dari gim strategi digital, ia menemukan banyak nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata seperti konsistensi, ketenangan, serta kemampuan membaca situasi. Semua nilai itu, menurutnya, tidak hanya berguna di dunia maya, tetapi juga di ruang kerja dan kehidupan sosial.

Bagi pegawai ini, teknologi bukanlah pengganggu produktivitas, melainkan alat bantu yang dapat memberikan manfaat bila digunakan dengan bijak. Ia percaya keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata adalah kunci untuk hidup sehat mental dan emosional.

Kini, di antara rak-rak buku dan suasana tenang perpustakaan kota Malang, ia dikenal sebagai sosok yang disiplin, sabar, dan berpikiran jernih. Kebiasaan sederhananya dalam memanfaatkan teknologi telah menjadikannya contoh nyata bahwa hiburan dan produktivitas bisa berjalan beriringan selama keduanya dijalani dengan kesadaran dan batas yang tepat.