Nilai Feminisme Islam pada Novel Biografi Syekhah Rahmah El-Yunusiyyah Perempuan yang Mendahului Zaman karya Khairul Jasmi
Isi Artikel Utama
Abstrak
This research discusses the development of feminism in Indonesia with a focus on the contributions of female figures such as Raden Ajeng Kartini and Sheikhah Rahmah El-Yunusiyyah. Since ancient times, Indonesian women have been fighting for human rights, which was marked by the first women's conference in Yogyakarta in 1928. The first women's conference in Yogyakarta in 1928. In this context, the biographical novel “Perempuan yang Mendahul Zaman” by Khairul Jasmi takes center stage, depicting the life journey of Rahmah, who founded the special school for women and played a role in the struggle for Indonesian independence. As in the past, women have always been discriminated against and men have always been dominated in various ways, such as viewing men are always dominated from various sides such as seeing that women only deserve to be in the kitchen, mattress, and well, it is not important to go to school or get a degree. High school or college. Feminism itself is not present to compete with or degrade men, but rather as a form of civilization as a form of civilization of equality that men and women in the eyes of God are equal are the same. There is no distinction in any aspect. Women have the right to get education, especially since women for future generations are the first madrasah. For future generations is the first madrasa. Women have the right to choose and give birth to a smart and respected generation respected. The purpose of this research is to describe the values of Islamic feminism contained in the novel. The research method used is descriptive qualitative. The data collection technique is read and write. The results of the analysis show that Rahmah is an Islamic figure who has a very large role in the field of education and women's empowerment. The existence of various Islamic feminism data taken from the thoughts of Hussein Muhammad shows that there are Islamic feminism values in the novel Perempuan yang Mendahului Zaman by Khairul Jasmi. The values of Islamic feminism include women's jihad, tawhid for justice and gender equality, Indonesian women building the future, women and political participation, the creation of women in Islam, jilbab and hijab, and changing views. The value of feminism has described the behavioral quotes and actions of the characters in the novel.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Cara Mengutip
Referensi
Afiah, K. N. (2021). Feminisme dalam pesantren kajian kritik sastra feminis dalam novel Dua Barista karya Najhaty Sharma. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 7(1), 104-124.
Anshari, Endang Saifudin. Estetika Islami Nilai Dan Kaidah Islami Tentang Seni Dalam Islam Dan Kebudayaan Indonesia : Dulu, Kini Dan Esok. Jakarta: Yasasan Festifal Istiqlal, 1993.
Encang Saepudin, Ninis Agustini Damayani, and Agus Rusmana, “Model Literasi Budaya Masyarakat Tatar Karang Di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya,” Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi 14, no. 1 (2018): 1, https://jurnal.ugm.ac.id/bip/article/view/33315.
Idawati, I., & Hadiansyah, F. (2023). Representasi Feminisme Dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 4(1), 434-445.
Maulidza, Giska. (2023). "Feminisme Islam dalam Novel Perempuan yang Mendahului Zaman Karya Khairul Jasmi". Jurnal Sastra dan Gender, 5(1), 45-60.
Moleong, L. J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nursida, I. (2015). Isu Gender dan Sastra Feminis dalam Karya Sastra Arab; Kajian Atas Novel Aulad Haratina karya Najib Mahfudz. Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots), 3(1), 1-35.
Rochmiatun, Endang. “Elite Lokal Palembang Abad XIX-Abad XX: Kajian Terhadap Kedudukan Dan Peran ‘Haji Mukim.’” Jurnal Adabiyah 18, no. 1 (June 2, 2018): 64–81. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/adabiyah/article/view/4446.
Saepudin, Encang, Ninis Agustini Damayani, and Agus Rusmana. “Model Literasi Budaya Masyarakat Tatar Karang Di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.” Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi 14, no. 1 (2018): 1. https://jurnal.ugm.ac.id/bip/article/view/33315.
Suryorini, A. (2012). Menelaah feminisme dalam Islam. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 7(2), 21-36.
Qibtiyah, A. (2019). Feminisme Muslim di Indonesia. Suara Muhammadiyah.