The Gate of Ki Ranggo Wirosentiko's Grave: Traces of Non-Islamic Cultural Acculturation in the Material Culture Heritage of the Palembang Sultanate
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini mendeskripsikan Akulturasi Budaya Non-Islam Pada Bangunan Gerbang Makam Ki Ranggo Wirosentiko yang merupakan bangunan yang masih ada hingga sekarang di kota Palembang. Permasalahan di dalam peneliti ada dua yaitu sejarah Ki Ranggo Wirosentiko dan pengaruh budaya Non-Islam pada gerbang Makam Ki Ranggo Wirosentiko dengan menggunakan metode arkeologi dan pendekatan teknik analisis morfologi yaitu mengamati variabel-variabel fisik dari suatu bangunan gerbang makam tersebut sedangkan teori yang digunakan yaitu akulturasi budaya dari teori Redfiel. Adapun hasil dari penelitian ini menjelaskan tentang akulturasi budaya Non- Islam yang dapat dilihat pada bentuk profil gerbang bagian luar dan gerbang bagian dalam. Dimana disetiap bentuk profil gerbang ada unsur Candi Bentar dan Candi Paduraksa di Jawa Timur dengan pengaruh budaya Hindu, ada juga corak Islam yang menandakan adanya keberagaman budaya. Adapun corak Islam pada bangunan gerbang yaitu inskripsi tahun yang bertulisan huruf Arab 1142 H atau tahun 1730 M yang menandakan adanya pengaruh Islam. Sedangkan untuk pengaruh budaya lokal pada bangunan gerbang dapat dilihat di bagian atas kepala gerbang yaitu adanya suatu mustaka bunga teratai yang memiliki kemiripan dengan mustaka yang ada di Makam Kawah Tengkurep dengan gaya arsitektur berunsur budaya lokal yang membuat bangunan tersebut terlihat indah dan berbeda dengan makam-makam Islam lainnya di Kota Palembang.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
Referensi
Andi Syariffuddin dan Hendra Zainuddin. 101 Ulama Sumsel: Riwayat Hidup Dan Perjuanganya. Yogyakarta: Forum Ponpes Sumsel dan Ar-Ruzz Media, 2013.
Aldi Hidayat Pratama, dkk., Kawah Tengkurep: Perspektif Arkeologi Dan Sejarah.
Palembang: Aksara Pena, 2021.
Berianto, Dedi. “Nilai Sejarah Toponim Di Kecamatan Bukit Kecil Kota PalembangSebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Di SMP Negeri 33 Palembang.” Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah 4, no. 2 (2018).
Fadilah Rahmawati, dkk., "Pusat Pemerintahan Di Kota Palembang Abad Ke-7 Hingga Abad Ke-20", Skripsi. Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2009.
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.
K.Wardani, Laksmi. Estetika Ragam Hias Candi Bentar Dan Paduraksa Di Jawa Timur. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2015.
Kuswanto. “Situs Bersole: Sisa-Sisa Pintu Gerbang Dari Masa Kadiri.” Berkala Arkeologi XXIX, no. 2 November (2009).
Muhtiar, Arip. "Ornamen Bangunan Cungkup I Pada Kompleks Makam Kawah Tekurep", Skripsi. Palembang: Fakultas Adab dan Humaniora, 2018.
Muhammad Idris, dkk,. “Akulturasi Budaya Hindu-Budha dan Islam Dalam Sejarah Kebudayaan Palembang.” Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Vol. 5, No. 2 (2019).
Nawiyanto dan Eko Crys Endrayadi. Kesultanan Palembang Darussalam-Sejarah Dan Warisan Budayanya. Jember University Press, 2016.
Prima Amri dan Septiana Dwiputri Maharani. “Tradisi Ziarah Kubro Masyarakat Kota Palembang Dalam Perspektif Hierarki Nilai Max Scheler.” Jurnal Filsafat 28, no. 2 (2018).
Retno Purwanti, dkk,. Pengaruh Hindu-Budha Pada Makam-Makam Di Palembang. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Badan Penelitian Dan Pengembangan Balar Arkeologi Palembang, 2020.
Ramadhan, Angga Fajar“Kajian Ikonografi Dan Ikonologi : Ragam Hias Pada Bangunan Bale Rante Di Kompleks Makam Sunan Drajat.” Jurnal Artefak 8, no. 1 (2021).
Ranjabar, Jocobuus. Sistem Sosial Budaya Indonesia; Suatu Pengantar. Bogor: Halia Indonesia. 2006.
Sukender, Haris. Metode Penelitian Arkeologi. “Departemen Pendidikan Nasional Pusat Penelitian Arkeologi Nasional” (1999).
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab Dan Humaniora. Fakultas Adab dan Humaniora Uin Raden Fatah Palembang, 2018.
Tanjung, Akbar. "Studi Bentuk Makam Sultan Hasanuddin Di Kompleks Makam Raja- Raja Gowa", Skripsi. Makassar: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 2018.
Zamhari, Ahmad. “Manajemen Pemanfaatan Makam Ki Ranggo Wirosentiko Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah.” Wahana Didaktika, Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 14, no. 3 (2016).