Pengaruh Jenis Serat Alam Terhadap Koefisien Absorpsi Bunyi Sebagai Peredam Kebisingan

Main Article Content

Putri Mutia
Ngatijo Ngatijo
Helga Dwi Fahyuan

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh jenis serat alam yang berbeda yaitu serat ampas tebu, serat sabut kelapa dan serat buah bintaro terhadap koefisien absorpsi bunyi dengan menggunakan metode tabung impedansi. Sampel yang digunakan yaitu material akustik dengan massa serat 0,3 gr. Rentang frekuensi yang digunakan adalah 500, 1000, 2000 dan 4000 Hz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran partikel serat maka semakin tinggi nilai koefisien absorbs bunyi dan semakin tinggi tingkat porositas permukaan sampel yang digunakan maka semakin tinggi nilai koefisien absorpsi bunyipada material komposit serat ampas tebu dengan massa 0,3 gr dan serat sabut buah kelapa dengan massa 0,3 gr frekuensi 500 Hz. Densitas material dengan kerapatan yang baik digunakan berkisar 0,4 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3, penelitian ini menghasilkan nilai densitas yang tinggi =1,29 gr/cm3. Hal tersebut didukung oleh jumlah matriks yang cukup banyak yaitu 20 gr sehingga menghasilkan kerapatan yang tinggi, koefisien serapan material komposit yang memiliki permukaan berpori dan selaput sebagai jalur keluar masuknya udara sehingga meningkatkan nilai koefisien absorpsi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
“Pengaruh Jenis Serat Alam Terhadap Koefisien Absorpsi Bunyi Sebagai Peredam Kebisingan”. Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP) 3, no. 1: 18–23. Accessed April 19, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jifp/article/view/3175.
Section
Artikel

How to Cite

“Pengaruh Jenis Serat Alam Terhadap Koefisien Absorpsi Bunyi Sebagai Peredam Kebisingan”. Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP) 3, no. 1: 18–23. Accessed April 19, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jifp/article/view/3175.

References

Doelle, L. L. 1986. Terjemahan Lea Prasetya, AkustikLingkungan, Erlangga, Jakarta.

Doelle, L. L. 1993. Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta.

Emiwati. 2008. Fisika Bangunan. Andi.Yogyakarta.

Harsanto. 1985. Noise Control Principles and Practices 2nd Edition, Denmark, Naerum Offset.

Indriani dan Sumiarsih. 1992. Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan Tegalan, Penebar Swadaya, Jakarta.

ISO 11654. 1997. Acoustical Sound Absorbers for Use in Building-Rating of Sound Absorbtion.

Jamieson and J. Reynolds, F. 1967. Tropical Plant Types.Pergamon Press. Oxford.
Nurmaulita.2010. Pengaruh Orientasi Serat Sabut Kelapa dengan Resin Poliester Terhadap Karakteristik Papan Lembaran, Tesis Magister Sains, USU, Medan.

Ridhola, F. 2015. Pengukuran Koefisien Absorbsi Material Akustik dari Serat Alam Ampas Tebu Sebagai Pengendali Kebisingan, Jurnal Ilmu Fisika Vol. 7, 1: 2.

Sinaga, D., Defriyanto, I., dan Krisman, M., Pengukuran koefisien Absorbsi Bunyi dari Limbah Batang Kelapa Sawit, Jurnal Fisika, UNRI, vol. 9, No. 5, hal 415-423.

Surdia, T. dan S. Saito. 1995. Pengetahuan Bahan Teknik, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta.

Ulfa, M. 2014. Rekayasa Sabut Kelapa Sebagai Papan Partikel Peredam Panas Pada Interior Perumahan. Program Kreatifitas Mahasiswa. Fakultas Teknik Universitas Negri Malang, Malang.

Mediastika, C. E. 2009. Material Akustik Pengendali Kualitas Bunyi Pada Bangunan, Erlangga, Yogyakarta.