Pendekatan Terpadu dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin III

Main Article Content

Zuhdiyah Zuhdiyah

Abstract

Pendidikan karakter adalah sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang mencakup komponen, kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik kepada Allah, diri kita sendiri, orang lain, lingkungan, atau masyarakat dan bangsa secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan dua jenis data adalah jenis data primer dan data sekunder. data primer. Dari pengamatan di atas, diketahui bahwa waktu penerimaan terhadap calon santri dibakukan kriteria, tes seleksi bahan yang dapat menentukan kelulusan siswa, dan jumlah peminat ke pondok pesantren Sabilul Hasanah pada 5 (lima) tahun peningkatan atau meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Begitu pun dengan masa orientasi waktu sementara telah distandarisasi bahan orientasi pondok dapat mempersiapkan anak-anak belajar di pondok, dan ruang belajar di mana siswa dan mahasiswa laki-laki terpisah perempuan sebahagian terutama untuk Madrasah Diniyyah. Pendekatan terpadu yang diterapkan di pesantren Sabilul Hasanah adalah pendekatan eksperimen. Para siswa memperoleh pengalaman melalui berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah-sekolah. Siswa juga mendapatkan pengalaman dalam kegiatan sehari-hari mereka, dan belajar untuk mandiri, dan bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri, pendekatan pembiasaan.Character education is a system of cultivation of character values to learners that includes components, awareness, understanding, caring, and commitment to implement these values, both to Allah, ourselves, others, the environment, or society and the nation as a whole, so that a perfect human being in accordance with nature. This study uses two types of data are the type of primary data and secondary data. Primary data, according to Muri Yusuf (1997, p. 25) is "data collected by the person / agency / researcher from the first source". This means that the primary data obtained directly by the researcher from the original source. Average secondary data, according to Muri Yusuf (1997, p. 25) is "data collected by the person / agency / other researchers". From the observations above, it is known that the time of acceptance of the prospective students have standardized criteria for prospective students female students who received has been set, material selection test prospective students measurable benchmarks graduation of students who received accurate, and the number of enthusiasts into the cottage Sabilul Hasanah Islamic boarding cshool in 5 (five) years an increase or an increase from previous years are refresentatif. So even with an orientation period of time while the cabin has been standardized materials orientation of the lodge can prepare children learn in the cottage, and a study room where female students and students of separate men sebahagian especially for Madrasah Diniyyah. The integrated approach that applied in Sabilul Hasanah Islamic boarding cshool is the the Experience Approach. The students gain experience through a variety of activities carried out in schools Pupils also gain experience in their daily activities, and learn to be independent, and is responsible for themselves, approach habituation.

Article Details

How to Cite
“Pendekatan Terpadu Dalam Membentuk Karakter Santri Di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin III”. Intizar 19, no. 1 (March 22, 2016): 189–204. Accessed November 14, 2024. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/409.
Section
Artikel

How to Cite

“Pendekatan Terpadu Dalam Membentuk Karakter Santri Di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin III”. Intizar 19, no. 1 (March 22, 2016): 189–204. Accessed November 14, 2024. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/409.

References

Aan Hasanah. (2011). Pendidikan Karakter Berpersfektif Islam. Bandung : Insan Komunika

Abdurrahman Wahid. (2001). Menggerakkan Tradisi : Esai-Esai Pesantren. Yogyakarta : LKIS

Ahmad Mujib. (2006). Landasan Etika Belajar Santri. Jakarta : Mitra Fajar Indonesia

Alwi Shihab. (2002). Islam Inklusif. Bandung : Mizan

Aunurrahman. (2009). Eksistensi dan Arah Pendidikan Nilai. Pontianak: STAIN Pontianak Press.

Amin Haedari. (2004). Panorama Pesantren dalam Cakrawala Modern. Jakarta : Diva Pustaka

----------------(2006). Transformasi Pesantren : Pengembangan Aspek Pendidikan, Keagamaan, dan Sosial. Jakarta : Media Nusantara

Amin Haedari, dkk. (2005). Masa Depan Pesantren : Dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Komplesitas Global. Jakarta : IRD Press

----------------.(2006). Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jakarta : IRD Press

Arifin. (1995). Kapita Selekta Pendidikan, (Islam dan Umum). Jakarta : Bumi Aksara

Ayu S. Sadewo. Mudahnya Mendidik Anak Beda Karakter dan Bakat, Beda Perlakukan. 200. Jakarta: Penebar Swadaya.

Azra, Azyumardi (2003). Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru. Ciputat: Logos Wacana Ilmu, Cet. Ke-5

Aziz Hamka Abdul. (2011). Pendidikan Karater berpusat pada Hati. Jakarta: Almawardi Prima

Dawan Rahardjo. (1995). Dunia Pesantren dalam Peta Pembaharuan, dalam Dawam Rahardjo (Ed) Pesantren dan Pembaharuan. akarta : LP3ES

John M.Echols & Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, AN Engkish-Indonesia. (2003). Jakarta : Gramedia.

Hanun Asrohah (1999). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Logos.

Karel A.Steenbrink, Pesantren, Madrasah, Sekolah, 1986, Jakarta : LP3ES.

Muhammad Ya’kub. (1992). Kopontren : Keberadaan dan Pengembangannya. Jakarta : Balitbangkop. Depkop

Muhammad Syafi’I Antonio. (2007). Muhammad SAW, The Super Leader Super Manager. Jakarta : PLM

Mahmud. (2006). Model-Model Pembelajaran di Pesantren. Jakarta : Media Nusantara

Masnur Muslich (2011). Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.Jakarta : Bumi Aksara

Mastukki, dll. (2004). Sinergi Madrasah dan Pondok Pesantren : Suatu Konsep Pengembangan Mutu Madrasah.: Dirjen Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama

Mastuhu. (1999). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta : INIS

Mulyasa. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara

Natsir (1969). Kubu Pertahanan Mental Dari Abad ke Abad. Jakarta: DDII perwakilan Jatim.

Nurkholis Majid. (1997). Bilik-Bilik Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta : Paramadina

Quraish Shihab. (1992). Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan

Quraish Shihab. (1992). Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.

Rama Yulis. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.

Syamsul Arifin. (1994). Agama dan Masa Depan Ekologi Manusia. dalam Ulumul Qur’an Edisi Khusus. No. 5 & 6, vol. V.

Syamsul Bahri. November 16. (2007) oleh syamsulberau

Zainal Aqib. (2011) Pendidikan Karakter Membangin Prilku Positif Anak Bangsa. Bandung : Yrama Widia.

Zamakkhsyari Dhofier. (1982). Tradisi Pesantren : Studi tentang Pandangan Hidup Kita. Jakarta : LP3ES

Zuhairini. Sejarah Pendidikan Islam. 1997. Jakarta : Bumi Aksara

http://www.stidnatsir