Kesulitan Siswa Sekolah Dasar dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Di SD Negeri 13 Rambang Niru

Authors

  • Andrean Saputra Prodi Ilmu Perpustakaan
  • Rusmiatiningsih Rusmiatiningsih Prodi Ilmu Perpustakaan
  • Bety Bety Prodi Ilmu Perpustakaan

Keywords:

digital-age literacy, multiliterasi, kemampuan literasi

Abstract

Literasi pada abad ke-21 tidak bisa lagi didefinisikan sebatas kemampuan membaca dan menulis. Akibat perkembangan yang sangat pesat di bidang informasi, maka literasi dimaknai dalam beberapa sudut pandang, mulai dari sudut pandang literasi dasar (basic literacy), literasi sains (science literacy), literasi ekonomi (economic literacy), literasi teknologi (technologi literacy), literasi visual (visual literacy), literasi informasi (information literacy), literasi multikultural (multicultural literacy) sampai pada sudut pandang kesadaran global (global awareness). Inilah yang dinamakan digital-age literacy (literasi masa berbasis digital) atau sering disebut dengan multiliterasi. Dengan semakin luasnya garapan dari pada pembahasan literasi, semakin intens pula pengajaran literasi di sekolah, khususnya di sekolah dasar, sebagai upaya melahirkan generasi literat yang dapat membangun bangsa kelak. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya kesulitan siswa sekolah dasar dalam meningkatkan kemampuan literasi mereka di sekolah. Tulisan ini akan membahas realita kemampuan literasi siswa di SD Negeri 13 Rambang Niru berdasarkan hasil penelitian lembaga-llembaga internasional, kemudian pembahasan mengenai multiliterasi yang diikuti dengan kesulitan siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi yang disebabkan oleh praktik dan lingkungan literasi yang belum memadai, dan akhirnya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh berbagai pihak yang berhubungan dengan peningkatan literasi siswa sekolah dasar. Dalam hal ini, pengambil kebijakan (pemerintah), sekolah, guru, dan orangtua memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Dengan difasilitasinya praktik literasi yang baik serta lingkungan literasi yang memadai, maka tidak tertutup kemungkinangenerasi literat akan dilahirkan di Indonesia tercinta.

Downloads

Published

08-11-2021