Konsep Dakwah Nir-Radikalisme Perspektif Syaikh Ali Mahfudz Konsep Dakwah Nir-Radikalisme Perspektif Syaikh Ali Mahfudz
Isi Artikel Utama
Abstrak
Abtract: This paper aims to explore the concept of non-radicalism da’wah initiated by Ali Mahfudz. Although Ali Mahfudz did not explicitly say in his magnum opus, that the concept of da’wah refers to the method of non-radicalism da’wah, the author sees many indications that support the concept. In conducting research, the authors use qualitative-library research with content analysis methods. In analyzing the data, the writer uses the indicator of non-radicalism da’wah formulated by Yusuf al-Qaradawi. The results obtained in this paper are (1) the concept of non-radicalism da’wah embodied through three major conceptions, namely mauidzah (tadzkir and qissah), isryad, and khitabah in which there are explanatory explanations about the importance of gentleness, wisdom, grace, be patient, and always follow the way of the Prophet's da’wah in the Koran which includes wisdom, mauidzah hasanah, and debate in the best way, (2) a preacher must balance between the use of revelation and reason, (3) in matters that are khilafiyah, Ali Mahfudz just explained it, without forcing the reader to be fanatical about one understanding, such as the law for someone who does not get da'wah based on the Muktazilah, Asy'ariyah, and al-Maturidiyah understandings, (4) permitting the use of israiliyyat as da’wah material, the use of takwil in interpreting the verse mutasyabihat, and the suggestion to refer the theologians (mutakallimin) in da’wah, (5) dynamism in his da’wah was allegedly caused by the transformation of religious experience from the Syafi'i school to the Hanafi school of thought.
Keywords: Da’wah; Ali Mahfudz; Non-Radicalism ; Mu’idzah; Irsyad; Khitabah.
Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengeskplore konsep dakwah nir-radikalisme yang digagas oleh Ali Mahfudz. Meskipun secara eksplisit Ali Mahfudz tidak mengatakan di dalam magnum opusnya, bahwa konsep dakwahnya merujuk pada metode dakwah nir-radikalisme, penulis melihat banyak sekali indikasi yang mendukung konsep tersebut. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif pustaka dengan metode analisis konten. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan indikator dakwah nir-radikalisme yang dirumuskan oleh Yusuf al-Qardhawi. Adapun hasil yang didapatkan dalam tulisan ini adalah (1). Konsep dakwah nir-radikalisme terejawantahkan melalui tiga konsepsi besar, yakni mauidzah (tadzkir dan qissah), isryad, dan khitabah yang di dalamnya terdapat repitisi penjelasan tentang pentingnya lemah lembut, bijaksana, lapang dada, sabar, dan selalu mengikuti cara dakwah rasul di dalam Alquran yang meliputi hikmah, mauidzah hasanah, dan perdebatan dengan cara yang paling baik, (2). Seorang pendakwah harus menyeimbangkan antara penggunaan wahyu dan akal, (3). Dalam hal yang bersifat khilafiyah, Ali Mahfudz hanya sekedar memaparkan saja, tanpa memaksa pembaca untuk fanatik terhadap satu paham, seperti hukum bagi seseorang yang tidak mendapatkan dakwah yang didasarkan pada paham Muktazilah, Asy’ariyah, dan al-Maturidiyah, (4). Diperbolehkannya penggunaan israiliyyat sebagai materi dakwah, penggunaan takwil dalam memaknai ayat mutasyabihat, dan anjuran untuk merujuk para pakar teologi (mutakallimin) dalam berdakwah, (5). Kedinamisan beliau dalam berdakwah disinyalir disebabkan transformasi pengalaman keagamaan dari madzhab Syafi’i menuju madzhab Hanafi.
Kata kunci: Dakwah Ali Mahfudz; nir-radikalisme; mu’idzah; irsyad; khitabah.
Keywords: Da’wah; Ali Mahfudz; Non-Radicalism ; Mu’idzah; Irsyad; Khitabah.
Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengeskplore konsep dakwah nir-radikalisme yang digagas oleh Ali Mahfudz. Meskipun secara eksplisit Ali Mahfudz tidak mengatakan di dalam magnum opusnya, bahwa konsep dakwahnya merujuk pada metode dakwah nir-radikalisme, penulis melihat banyak sekali indikasi yang mendukung konsep tersebut. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif pustaka dengan metode analisis konten. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan indikator dakwah nir-radikalisme yang dirumuskan oleh Yusuf al-Qardhawi. Adapun hasil yang didapatkan dalam tulisan ini adalah (1). Konsep dakwah nir-radikalisme terejawantahkan melalui tiga konsepsi besar, yakni mauidzah (tadzkir dan qissah), isryad, dan khitabah yang di dalamnya terdapat repitisi penjelasan tentang pentingnya lemah lembut, bijaksana, lapang dada, sabar, dan selalu mengikuti cara dakwah rasul di dalam Alquran yang meliputi hikmah, mauidzah hasanah, dan perdebatan dengan cara yang paling baik, (2). Seorang pendakwah harus menyeimbangkan antara penggunaan wahyu dan akal, (3). Dalam hal yang bersifat khilafiyah, Ali Mahfudz hanya sekedar memaparkan saja, tanpa memaksa pembaca untuk fanatik terhadap satu paham, seperti hukum bagi seseorang yang tidak mendapatkan dakwah yang didasarkan pada paham Muktazilah, Asy’ariyah, dan al-Maturidiyah, (4). Diperbolehkannya penggunaan israiliyyat sebagai materi dakwah, penggunaan takwil dalam memaknai ayat mutasyabihat, dan anjuran untuk merujuk para pakar teologi (mutakallimin) dalam berdakwah, (5). Kedinamisan beliau dalam berdakwah disinyalir disebabkan transformasi pengalaman keagamaan dari madzhab Syafi’i menuju madzhab Hanafi.
Kata kunci: Dakwah Ali Mahfudz; nir-radikalisme; mu’idzah; irsyad; khitabah.
Rincian Artikel
Cara Mengutip
Konsep Dakwah Nir-Radikalisme Perspektif Syaikh Ali Mahfudz: Konsep Dakwah Nir-Radikalisme Perspektif Syaikh Ali Mahfudz. (2020). Wardah, 21(1), 66-105. https://doi.org/10.19109/wardah.v21i1.5825
Terbitan
Bagian
Artikel
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
Konsep Dakwah Nir-Radikalisme Perspektif Syaikh Ali Mahfudz: Konsep Dakwah Nir-Radikalisme Perspektif Syaikh Ali Mahfudz. (2020). Wardah, 21(1), 66-105. https://doi.org/10.19109/wardah.v21i1.5825