Diaspora Bugis dan Perkembangan Perdagangan Kopra di Sumatera pada Awal Abad XX

Isi Artikel Utama

Amilda Sani

Abstrak

tulisan ini membahas hubungan antara keberadaan diaspora Bugis dan sistem perdagangan kopra dan kelapa di sumatera pada awal abad XX.  keberhasilan disapora bugis membangun sistem perdagangan di sumatera sangat erat hubungannya dengan rantai perdagangan yang mereka miliki dan kegiatan ekspansi mereka dalam rangka memperluas kepemilikan lahan di daerah-daerah baru. pengaruh dari ekspansi ini adalah berkembangnya komersialisasi ekonomi dan perkembangnya kota-kota perdagangan. untuk mengamankan rantai perdagangan tersebut mereka membangun perkebunan kelapa untuk menghasilkan kopra, pilihan ini berbeda dengan orang-orang melayu yang memilih menanam tanaman karet. kegagalan berkembangnya sistem perdagangan kopra sebagai komoditas perdagangan penting di sumatera tidak dapat dilepaskan dari kebijakan politik pemerintah kolonial Belanda. Hal ini dipengaruhi oleh peran yang diambil oleh para pedagang Bugis yang memainkan peran oposisi terhadap pemerintah kolonial Belanda, dan mereka membangun rantai perdagangan dengan pedagang Cina dan Inggris, dengan dikembangkannya Singapura sebagai pelabuhan utama di malaka untuk mengurangi dominasi Batavia. situasi politik ini menunjukkan bahwa perdagangan komoditas tidak dapat dipisahkan dari kebijakan politik pada masa itu. 

Rincian Artikel

Cara Mengutip
“Diaspora Bugis Dan Perkembangan Perdagangan Kopra Di Sumatera Pada Awal Abad XX”. TAMADDUN 20, no. 1 (June 29, 2020): 29–41. Accessed April 19, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/5790.
Bagian
Artikel

Cara Mengutip

“Diaspora Bugis Dan Perkembangan Perdagangan Kopra Di Sumatera Pada Awal Abad XX”. TAMADDUN 20, no. 1 (June 29, 2020): 29–41. Accessed April 19, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/5790.