Kemiskinan Masyarakat di Indonesia: Perspektif Sosiologi Islam dan Fenomenologi Barat

Main Article Content

Yulasteriyani Yulasteriyani
Randi Randi
M Hasbi

Abstract

Tulisan ini memaparkan bagaimana konsep miskin dipahami menurut perspektif ajaran agama Islam yang disandingkan dengan fenomenologi Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kemiskinan memiliki variasi makna dan tolok ukur seperti miskin pespektif ekonomi, miskin dilihat dari sosial budaya, serta miskin perspektif agama. Miskin dalam perspektif Islam mutlak sama yakni kondisi manusia yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehari. Sedangkan perspektif fenomenologi bervariasi seperti BPS pengeluaran per kapita per bulan yang dibawah garis kemiskinannya (Badan Pusat Statistik), pendapatan kurang dari PPP $1 perhari (Bank Dunia), tidak berpenghasilan setara 320 kg beras/pedesaan dan 480 kg beras/perkotaan per tahun (Sagoyo), bergantung standar masyarakat bersangkutan (Panjaitan), dan ketidakberuntungan masyarakat (Suharto).

Article Details

How to Cite
“Kemiskinan Masyarakat Di Indonesia: Perspektif Sosiologi Islam Dan Fenomenologi Barat”. Intizar 25, no. 2 (April 28, 2020): 77–86. Accessed April 18, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/4463.
Section
Artikel

How to Cite

“Kemiskinan Masyarakat Di Indonesia: Perspektif Sosiologi Islam Dan Fenomenologi Barat”. Intizar 25, no. 2 (April 28, 2020): 77–86. Accessed April 18, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/4463.

References

Anggarani, F. K., Andayani, T. R., Karyanta, N. A., Studi, P., Fakultas, P., & Maret, U. S. (2010). Pengaruh Pelatihan Syukur terhadap Subjective Well-Being pada Penduduk Miskin di Surakarta. Hasil Riset, 44–59.
Cahya, B. T. (2015). Kemiskinan Ditinjau Dari Perspektif al-Quran Dan Hadis. Jurnal Penelitian, 9(1).
Faris, I. (1979). Mu’jam Maqayis al- Lughah. Beirut: Dar al-Jail.
Ilyas, R. (2016). Manusia sebagai Khalifah dalam Persfektif Islam. MAWA’IZH: JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN, 7(1), 169–195.
Kuswarno, E. (2009). Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi:Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya. Bandung: Widya Padjadjaran.
Lubis, F. A. (2018). MISKIN MENURUT PANDANGAN AL-QUR’AN. TANSIQ: Jurnal Manajemen Dan Bisnis Islam, 1(2).
Panjaitan, M. (2000). Memberdayakan kaum miskin. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Sajogyo. (1982). Menelaah Garis Kemiskinan. In Lokakarya Metodologi “Kaji-Tindak” Proyek Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Salim, E. (1984). Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan. Jakarta: Inti Idayu Press.
Shihab, M. Q. (2017). Wawasan al-Qur’an; Tafsir Maudu’I atas Berbagai Persoalan Ummat. Bandung: Mizan.
Statistik, B. P. (2019a). Kemiskinan dan Ketimpangan. Retrieved from https://www.bps.go.id/subject/23/kemiskinan-dan-ketimpangan.html
Statistik, B. P. (2019b). Persentase Penduduk Miskin Maret 2019 Sebesar 9,41 Persen. Jakarta. Retrieved from https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/07/15/1629/persentase-penduduk-miskin-maret-2019-sebesar-9-41-persen.html
Suharto, E. (2009). Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia: Menggagas Model Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Van, H. (1990). Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.