Dialog Antaragama: Mereduksi Prasangka dan Memperkuat Integrasi Sosial Masyarakat
Main Article Content
Abstract
Identitas agama yang berbeda dapat menjadi faktor integrasi sosial dan sumber disintegrasi sosial. Di satu sisi, agama menciptakan dan membantu mempersatukan masyarakat. Sebaliknya, agama seringdisalahpahami sehingga menjadi faktor pemecah belah kehidupan sosial masyarakat. Artikel berbasis literatur ini berupaya menggali pentingnya dialog antaragama dalam mereduksi prasangka dan memperkuat integrasi sosial masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari literatur yang berkaitan dengan dialog antaragama, prasangka dan integrasi sosial. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan analisis data secara interaktif sampai dirasa cukup melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Artikel ini menunjukkan bahwa integritas dan keterbukaan dalam dialog dapat mereduksi prasangka antar umat beragama. Tidak hanya mereduksi prasangka, dialog antaragama juga dapat memperkuat integrasi sosial. Konflik terjadi ketika faktor horizontal (ragam identitas agama) bertemu faktor vertikal (kesenjangan ekonomi, kepentingan politik). Dialog antaragama dilakukan agar faktor horizontal tidak bertemu dengan faktor vertikal, sehingga konflik tidak terjadi dan integrasi sosial masyarakat dapat diperkuat.
Article Details
How to Cite
Dialog Antaragama: Mereduksi Prasangka dan Memperkuat Integrasi Sosial Masyarakat. (2022). Wardah, 23(1), 53-65. https://doi.org/10.19109/wardah.v23i1.12945
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
Dialog Antaragama: Mereduksi Prasangka dan Memperkuat Integrasi Sosial Masyarakat. (2022). Wardah, 23(1), 53-65. https://doi.org/10.19109/wardah.v23i1.12945