Kemampuan Komunikasi Pustakawan dalam Layanan Informasi di Perpustakaan
Isi Artikel Utama
Abstrak
Perpustakaan sebagai sumber informasi memiliki strategi penting dan memiliki peluang yang cukup besar dalam bidang kepustakawanan dan diseminasi informasi. Seiring dengan kehidupan masyarakat yang berkembang pesat, perpustakaan harus tanggap terhadap kebutuhan akan informasi. Oleh karena itukomunikasi merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam ilmu perpustakaan. Dalam sebuah komunikasi akan terdapat unsur yaitu siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya, ini semua berkaitan dengan kegiatan di perpustakaan khususnya pada layanan informasi yang tidak lain langsung berhadapan dengan pengguna.Komunikasi yang digunakan dalam layanan informasi adalah komunikasi interpersonal dimana komunikasi dengan yang melibatkan orang lain, meliputi sikap empati, keterbukaan, mendukung, positif, dan kesetaraan. Semua lembagaapalagi bagi pustakawan yang memiliki tugas luar biasa dalam melayani pengguna haruslah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, jika pustakawan memiliki keahlian dan pandai berkomunikasi, maka terciptalah citra positif bagi pengguna itu sendiri dan pengguna menunjukkan sikap positif terhadap pustakawan.Oleh karena itu, semakin baik komunikasi maka semakin baik pula pelayanan dan penyampaian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna di perpustakaan.
Rincian Artikel
Cara Mengutip
Kemampuan Komunikasi Pustakawan dalam Layanan Informasi di Perpustakaan. (2021). Wardah, 22(2), 65-73. https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10827
Terbitan
Bagian
Artikel
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
Kemampuan Komunikasi Pustakawan dalam Layanan Informasi di Perpustakaan. (2021). Wardah, 22(2), 65-73. https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10827