Kisah Maryam binti Imran dalam QS. Maryam: 16-30 Perspektif Hermeneutika Wilhelm Dilthey

Main Article Content

Abdullah Hadani
Abu Bakar
Elina Nurjannah

Abstract

Qaṣaṣ al-Qur’an merupakan satu kajian khusus yang dihadirkan oleh ulama ahli tafsir dalam memahami kisah yang ada dalam al-Qur’an. Qaṣaṣ al-Qur’an ini banyak mengandung keterangan tentang kejadian masa lalu, sejarah suatu bangsa dan peninggalan komoditi tertentu (umat beragama). Kemudian diungkapkan dengan gaya bahasa yang beresensi tinggi dengan metode cerita yang menarik dan tidak bisa ditandingi. Penelitian ini akan mengkaji salah satu kisah dalam al-Qur’an yakni kisah Maryam binti Imran dalam QS. Maryam ayat 16-30. Maryam merupakan sosok perempuan yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Selain menjadi sosok ibu bagi nabi Isa, nama Maryam juga diabadikan sebagai nama surah dalam al-Qur’an serta namanya disebut sebanyak 34 kali dalam al-Qur’an. Kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perspektif hermeneutika Wilhelm Dilthey. Kajian ini menggunakan model kualitatif dengan jenis penelitan pustaka karena objek kajiannya bersifat holistik, sehingga sumber data diambil dari literatur baik buku, jurnal, maupun artikel lepas. Dalam penelitian ini, kisah Maryam diteliti dari aspek sosio historis dan humanistis melalui telaah pengalaman (erlebniz), ekspresi (ausdruck), dan pemahaman (verstehen). Dari aspek erlebniz ditemukan bahwa kisah tersebut dituturkan oleh Allah kepada Muhammad SAW sebagai kepentingan bermuatan dakwah. Dalam aspek ausdruck, pengungkapan kisah tersebut sebagai bentuk ekspresi kekuasaan Allah Yang Maha Tahu dan menguasai segala hal yang dipertentangkan. Kemudian aspek verstehen menjelaskan bahwa kisah Maryam binti Imran patut direnungkan dan diteladani keberadaannya.

Article Details

How to Cite
Hadani, Abdullah, Abu Bakar, and Elina Nurjannah. “Kisah Maryam Binti Imran Dalam QS. Maryam: 16-30 Perspektif Hermeneutika Wilhelm Dilthey”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 2 (October 16, 2024): 682–696. Accessed April 13, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsq/article/view/24719.
Section
Articles

How to Cite

Hadani, Abdullah, Abu Bakar, and Elina Nurjannah. “Kisah Maryam Binti Imran Dalam QS. Maryam: 16-30 Perspektif Hermeneutika Wilhelm Dilthey”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 2 (October 16, 2024): 682–696. Accessed April 13, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsq/article/view/24719.

References

Abdullah, Muamar. Pemikiran hermeneutika Wilhelm Dilthey. Dalam Abdullah, et al. Kitab Suci Sebagai Kitab Sejarah. Jakarta: PTIQ Press, 2023.

Aminuddin. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2011.

Ana Rahmawati dan Ali As’ad, “Penguatan Pendidikan Karakter dengan Qashash al-Qur’an”, Jurnal Tarbawi 15, no. 1 (2018).

Anjani, Eka. “Analisis Hermeneutik Dilthey Pada Kisah Ashabul Kahfi Dalam Qur’an Surah Al-Kahfi: 9-26”. INTELEKSIA 5, no. 1 (2023): 133-256.

Andalusi (al), ‘Abdurrahman Ibn Tamam Ibn ‘Aṭiyyah. al-Muḥarrar al-Wajīz Fī Tafsīr al-Kitab al-‘Azīz (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1422 H).

Al Faruq, Umar, Febry Agus Ferdiansyah, Miswah Miswah, and Raisya Jasmine Azzahra. “Kisah Al-Qur’an.” Relinesia: Jurnal Kajian Agama Dan Multikulturalisme Indonesia 3, no. 2 (2024): 168–77.

Aziz, Md Yunus Abd. “Keperawanan Maryam as Dari Perspektif Bible Dan Pandangan Al-Quran Terhadapnya.: Maryam’s Virginity from the Perspective of the Bible and Al-Quran,” ‘Abqari Journal 27, no. 1 (2022): 130–44.

Basri, Hasan. Horizon al-Qur’an. Jakarta: Balai Kajian Tafsir al-Qur’an Press, 2002.

Darmawan, Dadang. “Analisis Kisah Yusuf Dalam al-Qur’an Dengan Pendekatan Hermeneutika”. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir 1, no. 1 (2016): 8-16.

El Syam, Robingun Suyud, Siti Muamanah, Salis Irvan Fuadi, M. Yusuf AN, and Darul Muntaha. “Pendidikan Islam Tentang Figur Wanita Dalam Al-Qur’an.” CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa Dan Pendidikan 1, no. 3 (2021): 13–29.

Fitri Nur Latifah, Roni Nugraha, Bannan Naelinnajihah. “Studi Komparatif Kisah Maryam Dalam al-Qur’an dan Injil”. Al-Ibanah 7, no. 2 (2022): 147-164.

Husna, Nihayatul. “Metode Dakwah Islam Dalam Perspektif al-Qur’an”. Selasar KPI: Referensi Media Komunikasi dan Dakwah 1, no. 1 (2021): 97-105.

Jazāiri (al), Abu Bakar. Aysār al-Tafāsīr. (Madinah: Maktabah al-‘Ulum Wa al-Hikam, 2003).

Julia, Heni. et al. “Hermeneutika Wilhelm Dilthey sebagai Alat Interpretasi Karya Sastra”. Riksa Bahasa XVI, 2022.

Kafiyah, Fitroh Ni’matul, Edi Komarudin, and Irma Riyani. “Kinship Care Dalam Keluarga ‘Imran: Kajian Hermeneutika Wilhelm Dilthey Pada Surat Ali ‘Imran Ayat 37 Dan 44.” Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin 4, no. 3 (2024): 162–78.

Kiptiyah, Siti Mariyatul. “Kisah Qabil dan Habil Dalam al-Qur’an: Telaah Hermeneutis”. Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur’an dan Hadis 13, no. 1 (2019): 27-54.

Muhammad Irkham Firdaus, Selvia Namira Ahmad, and Yashinta Aulia Santoso Putro, “Kajian Filsafat Hukum Islam (Tafsir Dan Ijtihad Sebagai Alat Metodologi Pengalian Hukum Islam),” Al-Thiqah: Jurnal Ilmu Keislaman 5, no. 2 (2022): 42–50.

Mulyono, Edi. Belajar Hermeneutika Dari Konfigurasi Filosofis Menuju PraksisIslamic Studies. Yogyakarta: IRCISoD, 2013.

Palmer, Richard E. Hermeneutika Teori Interpretasi dalam Pemikiran Schleirmacher, Dilthey, dan Gadamer. Yogyakarta: IRCISoD, 2022.

Pangeran, Ismail. “Beberapa Kaidah Penafsiran al-Qur’an”. Hunafa 4, no. 2 (2007). Sholikah. “Pemikiran Hermeneutika Wilhelm Dilthey (1833-1911 M)”. Al-Hikmah: Jurnal Studi Keislaman 7, no. 2 (2017): 115-126.

Priyanto, Supriyo. Wilhelm Dilthey: Peletak Dasar Ilmu-ilmu Humaniora. Semarang: Bendera, 2001.

Qaṭṭan, Manna’. Mabahith Fī ‘Ulūm al-Qur’ān. t.tp: Maktabah al-Ma’arif Li Nashr wa al-Tauzī’, 2000.

Raikhan, Raikhan. “Sistem Pendidikan Dalam Ayat-Ayat Kisah Maryam Dan Nabi Isa As.” Madinah: Jurnal Studi Islam 8, no. 2 (2021): 297–316.

RI, Kemenag. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Lajnah Pentashihan Muishaf al-Qur’an, 2019.

Sari, Yemi Wahyu. “Aspek Kecerdasan Spiritual Pada Kisah-Kisah Perempuan Dalam Alqur’an.” Journal of Cross Knowledge 2, no. 1 (2024): 140–57.

Sauqi, Muhammad. Ulumul Qur’an. Banyumas: CV. Pena Persada, 2021.

Sunoto. Dunia Kehidupan Topkoh Simbolik. Malang: Gunung Samudera, 2017.

Soebarna, Ahmad Baihaqi. “Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Semangat KeNabian Muhammad Perspektif hermeneutika Wilhelm Dilthey”. Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 5, no. 1 (2021): 328, doi:10.47313/jkik.v5i1.1391.

Sujimat, D. Agus, “Penulisan karya ilmiah”. Makalah disampaikan pada Pelatihan Penelitian bagi Guru SLTP Negeri di Kabupaten Sidoarjo tanggal 19 Oktober 2000 (Tidak diterbitkan).

Suroso. Drama: Teori dan Praktik Pementasan. Yogyakarta: Elmatera, 2015.

Ṭabari (al), Abu Ja’far Muhammad Ibn Jarir. Jami’ al-Bayān ‘An Ta’wīl Ayy al-Qur’an (Kairo: Dar Hijr, 2001).

Tunisi (al), Muhammad Ṭahir Ibn Muhammad Ibn ‘Aṣūr. al-Taḥrīr Wa al-Tanwīr (Tunisia: al-Dar al-Tunisiah, 1984).

Ulfa, Maria. “Metode Pertahanan Diri Bagi Perempuan dan Hikmah Edukasi Dalam Kisah Maryam Binti Imran”. Suhuf 29, no. 2 (2017): 139-149.

Wafi’ah, Nada Maula Izzatul. “Kisah Aṣḥāb al-Ukhdūd Dalam al-Qur’an (Analisis Hermeneutika Wilhelm Dilthey)”. Skripsi UIN Salatiga, 2023.

Waḥidi (al), Abu al-Ḥasan ‘Ali Ibn Ahmad. al-Tafsīr al-Basīṭ (Riyadh: Jami’ah al-Imam Muhammad Ibn Su’ūd al-Islamiyah, 1430 H).

Wahyudin. “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Lapangan”. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung 6, no. 1 (2017): 1-6.

Wisarja, I Ketut. “Hermeneutika Sebagai Metode Ilmu Kemanusiaan (Perspektif Hermeneutika Wilhelm Dilthey)”. Jurnal Filsafat, 2003.