Pemetaan Ayat-Ayat al-Qur’an tentang Rumpun Ilmu Agama dalam Perspektif Paradigma Integrasi-Interkoneksi

Main Article Content

Toto Suharto

Abstract

Kehadiran UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi menjadi angin segar bagi PTKI, karena penyelenggaraan pendidikannya mendapat pengakuan secara konstitusional. Namun demikian, basis konstitusional ini masih menyisakan banyak persoalan, salah satunya dilihat dari perspektif epistemologi integrasi-interkoneksi yang telah menjadikan al-Qur’an dan Hadis sebagai core values bagi keilmuan Islam. Tulisan ini dengan analisis isi menemukan bahwa epistemologi keilmuan integrasi-interkoneksi merupakan gagasan Prof. M. Amin Abdullah yang berusaha memadukan dan mengaitkan antara  “ilmu” dan “agama”, yang tergambar dalam model Jaring Laba-Laba. Tujuh wilayah rumpun ilmu agama Islam, sebagaimana tertera dalam UU No. 12/2012 mendapat legitimasi al-Qur’an melalui sebaran berbagai ayatnya dalam bentuk pemetaan. Ketujuh bidang rumpun ilmu agama Islam ini posisinya masih berada dalam Lingkar Lapis Dua dalam epistemologi integrasi-interkoneksi model Jaring Laba-Laba. Dengan demikian,tujuh bidang rumpun ilmu agama Islam dalam UU No. 12/2012 ini tidak cukup relevan dengan semangat perubahan dari IAIN ke UIN yang menghendaki adanya peningkatan lapisan dari Lapis Dua ke Lapis Tiga dalam model Jaring Laba-Laba.

Article Details

How to Cite
“Pemetaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Rumpun Ilmu Agama Dalam Perspektif Paradigma Integrasi-Interkoneksi”. Intizar 24, no. 1 (June 30, 2018): 83–102. Accessed April 23, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/2188.
Section
Artikel

How to Cite

“Pemetaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Rumpun Ilmu Agama Dalam Perspektif Paradigma Integrasi-Interkoneksi”. Intizar 24, no. 1 (June 30, 2018): 83–102. Accessed April 23, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/2188.

References

Abdullah, M. A. (1997). Falsafah Kalam di Era Postmodernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Abdullah, M. A. (2000). Dinamika Islam Kultural: Pemetaan Atas Wacana Keislaman Kontemporer. Bandung: Mizan.
Abdullah, M. A. (2006). Islamic Studeis di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baiquni, A. (1997). Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta: Dana Bakhti Prima Yasa.
Hasan, M. T. (2005). Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman. Jakarta: Lantabora Press.
Kalijaga, U. S. (2013, Desember 12). Visi & dan Misi. Retrieved from UIN Sunan Kalijaga: http://uin-suka.ac.id/index.php/page/universitas/2
Kartanegara, M. (2006). Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Jakarta: Baitul Ihsan.
Maarif, A. S. (1997). Islam: Kekuatan Doktrin dan Kegamangan Umat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Minhaji, A. (2004). Transformasi IAIN Menuju UIN: Sebuah Pengantar. In M. A. Abdullah, Integrasi Sains-Islam: Mempertemukan Epistemologi Islam dan Sains. Yogyakarta: Pilar Religia-SUKA Press.
Sharif, M. M. (1976). Islamic and Educational Studies. Lahore: Muhammad Ashraf Darr.
Suharto, T. (2014). Studi Islam di Era Multikultural: Respons UIN terhadap Kebijakan Rumpun Ilmu Agama. 14th Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS). Balikpapan: Diktis Kementerian Agama RI.
Suprayogo, I. (2013, Desember 10). Paradigma Wider-Mandate dalam Pengembangan PTAIN. Retrieved from UIN Malang: http://uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3406%3Aparadigma-wider-mandate-dalam-pengembangan-ptain&catid=25%3Aartikel-rektor&Itemid=4