Tradisi Tepung Tawar: Akulturasi Islam Dan Budaya Melayu Dalam Prosesi Pernikahan Masyarakat Melayu Di Kota Tanjung Balai
Isi Artikel Utama
Abstrak
Tradisi Tepung Tawar merupakan tradisi yang terdapat dalam rangkaian prosesi pernikahan masyarakat Melayu Kota Tanjung Balai. Tradisi ini tergolong sebagai tradisi yang sakral oleh masyarakat setempat sehingga masih dipraktikkan sampai sekarang. Tulisan ini bertujuan mengkaji tentang proses pelaksanaan tradisi Tepung Tawar serta menganalisis bentuk akulturasi agama dan budaya yang ada pada tradisi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dan proses pengumpulan data dilakukan penulis dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi serta kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada awalnya tradisi ini merupakan ritual yang berasal dari kepercayaan Hindu yang kemudian mengalami akulturasi dengan kebudayaan Melayu, pernyataan ini diperkuat dengan adanya persamaan antara tradisi Tepung Tawar dengan ritual adat pernikahan orang India (Hindu). Selain itu, fakta sejarah mengungkapan bahwa kedatangan bangsa asing salah satunya ialah orang-orang India (Hindu) ke tanah Melayu pada abad ke – 7 M atau 8 M menjadi cikal bakal berkembangnya budaya Hindu di tanah Melayu khususnya Kota Tanjung Balai, sehingga sangat dominan untuk mempengaruhi kebudayaan masyarakat lokal. Namun setelah Islam masuk Tepung Tawar menjadi tradisi masyarakat Melayu yang didalamnya terdapat ajaran-ajaran agama Islam yang telah disisipkan. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Tepung Tawar merupakan bentuk akulturasi agama dan budaya yang terjadi pada masyarakat Melayu di Kota Tanjung Balai, serta sarana memohon keberkahan dan kedamaian kepada Allah SWT untuk orang yang di Tepung Tawari.
Rincian Artikel
Cara Mengutip
“Tradisi Tepung Tawar: Akulturasi Islam Dan Budaya Melayu Dalam Prosesi Pernikahan Masyarakat Melayu Di Kota Tanjung Balai”. TAMADDUN 23, no. 2 (January 2, 2024): 97–108. Accessed April 19, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/19694.
Bagian
Artikel
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
“Tradisi Tepung Tawar: Akulturasi Islam Dan Budaya Melayu Dalam Prosesi Pernikahan Masyarakat Melayu Di Kota Tanjung Balai”. TAMADDUN 23, no. 2 (January 2, 2024): 97–108. Accessed April 19, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/19694.
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Asma. “Peranan Agama Dan Budaya Dalam Tradisi Perkahwinan Melayu: Satu Analisis.” Jurnal Sultan Alauddin Sulaiman Shah 3 (2016): 143–160.
Alamsyah, Ahmad Gifari, Andhika Nugraha, Muhammad Reza, Hasan Sazali, and Maulana Andinata Dalimunthe. “Budaya Melayu dan Pengaruh Islam dalam Upacara Pernikahan di Tanjung Balai.” MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial 6, no. 2 (September 9, 2022): 410–413. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/5532
Batubara, Taslim, Badrun Badrun, and Ahmad Muhajir. “Tradisi Tepung Tawar: Integrasi Agama Dan Kebudayaan Pada Masyarakat Melayu Di Sumatera Utara.” Local History & Heritage 2, no. 1 (May 10, 2022): 10–16. https://jurnal.medanresourcecenter.org/index.php/LHH/article/view/288
Creswell, John. Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset: Memilih Di Antara Lima Pendekatan. 3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Geertz, Clifford. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Khairani, Siti. “Tepung Tawar Dalam Masyarakat Melayu Langkat Tanjung Pura, Sumatera Utara.” UIN Syarif Hidayatullah, 201. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42460
Marsden, William. Sejarah Sumatra. Depok, Indonesia: Komunitas Bambu, 2008.
Meleong, Lexy J. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989.
Pajriati, Nurli, and Rina Ari Rohmah. “Nilai-Nilai Tradisi Pada Upacara Tepuk Tepung Tawar Perkawinan Adat Melayu Di Desa Rambah Hilir Timur” BAKOBA : Journal of Social Science Education 2, no. 1 (February 28, 2022): 127–134. https://journal.upp.ac.id/index.php/bakoba/article/view/1216.
Sumanti, Shalihah Titin, and Taslim Batubara. Dinamika Sejarah Kesultanan Melayu Di Sumatera Utara (Menelusuri Jejak Masjid Kesultanan Serdang). Yogyakarta: Atap Buku, 2019.
Suwira, Putra. “Makna Upacara Tepuk Tepung Tawar Pada Pernikahan Adat Melayu Riau Di Desa Pematang Sikek Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.” JOM FISIP 1 (2014). https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3128/3029
Thaib, Muhammad Ishak, ed. Tata Cara Adat Perkawinan Melayu Di Daik Lingga. Cet. 1. Pekanbaru: Unri Press Pekanbaru kerjasama [dengan] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lingga, 2009.
Abdullah, Asma. “Peranan Agama Dan Budaya Dalam Tradisi Perkahwinan Melayu: Satu Analisis.” Jurnal Sultan Alauddin Sulaiman Shah 3 (2016): 143–160.
Alamsyah, Ahmad Gifari, Andhika Nugraha, Muhammad Reza, Hasan Sazali, and Maulana Andinata Dalimunthe. “Budaya Melayu dan Pengaruh Islam dalam Upacara Pernikahan di Tanjung Balai.” MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial 6, no. 2 (September 9, 2022): 410–413. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/5532
Batubara, Taslim, Badrun Badrun, and Ahmad Muhajir. “Tradisi Tepung Tawar: Integrasi Agama Dan Kebudayaan Pada Masyarakat Melayu Di Sumatera Utara.” Local History & Heritage 2, no. 1 (May 10, 2022): 10–16. https://jurnal.medanresourcecenter.org/index.php/LHH/article/view/288
Creswell, John. Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset: Memilih Di Antara Lima Pendekatan. 3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Geertz, Clifford. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Khairani, Siti. “Tepung Tawar Dalam Masyarakat Melayu Langkat Tanjung Pura, Sumatera Utara.” UIN Syarif Hidayatullah, 201. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42460
Marsden, William. Sejarah Sumatra. Depok, Indonesia: Komunitas Bambu, 2008.
Meleong, Lexy J. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989.
Pajriati, Nurli, and Rina Ari Rohmah. “Nilai-Nilai Tradisi Pada Upacara Tepuk Tepung Tawar Perkawinan Adat Melayu Di Desa Rambah Hilir Timur” BAKOBA : Journal of Social Science Education 2, no. 1 (February 28, 2022): 127–134. https://journal.upp.ac.id/index.php/bakoba/article/view/1216.
Sumanti, Shalihah Titin, and Taslim Batubara. Dinamika Sejarah Kesultanan Melayu Di Sumatera Utara (Menelusuri Jejak Masjid Kesultanan Serdang). Yogyakarta: Atap Buku, 2019.
Suwira, Putra. “Makna Upacara Tepuk Tepung Tawar Pada Pernikahan Adat Melayu Riau Di Desa Pematang Sikek Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.” JOM FISIP 1 (2014). https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3128/3029
Thaib, Muhammad Ishak, ed. Tata Cara Adat Perkawinan Melayu Di Daik Lingga. Cet. 1. Pekanbaru: Unri Press Pekanbaru kerjasama [dengan] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lingga, 2009.