Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka (Studi Falsafat Agama)
Main Article Content
Abstract
Makalah ini mengkaji mengenai pemikiran Hamka tentang agama dan manusia. Tulisan ini menyimpulkan bahwa agama, menurut Hamka, memotivasi umatnya mencari ilmu pengetahuan bukan hanya untuk membantu manusia memperoleh penghidupan yang layak. Akan tetapi, lebih dari itu dengan ilmu, manusia akan mampu mengenal Tuhannya, memperhalus akhlaknya, dan senantiasa berupaya mencari keridhaan Allah. Dengan demikian, pendidikan terbagi dua, yakni pendidikan ruhani dan pendidikan jasmani. Eksistensi agama dalam diri seseorang untuk melepaskan jiwanya dari keterkungkungan, baik keterkungkungan dalam perbudakan, akal yang terkunci dan tumpul, maupun taklid yang membunuh pikiran, sehingga tidak ada yang membatasi manusia untuk berhubungan langsung dengan Tuhan. Dalam memahami eksistensi manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan, maka perlu juga mengenali dan memahami potensi-potensi atau kekuatan-kekuatan yang ada dalam dirinya. Menurut Hamka, ada tiga potensi atau kekuatan yang menjadi motor dan dinamo manusia, yaitu kekuatan ingatan, kekuatan perasaan dan kekuatan kemauan.
This paper examined on the HAMKA thought about religion and human. This paper concluded that according to Hamka religion was motivating people to seek knowledge not only to help people earn a decent living. But, more than that with science, humans would be able to know God, refined behavior, and constantly strove to seek the pleasure of Allah. Thus, education was divided into two, namely the spiritual education and physical education. Existence of religions in a person to release the soul from captivity, both captivity in bondage, mind locked and blunt, and imitation (taqlid) that killed the mind, so that there was no limit for human to direct contact with God. In understanding human existence, as subject and object of education, it was also necessary to recognize and understand the potentials or forces that existed within him. According to Hamka, there were three potential or the power of the motor and the human dynamo, the power of memory, the strength of feeling and strength of will.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work
How to Cite
References
Al-Jamaly, Fadhil. (1986). Filsafat Pendidikan dalam al- Quran. Surabaya: Bina Ilmu.
Ashraf, Ali. (1989). Horison Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Temprint.
Connor, DJO. (1975). An Introduction to the Philosophy of Education. London: Routledge & Kegan Paul.
Langgulung, Hasan. (1980). Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam. Bandung: Al- Maarif.
Hamid, Hazil Abdul. (1990). Sosiologi Pendidikan dalam Perspektif Pembangunan Negara. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.
Hamka. (1950). Falsafah Hidup. Medan: Pustaka Islamiyah.
Hamka. (1962). Lembaga Hidup. Jakarta: Djajamurni.
Hamka, Rusydi. (1983). Pribadi dan Martabat Buya Prof. Dr. Hamka. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Hamka. (1983). Lembaga Budi. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Hamka. (1998).Tafsir al-Azhar, Juz I-XXX. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Noer, Deliar. (1987). Partai Islam di Pentas Nasional. Jakarta: Grafiti Pers.
_________. (1991). Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES.
Pickering, George. (1969). The Challenge to Education. England: Penguin Books.
Shihab, M. Quraish. (1993). Membumikan” Al- Quran: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan
Syam, Noor. (1986). Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional.
Tilaar, H. A. R. Tilaar. (1992). Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: Rosda Karya.
Vembriarto, St. (1981). Beberapa Aspek Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasional” Makalah dalam diskusi Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasional IKIP Yogyakarta 23-25 November.
Wahid, Abdurrahman. (1983). “Benarkah Buya Hamka Seorang Besar?; Sebuah Pengantar”, dalam Nasir Tamara, (eds.), Hamka di Mata Hati Umat. Jakarta: Sinar Harapan.
Rahardjo, Dawam. (1993). Intelektual Intelegensia dan Prilaku Politik Bangsa. Bandung: Mizan.