ANALISIS PENERAPAN KONSEP GLAM (GALLERY, LIBRARY, ARCHIVE, AND MUSEUM): STUDI KASUS DI MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA

Main Article Content

Hafidzah Andrea Padmarini
Efraim Suranta P Ginting
Nur Aisya Mayanie
Riska Dwi Ayu P

Abstract

Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini didasari atas kesamaan nasib bangsa-bangsa Asia Afrika ditengah persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur yang tidak kunjung mereda. Kemudian atas gagasan Ali Sastroamijoyo, Sir Jhon Kotelawala, Muhammad Ali, Jawaharlal Nehru dan U Nu dibuatlah konferensi internasional ini untuk mempersatukan negara-negara Afrika dan Asia dan menemukan solusi bersama terkait masalah yang terjadi. Dua puluh lima tahun setelah peristiwa Konferensi Asia Afrika dibangunlah museum ini untuk mengenang peristiwa tersebut. Museum KAA merupakan museum yang sebenarnya telah menerapkan konsep GLAM. Didalamnya terdapat galeri, perpustakaan, arsip dan museum yang dibangun dalam satu gedung yang sama. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dan observasi secara tidak langsung pada website resmi milik Museum KAA diperoleh hasil berupa penerapan konsep GLAM yang secara keseluruhan telah dikelola secara tepat dan menyesuaikan kebutuhan pengguna. Akan tetapi, informasi terkait penerapan konsep GLAM di Museum KAA belum tersebar secara luas di masyarakat, sehingga penelitian ini ditulis dengan harapan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat umum tentang penerapan konsep GLAM di museum KAA.

Article Details

How to Cite
Padmarini, H. A., Ginting, E. S. P., Mayanie, N. A., & P, R. D. A. (2024). ANALISIS PENERAPAN KONSEP GLAM (GALLERY, LIBRARY, ARCHIVE, AND MUSEUM): STUDI KASUS DI MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA. TADWIN: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 5(2), 139-150. https://doi.org/10.19109/tadwin.v5i2.23261
Section
Articles

How to Cite

Padmarini, H. A., Ginting, E. S. P., Mayanie, N. A., & P, R. D. A. (2024). ANALISIS PENERAPAN KONSEP GLAM (GALLERY, LIBRARY, ARCHIVE, AND MUSEUM): STUDI KASUS DI MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA. TADWIN: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 5(2), 139-150. https://doi.org/10.19109/tadwin.v5i2.23261

References

Adriyana, L. (2017). Galery, Library, Archive, and Museum (GLAM) sebagai upaya transfer informasi. Shaut Al-Maktabah: Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, 9(2), 143-154. DOI 10.15548/shaut.v9i2.113

Agam, A. R., Winoto, Y., & Khadijah, U. L. S. (2022). Pemanfaatan Wisata Virtual Tour Sebagai Media Komunikasi Digital Dalam Penyebaran Informasi Di Museum Konferensi Asia Afrika Pada Masa Pandemi. Jurnal Ilmu Perpustakaan (JIPER), 4(1). DOI 10.31764/jiper.v4i1.8714

ANRI. (2014). Nomination Form International Memory of The World Register Asian-African Conference Archives.

Bachtiar, A. C. (2021). Konsep GLAM (gallery, library, archive, museum) pada Perpustakaan Universitas Islam Indonesia: peluang dan tantangan. Buletin Perpustakaan, 4(1), 103-120. DOI 0000-0002-7700-5921

Indah, R. N., & Fahriansyah, M. A. (2022). Analisis Penerapan Preservasi Kuratif terhadap Bahan Pustaka di Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika. TADWIN: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 3(1), 52-56. DOI 10.19109/tadwin.v3i1.14304

Fernando, W. D., Rizal, E., & Yuliawati, A. K. (2022). Development of Accessible Museum for Blind Tourists: A Case Study in Museum of The Asian African Conference. Indonesian Journal of Disability Studies, 9(2), 225-242. DOI 10.21776/ub.ijds.2022.009.02.07

Fikri, O., Winoto, Y., & Rizal, E. (2023). Manajemen aset digital gallery, library, archive dan museum (glam) di Perpustakaan Pusat Unpad. Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(8), 515-524. DOI 10.55904/nautical.v2i8.914

Istvandity, L., Baker, S., & Long, P. (2024). Creative futures for cultural heritage: a typology of creative practice in the GLAM sector–towards a creative heritage approach. Museum Management and Curatorship, 1-17. DOI 10.1080/09647775.2024.2331444

Jamilah, A. Q. (2022). ACCESSIBILITY FOR PERSONS WITH DISABILITIES IN CREATING INCLUSION-BASED SERVICES IN THE ASIAN-AFRICAN CONFERENCE MUSEUM. JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi), 5(2). DOI 10.26740/inklusi.v5n2.p56-67

Jubaidi, M. (2021). Konsep glam (galery, library, archive, dan museum) sebuah kolaborasi media informasi di muhammadiyah abad ke-2. Publication Library and Information Science, 5(1), 35-52. DOI 10.24269/pls.v5i1.3867

Kristiana, N., & Fauzi, F. (2022). IMPLEMENTASI KONSEP GLAM DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG KARNO. Warta Perpustakaan Pusat Undip, 15(1), 12-26. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/wp/article/view/16750/8337

Maha, R. N., & Wulan, S. (2022). Konsep pengembangan gallery, library, archive, dan museum (GLAM) Keanekaragaman Hayati di kawasan Cibinong Science Center. Daluang: Journal of Library and Information Science, 2(1), 31-42. DOI 10.21580/daluang.v2i1.2022.10180

Matitaputy, J. (2007). PENTINGNYA MUSEUM BAGI PELESTARIAN WARISAN BUDAYA DAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN. Kapata Arkeologi Edisi Khusus: Balai Arkeologi Ambon. DOI 10.24832/kapata.v0i0.46

Murdiyanto, Eko. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi Disertai Contoh dan Proposal). Yogyakarta: UPN ‘Veteran” Yogyakarta Press.

Nurgiansyah, N. F., & Falah, M. (2017). Gedung Merdeka sebagai objek wisata di Kota Bandung. Patanjala, 9(1), 127-142. DOI 10.30959/patanjala.v9i1.351

Oktavia, N., & Samson, C. M. S. (2021). The Preservation of the Asian-African Conference Museum Library Collections. Khizanah al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, 9(1), 61-67. DOI 10.24252/v9i1a7

Pratiwi, K. Y., & Setiawan, B. (2019). Analisis Penerapan Konsep GLAM (Gallery, Library, Archives, Museum) di Perpustakaan Bung Karno Blitar. Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga, 9(2), 53-62. DOI 10.20473/jpua.v9i2.2019.53-62

Rachman, F. (2016). Eksistensi Museum Konperensi Asia Afrika Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Siswa Menengah Atas. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 2(1), 1-9. DOI 10.31851/kalpataru.v2i1.1590

Rahma, N. M. (2021). Digital Asset dan Peluangnya di dunia Perpustakaan dan Informasi “Digital Asset Management.” DOI 10.13140/RG.2.2.17695.07849

Rusandi dan M. Rusli. (2021). Merancang Penelitian Kualitatif Dasar atau Deskriptif dan Studi Kasus. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 2(1), 1-13. DOI 10.55623/au.v2i1.18

Sumaludin, M. M. (2022). Implementation of Merdeka Belajar through Museums as a Learning Resource in Differentiated Project Based History Learning. Riwayat: Educational Journal of History and Humanities, 5(1), 195-204. DOI 10.24815/jr.v5i2.26643

Satya, Y., Maziyah, V. N., &Martana, S. P. (2022). Architectural Review of Indonesian National Gallery Building. Jurnal Arsitektur Archicentre, 5(1), 14-21.

Sumiarsa, F. F., Yustika sari, K., &Novianti, E. (2022). Aksesibilitas Bagi Wisatawan Penyandang Disabilitas di Museum KAA Bandung. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(13), 128-139. DOI 10.5281/zenodo.6961462

Wiranto, F.A. 2009. UU Perpustakaan Memasuki Tahun Kedua: Menunggu Terbitnya Peraturan Pemerintah. Genta Pustaka, 3 (14), Januari-Juni. Semarang: Unika.

Wulandari, Ayu. (2022). DARI MESIR HINGGA ALJAZAIR: JALAN PANJANG DIPLOMASI INDONESIA MENUJU KONFERENSI ASIA AFRIKA KEDUA (1955-1965). HANDEP: Jurnal Sejarah dan Budaya, 6(1), 61-64. DOI 10.33652/handep.v6i1.263

Yudhawasthi, C. M. (2022). Museum as A Health and Wellbeing Facilitator in Pandemic Era: A Perspective from Museum Communication. Scriptura, 12(1), 1-12. DOI 10.9744/scriptura.12.1.1-12