Perkembangan Makna Kata Mahid dalam QS. al-Baqarah [2] Ayat 222: Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce

Main Article Content

Tasya Putri Nurhayat
Muliadi Muliadi
Wildan Taufiq

Abstract

Era modern ini telah mendapat pandangan negatif terhadap al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari pemikiran oreintalis yang menganggap bahwa al-Qur’an bersumber dari kitab agama lain seperti Yahudi. Namun, apabila memang al-Qur’an bersumber dari agama lain, mengapa al-Qur’an mengalami perkembangan makna tanpa merubah teks aslinya. Sedangkan kitab agama lain selalu mengalami perubahan teks demi menyesuaikan dengan zaman. Melihat permasalahan tersebut, maka tulisan ini bertujuan untuk membahas bagaimana perkembangan makna kata mahid dalam QS. al-Baqarah ayat 222, khususnya pada tafsir Mafatih al-Ghaib karya Fakhruddin ar-Razi dan tafsir Tafsir al-Ayat al-Kauniyah fi al-Qur’an al-Karim karya Zahgloul an-Najjar demi melihat perkembangan makna. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian kajian pustaka. Dengan demikian, didapatkan beberapa kesimpulan di antaranya: pertama, Pertama, Pierce memiliki teori semiotika yang didasarkan pada filsafat dan logika yang terkenal dengan teori tanda. Ketiga teori tanda tersebut muncul dari hubungan triadic tiga dimensi tanda, yaitu representamen, object, dan interpretant. Kedua, dengan analisis makna dapat diketahui bahwa kata mahid memiliki konsep dan makna yang Istimewa, sehingga tidak ada satu kata apapun yang mampu menggantikannya pada ayat 222 surah al-Baqarah. Ketiga, dalam tafsir saintifik, kata mahid selain menunjukan pada darah haid juga menjelaskan waktu haid dan tempat keluarnya haid. Keempat, dengan teori semiotika Pierce dapat diketahui, ternyata terdapat perkembangan makna kata mahid. Hal ini dapat dilihat dari penafsiran Fakhruddin ar-Razi yang hadir pada abad ke 12 dan penafsiran Zaghloul an-Najjar pada abad ke 20. Adapun hal yang paling menakjubkan adalah kehadiran perkembangan makna tanpa sedikitpun merubah teks aslinya. Hal inilah yang menunjukan al-Qur’an tidak sama bahkan tidak bersumber dari kitab agama lain.

Article Details

How to Cite
Tasya Putri Nurhayat, Muliadi Muliadi, and Wildan Taufiq. “Perkembangan Makna Kata Mahid Dalam QS. Al-Baqarah [2] Ayat 222: Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 2 (August 11, 2024): 485–499. Accessed April 13, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsq/article/view/23469.
Section
Articles

How to Cite

Tasya Putri Nurhayat, Muliadi Muliadi, and Wildan Taufiq. “Perkembangan Makna Kata Mahid Dalam QS. Al-Baqarah [2] Ayat 222: Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 2 (August 11, 2024): 485–499. Accessed April 13, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsq/article/view/23469.

References

`Umar, Abu `Abd Rahman al-Khalil Bin Aḥmad Bin `Amru Bin Tamim, Kitab Al-`Ain, t.t., 5/205; Abu al-Ḥasan `Ali Bin Isma`il, Al- Muḥkam wa al-Muḥīt al-`Aẓīm (Bairut: Dār al-Kitāb al-`Ilmiyah, 2000), 7/354;

Al-Baghawi, Musthafa Daib. Al-Wadih Fi U’lum Al-Qur’an. Damaskus: Dar Al-Kalam Ath-Thaib, 1998.

Al-Ḥamid, Aḥmad Mukhtār `Abd. Mu`jam Al-Lughah al-`Arabiyah al-Mu`aṣirah. 1. Kairo: `Ālim al-Kitāb, 2008.

Alex, Sobur. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

Al Rachman, Muhammad Farhan. Kritik isu sosial bersumber berita Jurnalistik yang dikemas humor dalam komik Strip : Analisis semiotika Charles Sanders Pierce pada akun Instagram @Gumpnhell edisi Oktober-Desember 2022. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 2023.

Al-Syanqati’, Ahmad bin Mahmud bin ’Abdillah Al-Wahab. Al-Wasfu Al-Munasib Lisyar’i Al-Hukm. Madinah: ’Amad Al-Bahast Al-’Ilmi, 1415.

Andesra, Aan. et al. “The Meaning of Istighfar in The Qur’an (Charles Sanders Pierce Semiotic Analysis)”, Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 2 (2024

An-Najjar, Zaghloul. Tafsir al-Ayat al-Kauniyah fi al-Qur’an al-Karim. Kairo: Maktahab As-Syuruq Ad-Dauliyah, 2007.

Arabiyah, Majmu’at al-Lughah al-. Mu’jam al-Wasith. Kairo: Dar ad-Da’wah, n.d.

Ar-Razi, Fakhruddin. Mafâtihu Al-Ghaib. Vol. 21. Bairut: Dar Ihyau Turost Al-‘araby, 1420.

Asriyah, Asriyah. “Bahasa Arab dan Perkembangan Makna.” Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab 3, no. 1 (July 19, 2017): 36. https://doi.org/10.24252/diwan.v3i1.2911.

Eco, Umberto. A Theory of Semitic. Bloomington: Indiana University Press, 1979.

Fadl, Abu. Lisan Al-`Arab. Bairut: Dār As-Ṣadar, 1414.

Habal, Jumaili. Al-I’jaz Al-’Ilmi Fi Al-Qur’an Al-Karim. Damaskus: Dar al-Fikr, tanpa tahun.

Hunawa, Rahmawati, Zainuddin Soga, and Riton Isgiani. “Pesan Semiotika Dalam Surah Maryam.” Transformasi: International Journal Of Management, Administration, Education, And Religious Affairs 3, no. 1 (2021).

Husaini, Adian. Wajah Peradaban Barat. Depok: Gema Insani, 2005.

John, Fiske. Cultural and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra, 2004.

Jumaili, Sayyid. Al-’Ijaz At-Tib Fi Al-Qur’an. Bairut: Dar Al-Matabah Al-Hilal, 1990.

Lechte, Jhon. Filususf Kontemporer (Dari Strukturalisme Sampai Postmodernitas). Yogyakarta: Penerbit Kaninus, 2001.

Lyons, John. Al-Lughah Wa ’Ilmu Al-Lughah. Bairut: Dar Nahdoh Al-’Arabiyah, tanpa tahun.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya, 2000.

Muhammad, Abu Abdillah. Al-Jami’ Al-Ahkam Al-Qur’an. Kairo: Dar Al-Kutub Al-Misriyah, 1964.

Muslim, Musthafa. Mabahist Fi I’jaz Al-Qur’an. Damaskus: Dar Al-Qalam, 2005.

Noldeke, Theodore. The History of Qur’an. Leiden-Boston: Brill, 2013.

Parera, J.D. Teori Semantik. Jakarta Timur: Erlangga, 2004.

Peirce, Charles Sanders. Peirce on Signs: Writings on Semiotic by Charles Sanders Peirce. Chapel Hill: University of North Carolina Press, 1991).

Qolbah, Ira Nazhifah, Wildan Taufik, and Dadan Rusmana. “Kajian Semiotik: Perspektif Kesetaraan Gender Dalam Kepemimpinan Pada Tafsir Al-Misbah Dan Al-Azhar.” Madani : Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1 (July 15, 2023): 65–76. https://doi.org/10.5281/ZENODO.8150499.

Ricoeur, Paul. Teori Interpretasi. Yogyakarta: IRCISod, 2012.

Ridwan, ’Umar bin Ibrahim. Arau Al-Mustasyriqin Haula Al-Qur’an Al-Karim Wa Tafsiruhu. Vol. 1. Riyadh: Dar At-Tayyibah, 1992.

Sa’rani, Mahmud. Ilmu Lughah Muqadimah Li Al-Qari Al-’Arabi. Kairo: Dar Al-Fikr Al-’Arabi, 1997.

Saussure, Ferdinand de. Pengantar Linguistik Umum. Translated by Rahayu S. Hidayat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996.

Suherdiana, Dadan. “Konsep Dasar Semiotika dalam Komunikasi Massa menurut Charles Sanders Pierce.” Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies 4, no. 12 (2008): 371–407. https://doi.org/10.15575/idajhs.v4i12.399

Syati, Aisyah ’Abdu Ar-Rahman Bintu. At-Tafsir Al-Bayani Lil Al-Qur’an Al-Karim. Kairo: Dar Al-Ma’arif, 1977.

Syati, Aisyah ’Abdu Rahman Bintu. Al-I’jaz Al-Bayani Li Al-Qur’an. Kairo: Dar Al-Ma’arif, 1971.

Tamim, Muhammad ’Ijaz bin Muhammad. Lamhat Fi Al-Maktabah Wa Al-Bahast Wa Al-Mashadir. Kairo: Muasasah Risālah, 2001.

Taufiq, Wildan. Semiotika Untuk Kajian Sastra Dan Al-Qur’an. Bandung: Penerbit Yrama Widya, 2016.

Yunus, Basyir Ahmad Saliman. Ma’ânî Kalimât al-Qurân al-Karîm Kalimah Kalimah. Yordania: Maktabah Wathoniyah, 2007.

Zoest, Aart van. Semiotika (Tentang Tanda, Cara Kerjanya Dan Apa Yang Kita Lakukan Dengannya). Jakarta: Yayasan Sumber Agung, 1993.

Zuhaili, Wahbah bin Musthafa. Tafsir Al-Munir Fi Al-’Aqidah Wa As-Syari’ah Wa Al-Manhaj. Damaskus: Dar Al-Fikr Al-Mu’ashir, 1418.

Zulliandi, Yuviandze Bafri. “Makna Pengkhususan Pada QS. Al-Baqarah Ayat 256: Analisis Semiotika Charles Sanders”, Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 1 (2024).