Truth dan Post-truth dalam Perspektif Al-Kindi pada Era Milenial
Main Article Content
Abstract
Umumnya manusia memiliki keinginan untuk mencari tentang kebenaran dan memiliki pengetahuan yang luas. Internet yang dahulunya dianggap sebagaisalah satu media untuk mencari sumber informasi yang akurat, sekarang telah menjadi sumber berita yang kurang akurat. Sehingga perlu adanya filterisasi dalam mengkonsumsi berita yang ada di internet. Beredarnya berita hoaks tidak luput dari perilaku manusia yang menganggap bahwa pendapatnya adalah hal yang paling benar. Penyebaran berita hoaks tidak dapat dibendung karena kurangnya kesadaran dari manusia di era sekarang, mayoritas pengguna media sosial di era sekarang tidak memiliki landasan beretika dalam menggunakan hak untuk berpendapatnya dengan baik yang akan mengakibatkan sebuah kebohongan (hoaks). Ketika manusia memberikan pendapat tanpa memikirkan kebenaran atas apa yang telah ia sampaikan dan pendapat itu mendapatkan kepercayaan dari banyak orang maka akan menjadi sebuah pendapat yang dibenarkan atau post-truth.
Article Details
How to Cite
[1]
“Truth dan Post-truth dalam Perspektif Al-Kindi pada Era Milenial”, intelektualita, vol. 9, no. 2, pp. 225–232, Jul. 2020, doi: 10.19109/intelektualita.v9i2.4523.
Section
Articles
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work
How to Cite
[1]
“Truth dan Post-truth dalam Perspektif Al-Kindi pada Era Milenial”, intelektualita, vol. 9, no. 2, pp. 225–232, Jul. 2020, doi: 10.19109/intelektualita.v9i2.4523.
References
Alatas, S. (2014). Media Baru, Partisipasi Politik dan Kualitas Demokrasi. Konferensi Nasional Komunikasi.
Allcott, H., & Gentzkow, M. (2017). Social media and fake news in the 2016 election. Journal of Economic Perspectives, 31(2), 211–236. https://doi.org/10.1257/jep.31.2.211
anwari, misbakhul. (2018). kepercayaan mahasiswa terhadap instagram. September, 160–164.
Bakti, H. (2016). Mashsha’Iyah: Mazhab Awal Filsafat Islam. Jurnal THEOLOGIA, 27(1), 73. https://doi.org/10.21580/teo.2016.27.1.919
Binti Ida Umaya. (2017). HOAX DAN BANATALITAS KEJAHATAN. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 01(32), 1–7.
Carr, C., & Hayes, R. (2015). Social Media: Defining, Developing, and Divining. Atlantic Journal of Communication, 23, 46–65. https://doi.org/10.1080/15456870.2015.972282
Danis, A., Bungana, R., & Sri, B. P. (2017). The Effect of Contextual Teaching and Learning ( CTL ) and Motivation to Students ’ Achievement in Learning Civics in Grade VII SMP Imelda Medan. 7(6), 24–33. https://doi.org/10.9790/7388-0706012433
Fahrimal, Y. (2018). Netiquette: Etika Jejaring Sosial Generasi Milenial Dalam Media Sosial. Penelitian Pers Dan Komunikasi Pembangunan, 22(1), 69–78.
Febyana, W. (2017). Kasus Penyebaran Berita Hoax Kasus Pembullyan Audrey “Justice”for Audrey VS Audrey Juga Bersalah. Journal of Chemical Information and Modeling, 1(1), 1–5. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Golose, P. R. (2019). Strategi Penanganan Firehose of Falsehood pada Era Post-Truth. Jurnal Ilmu Kepolisian, 13(April).
JATMIKO, M. I. (2019). Post-Truth, Media Sosial, Dan Misinformasi: Pergolakan Wacana Politik Pemilihan Presiden Indonesia Tahun 2019. Jurnal Dakwah Tabligh, 20(1), 21. https://doi.org/10.24252/jdt.v20i1.9529
Juditha, C. (2018). Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya). Journal Pekommas, 3(1), 31. https://doi.org/10.30818/jpkm.2018.2030104
Jurnalistik, E., & An, P. A. (2013). ETIKA JURNALISTIK PERSPEKTIF AL-QUR’AN Oleh Limmatus Sauda’. 7(1).
Kurniawan, B. (2018). Politisasi Agama Di Tahun Politik : Politik Pasca-Kebenaran Di Indonesia. Jurnal Sosiologi Agama -, 12(1), 133–154.
Lalo, K. (2018). Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter dengan Pendidikan Karakter guna Menyongsong Era Globalisasi. Ilmu Kepolisian, 12(2), 68–75.
Lazonder, A. W., Biemans, H. J. A., & Wopereis, I. G. J. H. (2000). Differences between novice and experienced users in searching information on the World Wide Web. Journal of the American Society for Information Science, 51(6), 576–581. https://doi.org/doi:10.1002/(SICI)1097-4571(2000)51:6<576::AID-ASI9>3.0.CO;2-7
M, A. (2014). Pemikiran para Filosof Muslim tentang Jiwa. An-Nida - Jurnal Pemikiran Islam, 39(1), 1–17.
Madani, A. (2015). Pemikiran Filsafat Al-Kindi. Lentera, IXX(2), 106–117.
Marwan, M. R., & Ahyad. (2016). Anlisis penyebaran berita hoax di Indonesia.
Mudawamah, N. S. (2018). Membekali Diri Untuk Menghadapi Fenomena Post-truth. 2(2), 21–28.
Ott, B. L. (2017). The age of Twitter: Donald J. Trump and the politics of debasement. Critical Studies in Media Communication, 34(1), 59–68. https://doi.org/10.1080/15295036.2016.1266686
Rahadi, D. R. (2017). Perilaku Pengguna Dan Informasi Hoax Di Media Sosial. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1), 58–70. https://doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1342
Rahmawati, R., Rusli, M., & Yahiji, K. (2019). Actualization of Local Wisdom in Anticipating Radicalism of Religion In Gorontalo Indonesia. Kalam, 12(2), 327–352. https://doi.org/10.24042/klm.v12i2.2676
Rheingold, H. (2018). A Slice of Life in My Virtual Community. Global Networks. https://doi.org/10.7551/mitpress/3304.003.0006
rusdiyanto. (2019). pola keberislaman generasi milenial manado di era post0truth (pp. 95–114).
Septanto, H. (2017). Jurnal Sosbud 3. Jurnal Sosbud 3, 157–162.
Siswoko, K. H. (2017). Kebijakan Pemerintah Menangkal Penyebaran Berita Palsu atau ‘Hoax.’ Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(1), 13. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i1.330
Sukarman. (2019). Rekonstruksi Peran Guru Pendidikan Islam Di Era Posttruth. Jurnal PROGRESS: Wahana Kreativitas Dan Intelektualitas, 7(1), 103–121. https://doi.org/10.31942/pgrs.v7i1.2726
Suparno, B. A., Sosiawan, E. A., & Tripambudi, S. (2012). Computer Mediated Communication Situs Jejaring Sosial dan Identitas Diri Remaja. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(1), 85–102.
Wahyono, E., Amalia, R., & Ranteallo, I. C. (2017). Menelaah Lebih Dekat “Post Factual/Post Truth Politics, Studi Kasus Brexit” (Analsis Resensi Media). Nyimak (Journal of Communication), 1(1), 23–31. https://doi.org/10.31000/nyimak.v1i1.272
Wahyurudhanto. (2019). PTIK dan dimaksudkan sebagai media informasi & forum pembahasan masalah-masalah yang berkaitan dengan studi ilmu kepolisian. Jurnal Ilmu Kepolisian. Vol 13 (1) (Vol. 13, Issue April).
Allcott, H., & Gentzkow, M. (2017). Social media and fake news in the 2016 election. Journal of Economic Perspectives, 31(2), 211–236. https://doi.org/10.1257/jep.31.2.211
anwari, misbakhul. (2018). kepercayaan mahasiswa terhadap instagram. September, 160–164.
Bakti, H. (2016). Mashsha’Iyah: Mazhab Awal Filsafat Islam. Jurnal THEOLOGIA, 27(1), 73. https://doi.org/10.21580/teo.2016.27.1.919
Binti Ida Umaya. (2017). HOAX DAN BANATALITAS KEJAHATAN. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 01(32), 1–7.
Carr, C., & Hayes, R. (2015). Social Media: Defining, Developing, and Divining. Atlantic Journal of Communication, 23, 46–65. https://doi.org/10.1080/15456870.2015.972282
Danis, A., Bungana, R., & Sri, B. P. (2017). The Effect of Contextual Teaching and Learning ( CTL ) and Motivation to Students ’ Achievement in Learning Civics in Grade VII SMP Imelda Medan. 7(6), 24–33. https://doi.org/10.9790/7388-0706012433
Fahrimal, Y. (2018). Netiquette: Etika Jejaring Sosial Generasi Milenial Dalam Media Sosial. Penelitian Pers Dan Komunikasi Pembangunan, 22(1), 69–78.
Febyana, W. (2017). Kasus Penyebaran Berita Hoax Kasus Pembullyan Audrey “Justice”for Audrey VS Audrey Juga Bersalah. Journal of Chemical Information and Modeling, 1(1), 1–5. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Golose, P. R. (2019). Strategi Penanganan Firehose of Falsehood pada Era Post-Truth. Jurnal Ilmu Kepolisian, 13(April).
JATMIKO, M. I. (2019). Post-Truth, Media Sosial, Dan Misinformasi: Pergolakan Wacana Politik Pemilihan Presiden Indonesia Tahun 2019. Jurnal Dakwah Tabligh, 20(1), 21. https://doi.org/10.24252/jdt.v20i1.9529
Juditha, C. (2018). Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya). Journal Pekommas, 3(1), 31. https://doi.org/10.30818/jpkm.2018.2030104
Jurnalistik, E., & An, P. A. (2013). ETIKA JURNALISTIK PERSPEKTIF AL-QUR’AN Oleh Limmatus Sauda’. 7(1).
Kurniawan, B. (2018). Politisasi Agama Di Tahun Politik : Politik Pasca-Kebenaran Di Indonesia. Jurnal Sosiologi Agama -, 12(1), 133–154.
Lalo, K. (2018). Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter dengan Pendidikan Karakter guna Menyongsong Era Globalisasi. Ilmu Kepolisian, 12(2), 68–75.
Lazonder, A. W., Biemans, H. J. A., & Wopereis, I. G. J. H. (2000). Differences between novice and experienced users in searching information on the World Wide Web. Journal of the American Society for Information Science, 51(6), 576–581. https://doi.org/doi:10.1002/(SICI)1097-4571(2000)51:6<576::AID-ASI9>3.0.CO;2-7
M, A. (2014). Pemikiran para Filosof Muslim tentang Jiwa. An-Nida - Jurnal Pemikiran Islam, 39(1), 1–17.
Madani, A. (2015). Pemikiran Filsafat Al-Kindi. Lentera, IXX(2), 106–117.
Marwan, M. R., & Ahyad. (2016). Anlisis penyebaran berita hoax di Indonesia.
Mudawamah, N. S. (2018). Membekali Diri Untuk Menghadapi Fenomena Post-truth. 2(2), 21–28.
Ott, B. L. (2017). The age of Twitter: Donald J. Trump and the politics of debasement. Critical Studies in Media Communication, 34(1), 59–68. https://doi.org/10.1080/15295036.2016.1266686
Rahadi, D. R. (2017). Perilaku Pengguna Dan Informasi Hoax Di Media Sosial. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1), 58–70. https://doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1342
Rahmawati, R., Rusli, M., & Yahiji, K. (2019). Actualization of Local Wisdom in Anticipating Radicalism of Religion In Gorontalo Indonesia. Kalam, 12(2), 327–352. https://doi.org/10.24042/klm.v12i2.2676
Rheingold, H. (2018). A Slice of Life in My Virtual Community. Global Networks. https://doi.org/10.7551/mitpress/3304.003.0006
rusdiyanto. (2019). pola keberislaman generasi milenial manado di era post0truth (pp. 95–114).
Septanto, H. (2017). Jurnal Sosbud 3. Jurnal Sosbud 3, 157–162.
Siswoko, K. H. (2017). Kebijakan Pemerintah Menangkal Penyebaran Berita Palsu atau ‘Hoax.’ Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(1), 13. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i1.330
Sukarman. (2019). Rekonstruksi Peran Guru Pendidikan Islam Di Era Posttruth. Jurnal PROGRESS: Wahana Kreativitas Dan Intelektualitas, 7(1), 103–121. https://doi.org/10.31942/pgrs.v7i1.2726
Suparno, B. A., Sosiawan, E. A., & Tripambudi, S. (2012). Computer Mediated Communication Situs Jejaring Sosial dan Identitas Diri Remaja. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(1), 85–102.
Wahyono, E., Amalia, R., & Ranteallo, I. C. (2017). Menelaah Lebih Dekat “Post Factual/Post Truth Politics, Studi Kasus Brexit” (Analsis Resensi Media). Nyimak (Journal of Communication), 1(1), 23–31. https://doi.org/10.31000/nyimak.v1i1.272
Wahyurudhanto. (2019). PTIK dan dimaksudkan sebagai media informasi & forum pembahasan masalah-masalah yang berkaitan dengan studi ilmu kepolisian. Jurnal Ilmu Kepolisian. Vol 13 (1) (Vol. 13, Issue April).