Refleksi Etika Kebahagiaan dalam Novel Khotbah di Atas Bukit Karya Kuntowijoyo

Main Article Content

Lina Santiana

Abstract

Novel Khotbah Di Atas Bukit Karya Kuntowijoyo mengandung nilai-nilai etika kebahagiaan yang sama dengan Epikuros. Dimana Epikuros menghendaki untuk mencapai kebahagiaan seseorang harus mencari nikmat yang sebanyak-banyaknya dengan menghindari pertanyaan-pertanyaan, dan pikiran-pikiran yang membuat kesakitan badan dan jiwa. dengan itu Epikuros menghendaki keutamaan-keutamaan seperti kesederhanaan, tahu diri, penguasaan diri dan kebijaksanaan. Bergitu pula dalam Novel Khotbah Di Atas Bukit Karya Kuntowijoyo, dimana kuntowijoyo dalam novel khotbah di atas bukit menghendaki agar untuk bahagia seseorang harus mencari nikmat dan menghindari segala hal yang membuat kesakitan badan, sehingga jiwa menjadi resah. Dengan memperhatikan keutamaan seperti, kesederhanaan, penguasaan diri, dan kebijaksanaan. Kuntowijoyo’s novel “Khotbah Di Atas Bukit” containing ethical values of happiness in common with the Epicurean. Where Epicurean desires to achieve happiness, one must find favor as much as possible to avoid the questions and thoughts that make body and soul in the pain. With it, the Epicurean requires virtues such as modesty, knowing oneself, self-control and wisdom. Similarly, in the Kuntowijoyo’s Novel “Khotbah Di Atas Bukit”, Kuntowijoyo requires that to be happy one must seek favor and avoid pain of all the things that make the body and the soul becomes restless. Having regard to such virtues, modesty, self-control and wisdom. 

Article Details

How to Cite
“Refleksi Etika Kebahagiaan Dalam Novel Khotbah Di Atas Bukit Karya Kuntowijoyo”. Intizar 22, no. 1 (July 14, 2016): 113–134. Accessed April 18, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/636.
Section
Artikel

How to Cite

“Refleksi Etika Kebahagiaan Dalam Novel Khotbah Di Atas Bukit Karya Kuntowijoyo”. Intizar 22, no. 1 (July 14, 2016): 113–134. Accessed April 18, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/636.

References

Amin, Rusli. (2003). Pencerahan Spiritual: Sukses Membangun Hidup Damai Dan Bahagia. Jakarta Selatan: Al-Mawardi Prima.

Bagus, Lorens. (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bertens, K. (1988). Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia. Jakarta: Gramedia.

_________. (1999). Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anggota IKAPI.

__________. (2004). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Erich, Fromm. (1997). Lari Dari Kebebasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Anggota IKAPI.

Fahmi, M. (2005). Islam Transendental Menelusuri Jejak-Jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo. Yogyakarta: Pilar Religion.

Kuntowijoyo. (1987). Budaya Dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

___________. (1997). Khotbah Di Atas Bukit. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Mufid, Muhammad, Etika Dan Filsafat Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009.

Poespoprodjo, W. (1988). Filsafat Moral Kesusilaan Dalam Teori Dan Praktek. Bandung: Ramadja Karya.

Sanusi, Anwar. (2006). Jalan Kebahagiaan. Jakarta: Gema Insani Press.

Sudrijanta Bambang Rudianto, dkk. (2004). Jelajah Hakikat Pemikiran Timur. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suseno, Franz Magni. (1987). Etika Dasar. Yogyakarya: Kanisius.

Suseno, Franz Magnis Suseno dkk. (1993). Etika Social Buku Panduan Mahasiswa PB I-PB IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Syefriyeni. (2006). Etika Dasar-Dasar Etika. Palembang: IAIN Raden Fatah Press.