Urgensi dan Peran Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Dalam Standarisasi Khatib Urgensi dan Peran Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Dalam Standarisasi Khatib
Isi Artikel Utama
Abstrak
Abstract: Standardization of the preacher has two dimensions that lead to the agree and contradiction of the ulama, the muballigh and da'i. As an effort to realize good competencies and qualifications for the preacher is a very positive thing so that the stake holders become enlightened. If this is desired from standardization, it will be a hope and necessity for all Muslims. Through gathering forums activities can be improved on preacher capacity. However, if standardization is used as an effort to select, assessing credibility regarding the grade of study taken, or limiting the material of the sermon, then this is contrary to the existence of the preacher and the existence of mosques in Indonesia. Because, mosques that stand in this country are self-help communities and those who choose people to become preacher are selection based on their moral size and religiosity qualifications. Therefore, based on this research, the standardization of preacher is not needed at this time, and Islamic Broadcasting Communication Study Program is deemed not necessary to involve itself in the issue of preacher standardization. Keywords: Standardization, preacher competence
Rincian Artikel
Cara Mengutip
Urgensi dan Peran Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Dalam Standarisasi Khatib: Urgensi dan Peran Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Dalam Standarisasi Khatib. (2019). Wardah, 20(2), 54-68. https://doi.org/10.19109/wardah.v20i2.4548
Terbitan
Bagian
Artikel
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
Urgensi dan Peran Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Dalam Standarisasi Khatib: Urgensi dan Peran Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Dalam Standarisasi Khatib. (2019). Wardah, 20(2), 54-68. https://doi.org/10.19109/wardah.v20i2.4548