PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH MUDA
Main Article Content
Abstract
Pernikahan merupakan salah satu bentuk interaksi antara manusia.Pernikahan muda juga sering terjadi karena remaja berfikir secara emosional untuk melakukan pernikahan, mereka berfikir telah saling mencintai dan siap untuk menikah. Pada umumnya pernikahan dini yang hanya dilandasi rasa cinta tanpa kesiapan mental dan materi akan berdampak buruk dalam rumah tangga. Usia yang masih terlalu muda, banyak keputusan yang diambil berdasar emosi atau mengatasnamakan cinta yang membuat mereka salah dalam bertindak. Berat ringannya tanggung jawab yang dipikul bukan hanya ditentukan oleh banyak sedikitnya beban, melainkan tujuan dan pandangan kita terhadap pernikahan.Keputusan menikah di usia muda karena rasa cinta yang begitu besar, kehamilan pra nikah, desakan dari orang tua, mengikuti tradisi daerah sehingga menyebabkan keputusan diambil didasarkan pada suasana batin, yakni kebahagiaan agar dapat hidup bersama dengan orang yang dicintai dan memberikan status pada anak yang akan lahir. Para pelaku pernikahan di usia muda menerima sejumlah konsekuensi negatif dari pernikahan di usia muda yang dijalani, yakni mengalami suatu tekanan berupa kesedihan, kebinggungan, ketidaknyamanan, ataupun penyesalan.
Article Details
How to Cite
PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH MUDA. (2016). Psikis : Jurnal Psikologi Islami, 1(1), 11-21. https://doi.org/10.19109/psikis.v1i1.553
Section
Artikel Asli
Psikis: Jurnal Psikologi Islami by http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/psikis is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
How to Cite
PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH MUDA. (2016). Psikis : Jurnal Psikologi Islami, 1(1), 11-21. https://doi.org/10.19109/psikis.v1i1.553