Transformasi Museum Ki Pahare : Peran Dalam Pelestarian Budaya Dan Pembelajaran Sejarah Di Sukabumi (2016 – 2024)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Museum Ki Pahare Sukabumi, sebagai salah satu institusi budaya yang fokus pada pelestarian tradisi lokal dan pendidikan sejarah, telah mengalami transformasi signifikan antara tahun 2016 hingga tahun 2024. Penelitian ini bertujuan mengkaji perubahan yang terjadi pada Museum Ki Pahare mulai dari perubahan fisik hingga inovasi manajerial Museum, serta dampaknya terhadap pelestarian budaya dan pembelajaran sejarah di Sukabumi. Museum ini lahir dari inisiatif komunitas lokal yang memiliki dedikasi kuat terhadap pelestarian sejarah dan budaya Sunda, dengan koleksi yang mencakup artefak sejarah, alat tradisional, hingga dokumentasi foto masa kolonial. Dalam perkembangannya, museum ini menghadapi tantangan, termasuk perubahan lokasi akibat kebijakan pemerintah, tetapi berhasil beradaptasi dan tetap relevan di tengah perubahan sosial dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Ki Pahare tidak hanya menjadi pusat penyimpanan artefak sejarah, tetapi juga menjadi simbol pelestarian budaya yang adaptif di tengah modernisasi. Museum ini berkomitmen untuk memperkuat identitas lokal, menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan, dan terus berkembang sebagai institusi yang relevan dalam pelestarian budaya dan pendidikan sejarah.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
Referensi
Ahmad, Tsabit Azinar. “STRATEGI PEMANFAATAN MUSEUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI ZAMAN PRASEJARAH” 20, no. 1 (2010).
Ardiansyah, Aldizar Fikri, Aria Saputra, Chatrine Chatrine, Darari Rifqi Avesina, Desy Natalia, Devan Fakhriy Primandana, Febrina Dwi Pramesti, dkk. “Analisis Peran Museum Seni Jakarta di Kota Tua dalam Mempertahankan dan Melestarikan Warisan Budaya.” Buletin Antropologi Indonesia 1, no. 2 (3 Juni 2024): 9. https://doi.org/10.47134/bai.v1i2.2611.
Asmara, Dedi. “Peran Museum dalam Pembelajaran Sejarah.” Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial-Humaniora 2, no. 1 (30 Juni 2019): 10–20. https://doi.org/10.31539/kaganga.v2i1.707.
Bella, Karina Okta. “PERANAN PERPUSTAKAAN DAN MUSEUM TEMBAKAU DALAM PELESTARIAN KEBUDAYAAN KOTA JEMBER.” BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi 1, no. 1 (1 April 2017). https://doi.org/10.17977/um008v1i12017p042.
Evitasari, Okta, Lelly Qodariah, dan Rudy Gunawan. “PEMANFAATAN FUNGSI MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,” t.t.
Fitriansyah, Fifit, dan Kasmin. “Pemanfaatan Museum Sebagai Wisata Edukasi dan Media Pembelajaran Sejarah.” Cakrawala - Jurnal Humaniora 19, no. 2 (t.t.).
Irawan, Hendi, Yusuf Budi Prasetya Santosa, dan Arief Hidayat. “Museum Gedung Pegadaian Sukabumi Sebagai Sarana Wisata Edukasi Sejarah.” Jurnal Artefak 9, no. 2 (10 Oktober 2022): 103. https://doi.org/10.25157/ja.v9i2.8381.
Junaid, Ilham. “Museum dalam perspektif pariwisata dan pendidikan.” Open Science Framework, 6 Mei 2018. https://doi.org/10.31219/osf.io/dm2hj.
Kuntowijoyo. “Metodologi Sejarah,” 2 ed. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003.
Matitaputy, J. “Pentingnya Museum Bagi Pelestarian Warisan Budaya dan Pendidikan dalam Pembangunan.” Kapata Arkeologi, 1 Mei 2007, 38–46. https://doi.org/10.24832/kapata.v0i0.46.
Maulana Yusuf A, Nurzengky Ibrahim, dan Kurniawati. “PEMANFAATAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH.” Visipena Journal 9, no. 2 (31 Desember 2018): 215–16. https://doi.org/10.46244/visipena.v9i2.455.
Prasetyo, Danang, Toba Sastrawan Manik, dan Dwi Riyanti. “PEMANFAATAN MUSEUM SEBAGAI OBJEK WISATA EDUKASI.” Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah 15, no. 01 (31 Januari 2021): 5–6. https://doi.org/10.47256/kepariwisataan.v15i01.146.
Samba Wijaya, Sandi, 16 November 2024.
Tjahjopurnomo, R. Dalam Sejarah Permuseuman Di Indonesia, 1 ed., 107. Jakarta: Direktorat Permuseuman, 2011.
Wasino, dan Endah Sri Hartatik. Dalam Metode Penelitian Sejarah Dari Riset Hingga Penulisan, 1 ed., 11–12. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama, 2018.