DAKWAH KOMUNIKATIF, KENAPA TIDAK ?
Isi Artikel Utama
Abstrak
The word ‘Dakwah’ in the Islamic University is not a new word. But for public, it is a new, strange and confused word. And the question of the word is not like what we expected. On the other side, the term communication is more familiar. Though, their assumption refers to the instruments likes telephone, handy talky, etc. Even television, radio and newspaper haven’t categorized as the media for communication. Commonly, from the definition of the two terms – dakwah and communication – have some similarities, yet few differences. Therefore, the usage of the term communicative dakwah can be accepted with no apostrophes. This research will explain about what a communicative dakwah is and its characteristics.
Rincian Artikel
Cara Mengutip
DAKWAH KOMUNIKATIF, KENAPA TIDAK ?. (2016). Wardah, 16(1), 53-62. https://doi.org/10.19109/wardah.v16i1.358
Terbitan
Bagian
Artikel
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
DAKWAH KOMUNIKATIF, KENAPA TIDAK ?. (2016). Wardah, 16(1), 53-62. https://doi.org/10.19109/wardah.v16i1.358