Dulmuluk Teater Kesenian Tradisional Sumatera Selatan
Isi Artikel Utama
Abstrak
Dulmuluk merupakan teater kesenian tradisional yang ada di Palembang, Sumatera Selatan. Dulmuluk sendiri mulai dikenal sejak awal abad ke 20 sampai dengan sekarang. Pementasan teater Dulmuluk berbeda dengan pementasan teater-teater lain yang berasal dari daerah Jawa dan lainnya karena Dulmuluk memiliki Bermas atau salam penghormatan yang berupa nyanyian disertai gerak tari yang tidak ada di teater manapun. penggunakan metode penelitian etnografi yang bersifat deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk memahami kembali Teater Dulmuluk ini dari sudut pandang penduduk asli dimana tujuannya untuk menemukan generalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensitesiskan bukti-bukti guna memperoleh hasil yang kuat, dengan menggunakan metode penelitian ini dapat diketahui dengan jelas pembagian pembahasan dalam penelitian ini dimana meliputi, sejarah, proses pertunjukkannya, perkembangannya serta eksistensinya dari teater ini serta fungsinya dalam masyarakat yang ternyata memiliki banyak fungsi berdasarkan tipe-tipe fungsinya.
Rincian Artikel
Cara Mengutip
“Dulmuluk Teater Kesenian Tradisional Sumatera Selatan”. TAMADDUN 23, no. 1 (June 30, 2023): 35–51. Accessed March 19, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/17036.
Bagian
Artikel
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
“Dulmuluk Teater Kesenian Tradisional Sumatera Selatan”. TAMADDUN 23, no. 1 (June 30, 2023): 35–51. Accessed March 19, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/17036.
Referensi
Buku :
Bandem, I Made dan Sal Murgiyanto, Teater Daerah Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. 1996.
Colletta, Nat J, Kebudayaan dan Pembangunan: Sebuah Pendekatan terhadapa Antropologi Terapan di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1987.
Dimyati, Ipit S, Komunikasi Teater Indonesia. Bandung: Kelir, 2010.
Djelantik, Estetika sebuah pengantar. Bandung : MSPI Masyarakat Seni PErtunjukan Indonesia, 1999.
Endraswara, Suwardi, Metode Pembelajaran Drama (Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian). Yogyakarta : PT Buku Seru, 2011.
Hadi, Y Sumandiyo, Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka, 2006.
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1983.
Lelawati, N, Manajemen Organisasi dan PEmentasan Teater Tradisional Dulmuluk di Palembang. Tesis. Palembang : Pascasarjana Universitas Sriwijaya, 2009.
Muhammad Arif Amiruddin Jabbar, Analisis Visual Kriya Kayu Lame Di Kampung Saradan Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2014.
Murtana, I Nyoman, Seni dan Politik (Visi Ideologi Komunis, Humanis, Dan Teologi Dalang I Made Jangga dalam Lakon Cupak ke Swargan). Surakarta: ISI Press Surakarta, 2010.
Pramana Padmodarmaya, Pendidikan Seni Teater, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990.
Saleh, Abdullah dan R. Dalyono, Kesenian Tradisional Palembang Teater Dulmuluk., Palembang: Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadia Palembang, 1996.
Sarawanto, Pertunjukkan Wayang Kulit Purwa dalam Ritual Bersih Desa (Kajian Fungsi dan Makan). Surakarta: Pascasarjana ISI Press, dan CV. Cendrawasih, 2008.
Soetarno, Fungsi Sosial Pertunjukkan Wayang Kulit Purwa. Surakarta: Laporan Penelitian,
Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB, 1998.
Suryana, Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.
Jurnal :
Dhony, Nugroho Notosutanto Arhon. Dramatik Plot Teater Dulmuluk Naskah Lakon Zahara Siti. Besaung: Jurnal Seni Desain dan Budaya, Vol. 3 No. 2. 2018.
Sri Haryanto, Pendekatan Historis Dalam Studi Islam, Jurnal Ilmiah Studi Islam, Vol. 17, No. 1 Desember 2017.
Mohammad Siddiq, Hartini Salama, Etnografi Sebagai Teori dan Metode, Jurnal Koordinat, Vol. XVIII, No. 1 April 2019.
Muhammad Siddiq dan Salama Hartini, “Etnografi sebagai teori dan metode”. Kordinat 4, no. 1 2016.
Internet :
Dulmuluk-Seni Budaya Sumatera Selatan. 2011. Diakses dari www.kidnesia.com pada tanggal 29 Oktober 2022.
Igama, R. Dulmuluk yang berusaha hidup. 2009. Diakses dari www.beritamusi.com pada tanggal 29 Oktober 2022.
Bandem, I Made dan Sal Murgiyanto, Teater Daerah Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. 1996.
Colletta, Nat J, Kebudayaan dan Pembangunan: Sebuah Pendekatan terhadapa Antropologi Terapan di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1987.
Dimyati, Ipit S, Komunikasi Teater Indonesia. Bandung: Kelir, 2010.
Djelantik, Estetika sebuah pengantar. Bandung : MSPI Masyarakat Seni PErtunjukan Indonesia, 1999.
Endraswara, Suwardi, Metode Pembelajaran Drama (Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian). Yogyakarta : PT Buku Seru, 2011.
Hadi, Y Sumandiyo, Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka, 2006.
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1983.
Lelawati, N, Manajemen Organisasi dan PEmentasan Teater Tradisional Dulmuluk di Palembang. Tesis. Palembang : Pascasarjana Universitas Sriwijaya, 2009.
Muhammad Arif Amiruddin Jabbar, Analisis Visual Kriya Kayu Lame Di Kampung Saradan Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2014.
Murtana, I Nyoman, Seni dan Politik (Visi Ideologi Komunis, Humanis, Dan Teologi Dalang I Made Jangga dalam Lakon Cupak ke Swargan). Surakarta: ISI Press Surakarta, 2010.
Pramana Padmodarmaya, Pendidikan Seni Teater, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990.
Saleh, Abdullah dan R. Dalyono, Kesenian Tradisional Palembang Teater Dulmuluk., Palembang: Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadia Palembang, 1996.
Sarawanto, Pertunjukkan Wayang Kulit Purwa dalam Ritual Bersih Desa (Kajian Fungsi dan Makan). Surakarta: Pascasarjana ISI Press, dan CV. Cendrawasih, 2008.
Soetarno, Fungsi Sosial Pertunjukkan Wayang Kulit Purwa. Surakarta: Laporan Penelitian,
Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB, 1998.
Suryana, Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.
Jurnal :
Dhony, Nugroho Notosutanto Arhon. Dramatik Plot Teater Dulmuluk Naskah Lakon Zahara Siti. Besaung: Jurnal Seni Desain dan Budaya, Vol. 3 No. 2. 2018.
Sri Haryanto, Pendekatan Historis Dalam Studi Islam, Jurnal Ilmiah Studi Islam, Vol. 17, No. 1 Desember 2017.
Mohammad Siddiq, Hartini Salama, Etnografi Sebagai Teori dan Metode, Jurnal Koordinat, Vol. XVIII, No. 1 April 2019.
Muhammad Siddiq dan Salama Hartini, “Etnografi sebagai teori dan metode”. Kordinat 4, no. 1 2016.
Internet :
Dulmuluk-Seni Budaya Sumatera Selatan. 2011. Diakses dari www.kidnesia.com pada tanggal 29 Oktober 2022.
Igama, R. Dulmuluk yang berusaha hidup. 2009. Diakses dari www.beritamusi.com pada tanggal 29 Oktober 2022.