Pemahaman Hadis tentang Adab: Minum Sambil Berdiri (Sebuah Kajian Hadis Tematik)
Main Article Content
Abstract
Minum sambil berdiri dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan kurang beradab di masyarakat. Hal ini berlandaskan hadis dalam shahih Muslim yang menjelaskan bahwa Rasulullah melarang minum sambil berdiri. Bahkan, di hadis lain dijelaskan bahwa orang yang minum sambil berdiri maka ia telah minum bersama Syaitan. Namun demikian, Rasulullah juga pernah minum dalam keadaan berdiri, di mana itu terjadi ketika Rasulullah sedang melakukan haji wada’ tahun ke 10 Hijriah. Ketika itu Rasulullah diberi minum air Zam-zam oleh Ibn Abbas dan beliau meminumnya sambil berdiri. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman hadis-hadis tentang minum sambil berdiri. Dengan menggunakan metode kajian hadis tematik yang bersumberkan kitab al-Kutub At-Tisáh, artikel ini menyimpulkan bahwa hadis tentang minum sambil berdiri secara tematik memiliki perbedaan pendapat di antara para ulama. Ada yang berpendapat haram, ada yang membolehkan secara mutlak, ada yang membolehkan secara bersyarat, ada yang berpendapat hadis yang melarang sudah mansukh karena hadis yang membolehkan datang belakangan, yaitu ketika haji Wada’. Dengan demikian, hampir semua pendapat mengatakan minum sambil duduk lebih baik. Hal ini karena dari segi Kesehatan memiliki dampak yang signifikan. Ada beberapa efek buruk bila minum sambil berdiri, yakni di samping tidak dapat memberikan kesegaran bagi tubuh secara optimal, air yang diminum juga akan lansung turun ke tubuh bagian bawah sehingga tidak tertampung di dalam lambung, yang nantinya akan dipompa jantung ke seluruh organ tubuh.
Article Details
How to Cite
“Pemahaman Hadis Tentang Adab: Minum Sambil Berdiri (Sebuah Kajian Hadis Tematik)”. el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu 5, no. 1 (June 28, 2024): 130–140. Accessed January 20, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/elsunnah/article/view/16191.
Section
Articles
How to Cite
“Pemahaman Hadis Tentang Adab: Minum Sambil Berdiri (Sebuah Kajian Hadis Tematik)”. el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu 5, no. 1 (June 28, 2024): 130–140. Accessed January 20, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/elsunnah/article/view/16191.