Implementasi Konsep Transformatif-Transenden sebagai Peningkat Religiusitas Santri PP. Sunan Ampel Kota Kediri: Tela’ah Pemikiran Umi Najihatul Fadhliyah

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, dinamika perubahan sosial turut mengalami kerenggangan dan berada pada titik kekhawatiran. Pengaruh globalisasi dan modernisasi yang kuat menjadi tanda bahwa mulai terjadi penggerusan eksistensi moral dalam dunia pendidikan Islam. Akibatnya, hal tersebut berujung pada krisis spiritual dan akhlak dalam konteks manusia modern. Konsep pendidikan Transformatif-Transenden hadir sebagai salah satu model pendidikan adaptif dan inovatif yang berusaha merespon adanya krisis tersebut. Konsep pendidikan inilah yang kemudian berusaha diimplementasikan di Pondok Pesantren Sunan Ampel (PPSA) Kota Kediri yakni melalui proses perubahan individu sebagai agent of change dalam pembangunan sosial yang berlandaskan motto We do The Best as Dedication to Allah. Penelitian ini selanjutnya bertujuan untuk mengungkapkan implementasi model pendidikan transformatif-transenden dalam meningkatkan religiusitas santri PPSA Kota Kediri. Adapun pertanyaan penelitian yang diajukan: bagaimana bentuk implementasi model pendekatan pendidikan transformatif-transenden dalam meningkatkan religiusitas santri?. Kajian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Selanjutnya data penelitian dianalisis secara deskriptis-analitis. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, pendidikan transformatif-transenden diwujudkan melalui implikasi teoritis yaitu, internalisasi nilai kesadaran terintegrasi oleh pengasuh dalam setiap pertemuan atau pengajian yang disampaikan dengan pendekatan konteksual-dialogis. Kedua, konsep tersebut juga diwujudkan melalui implikasi individuasi praktik dengan melakukan dialog antara Aku, Aku-yang-lain, dan Aku-yang-transenden. Ketiga, pengasuh juga membantu proses individuasi tersebut dengan sistem pengisian rapot melalui pendekatan self assessment sebagai alat bantu santri dalam membangun kesadaran yang terintegrasi antara jasmani, rasional, dan spiritual untuk meningkatkan religiusitas santri dengan landasan perubahan mindset individu terhadap perubahan sosial.