Model Konseling Berbasis Iman dalam Pemulihan Krisis Afeksi Remaja Korban Broken Home
DOI:
https://doi.org/10.19109/ghaidan.v7i1.16639Abstract
The purpose of this study is to offer a counseling model for crisis recovery for adolescent victims of Broken Home. This type of research is qualitative research with a grounded theory approach. Data collection techniques using observational instruments, interviews, and documentation. Validity checks use four criteria, namely (1) Trust test, (2) Transferability test, (3) Defendability test, and (4) Conformity test. Furthermore, data analysis was carried out with four stages, namely (1) open coding, (2) axial coding, (3) selective coding, and (4) theoretical note. The results of the study resulted in a model of faith-based counseling. The faith base highlighted by this model is the main advantage, making it effective in guidance and counseling services in Indonesia. The focus of therapy in faith-based counseling is to restore a sense of security in counseling by touching on self-confidence in broken-home adolescents so that it can become a vehicle for developing a variety of potential excellence for adolescents in navigating the dynamics of life. Guidance and counseling are also responsible for creating a sense of security in adolescent victims of broken homes or counseling in changing the way of thinking, behaving, and living culture. Security and affection become the ideal life of humans at the level of personal, family, and community life.References
Beth L Rodgers. “Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Traditions.” Qualitative Health Research 9, no. 5 (1999): 711. http://ezproxy.usherbrooke.ca/menu.
Bogdan, Robert dan Steven, and Taylor. Kualitatif Dasar- Dasar Penelitian. Terjemahan Oleh A. Usaha nasional, Surabaya: Khozin Afandi Cetakan Pertama, (1993). Google Scholar
Emzir. Analisis Data Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo. Jakarta: Rajawali Press, (2011). Google Scholar
Estuti, Widi. “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Tingkat Kematangan Emosi Anak Kasus Pada 3 Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pekuncen Banyumas.” Skripsi, (2013), 1–157. Google Scholar
Fachria Octaviani, and Nunung Nurwati. “Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Perceraian Di Indonesia.” Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS 02, no. 02 (2020). Google Scholar
Ferdiansyah, M. “Dasar Penelitian Kualitatif,” Bogor: Herya Medika, (2015), 1. Google Scholar
Ferdiansyah, M, M Zulfikar, A Yusra, M A Lubis, and F Sarman. “Faith-Based Counseling as an Alternative To Restoring Adolescent Affection Conditions After Experiencing Parental Divorce.” Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam 11, no. 2 (2022): 141–154. https://doi.org/10.20414/altazkiah.v11i2.5841.
Gerald, C. Teori Dan Praktik Konseling Dan Psikolatihan. Boston: Cengage Learning, (2009). Google Scholar
Hurlock, E.B. Perkembangan Anak. Alih Bahasa Oleh Meitasari Tjandra. Jakarta: Airlangga, (1997). Google Scholar
Kartadinata, Sunaryo. “Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Abad 21 (Visi Kedamaian Dalam Kehidupan Nyata- Eksplorasi Akademik 32 Tahun, 1998-2020),” (2020), 342. Google Scholar
Pracasta Samya Dewi, Muhana Sofiati Utami. “Subjective Well‐being Anak Dari Orang Tua Yang Bercerai.” Jurnal Psikologi 35, no. 2 (2008). https://doi.org/10.22146/jpsi.7952
Priscilla Andriana Effendy. “Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Afeksi Dengan Kenakalan Remaja Di Sekolah.” Suparyanto Dan Rosad (2015 5, no. 3 (2020): 248–53. Google Scholar
Ritonga, Ade Irma Suriano. “Dampak Perceraian Orangtua Terhadap Psikologis Anak,” 1–92. (2018). Google Scholar
Robi, Mimin Fadli. “Korelasi Antara Pemenuhan Kebutuhan Afeksi Dengan Perilaku Pada Remaja Di Panti Asuhan. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri. Malang.” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, (2013). Google Scholar
Sarbini, Wasil, and Kusuma Wulandari. “Kondisi Psikologi Anak Dari Keluarga Yang Bercerai (The Conditions of Child Psychology Toward Family Divorced).” Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. Universitas Jember, 2014. Google Scholar
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:Alfabeta, (2015). Google Scholar
Sumarni, Sri, and Sigit Dwi Sucipoto. “Bimbingan & Konseling Implementasi Pada PAUD.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., (2017). Google Scholar
Sutoyo, Anwar. “Peran Iman Dalam Pengembangan Pribadi Konselor Yang Efektif.” Jurnal Psikoedukasi Dan Konseling 1, no. 1 (2017): 11. https://doi.org/10.20961/jpk.v1i1.11240.
Tajiri, Hajir. “Konseling Islam: Studi Terhadap Posisi Dan Peta Keilmuan.” Jurnal Ilmu Dakwah 6, no. 2 (2014): 226. https://doi.org/10.15575/jid.v6i2.363.
Bogdan, Robert dan Steven, and Taylor. Kualitatif Dasar- Dasar Penelitian. Terjemahan Oleh A. Usaha nasional, Surabaya: Khozin Afandi Cetakan Pertama, (1993). Google Scholar
Emzir. Analisis Data Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo. Jakarta: Rajawali Press, (2011). Google Scholar
Estuti, Widi. “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Tingkat Kematangan Emosi Anak Kasus Pada 3 Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pekuncen Banyumas.” Skripsi, (2013), 1–157. Google Scholar
Fachria Octaviani, and Nunung Nurwati. “Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Perceraian Di Indonesia.” Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS 02, no. 02 (2020). Google Scholar
Ferdiansyah, M. “Dasar Penelitian Kualitatif,” Bogor: Herya Medika, (2015), 1. Google Scholar
Ferdiansyah, M, M Zulfikar, A Yusra, M A Lubis, and F Sarman. “Faith-Based Counseling as an Alternative To Restoring Adolescent Affection Conditions After Experiencing Parental Divorce.” Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam 11, no. 2 (2022): 141–154. https://doi.org/10.20414/altazkiah.v11i2.5841.
Gerald, C. Teori Dan Praktik Konseling Dan Psikolatihan. Boston: Cengage Learning, (2009). Google Scholar
Hurlock, E.B. Perkembangan Anak. Alih Bahasa Oleh Meitasari Tjandra. Jakarta: Airlangga, (1997). Google Scholar
Kartadinata, Sunaryo. “Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Abad 21 (Visi Kedamaian Dalam Kehidupan Nyata- Eksplorasi Akademik 32 Tahun, 1998-2020),” (2020), 342. Google Scholar
Pracasta Samya Dewi, Muhana Sofiati Utami. “Subjective Well‐being Anak Dari Orang Tua Yang Bercerai.” Jurnal Psikologi 35, no. 2 (2008). https://doi.org/10.22146/jpsi.7952
Priscilla Andriana Effendy. “Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Afeksi Dengan Kenakalan Remaja Di Sekolah.” Suparyanto Dan Rosad (2015 5, no. 3 (2020): 248–53. Google Scholar
Ritonga, Ade Irma Suriano. “Dampak Perceraian Orangtua Terhadap Psikologis Anak,” 1–92. (2018). Google Scholar
Robi, Mimin Fadli. “Korelasi Antara Pemenuhan Kebutuhan Afeksi Dengan Perilaku Pada Remaja Di Panti Asuhan. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri. Malang.” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, (2013). Google Scholar
Sarbini, Wasil, and Kusuma Wulandari. “Kondisi Psikologi Anak Dari Keluarga Yang Bercerai (The Conditions of Child Psychology Toward Family Divorced).” Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. Universitas Jember, 2014. Google Scholar
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:Alfabeta, (2015). Google Scholar
Sumarni, Sri, and Sigit Dwi Sucipoto. “Bimbingan & Konseling Implementasi Pada PAUD.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., (2017). Google Scholar
Sutoyo, Anwar. “Peran Iman Dalam Pengembangan Pribadi Konselor Yang Efektif.” Jurnal Psikoedukasi Dan Konseling 1, no. 1 (2017): 11. https://doi.org/10.20961/jpk.v1i1.11240.
Tajiri, Hajir. “Konseling Islam: Studi Terhadap Posisi Dan Peta Keilmuan.” Jurnal Ilmu Dakwah 6, no. 2 (2014): 226. https://doi.org/10.15575/jid.v6i2.363.
Downloads
Issue
Section
Articles
How to Cite
Ferdiansyah, M., & Harahap, N. H. (2023). Model Konseling Berbasis Iman dalam Pemulihan Krisis Afeksi Remaja Korban Broken Home. Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Dan Kemasyarakatan, 7(1), 1-9. https://doi.org/10.19109/ghaidan.v7i1.16639