Keharmonisan dalam Kehidupan Umat beragama Perspektif Pendeta di Indonesia
Main Article Content
Abstract
Tulisan ini mengkaji tentang urgensi keharmonisan kehidupan umat beragama. Kemudian mendeskripsikan pendapat pendeta mengenai kehidupan umat beragama yang harmonis. Untuk kemudian dijabarkan dampak pandangan pendeta sebagai elit agama terhadap kehidupan umat beragama yang harmonis.
Data dikumpulkan dengan mengkombinasi dua teknik pengumpulan data, yakni wawancara dan observasi. Teknik wawancara tak terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data terkait makna keharmonisan, serta minset pendeta tentang makna pentingya kehidupan keagamaan yang harmonis. Kemudian digunakan juga teknik observasi partisipan untuk mendukung data yang telah didapat dari hasil wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh pendeta. Sehingga mereka selalu berupaya untuk tidak melakukan hal-hal ataupun perkataan yang dapat menimbulkan konflik.
Kesimpulan dari tulisan ini, yaitu bagi pendeta keharmonisan adalah sebuah keharusan dalam interaksi sosial umat beragama. Sehingga selalu diupayakan agar kehidupan yang rukun dan harmonis selalu terjalin. Pendeta juga memiliki minset tentang makna pentingnya kehidupan keagamaan yang harmonis. Hal tersebut berpengaruh dalam pelayanan umat. Mereka selalu berupaya untuk tidak melakukan hal-hal ataupun perkataan yang dapat menimbulkan konflik umat beragama. Sebab, seorang pendeta adalah pemimpin agama yang perkataannya akan selalu diikuti oleh umatnya. Sehingga apabila pendeta berfikiran bahwa penting untuk menjalani hubungan yang baik kepada semua orang, dengan tidak membedakan latar belakang agama. Maka, sangat membantu terwujudnya kerukunan umat beragama.
Kata Kunci: harmonis, pendeta, kerukunan
Data dikumpulkan dengan mengkombinasi dua teknik pengumpulan data, yakni wawancara dan observasi. Teknik wawancara tak terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data terkait makna keharmonisan, serta minset pendeta tentang makna pentingya kehidupan keagamaan yang harmonis. Kemudian digunakan juga teknik observasi partisipan untuk mendukung data yang telah didapat dari hasil wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh pendeta. Sehingga mereka selalu berupaya untuk tidak melakukan hal-hal ataupun perkataan yang dapat menimbulkan konflik.
Kesimpulan dari tulisan ini, yaitu bagi pendeta keharmonisan adalah sebuah keharusan dalam interaksi sosial umat beragama. Sehingga selalu diupayakan agar kehidupan yang rukun dan harmonis selalu terjalin. Pendeta juga memiliki minset tentang makna pentingnya kehidupan keagamaan yang harmonis. Hal tersebut berpengaruh dalam pelayanan umat. Mereka selalu berupaya untuk tidak melakukan hal-hal ataupun perkataan yang dapat menimbulkan konflik umat beragama. Sebab, seorang pendeta adalah pemimpin agama yang perkataannya akan selalu diikuti oleh umatnya. Sehingga apabila pendeta berfikiran bahwa penting untuk menjalani hubungan yang baik kepada semua orang, dengan tidak membedakan latar belakang agama. Maka, sangat membantu terwujudnya kerukunan umat beragama.
Kata Kunci: harmonis, pendeta, kerukunan
Article Details
How to Cite
Sari, R. M. (2020). Keharmonisan dalam Kehidupan Umat beragama Perspektif Pendeta di Indonesia. Jurnal Studi Agama, 4(1), 1-14. https://doi.org/10.19109/jsa.v4i1.6158
Section
Articles
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work
How to Cite
Sari, R. M. (2020). Keharmonisan dalam Kehidupan Umat beragama Perspektif Pendeta di Indonesia. Jurnal Studi Agama, 4(1), 1-14. https://doi.org/10.19109/jsa.v4i1.6158