Kajian Asbāb al-Nuzūl Ayat-Ayat Poligami: Menemukan Konteks dan Makna
Main Article Content
Abstract
Kajian terhadap ayat-ayat poligami selalu menjadi pembahasan yang menarik. Bagaimanapun, baik secara teks maupun dalam praktik, poligami banyak terjadi. Selain itu, diskusi mengenai pemaknaan ayat-ayat poligami terus berlangsung, karena pihak yang pro dan kontra terhadap poligami memiliki landasan argumentasinya masing-masing. Perbedaan pendapat ini tidak terlepas dari fakta bahwa tidak ada nash atau dalil yang pasti mengenai larangan poligami. Sementara itu, dalam nash al-Qur’an, poligami bukan merupakan suatu perintah. Oleh karena itu, menjadi menarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai ayat-ayat tentang poligami dengan pendekatan asbāb al-nuzūl. Melalui kajian asbāb al-nuzūl, dapat diketahui latar belakang adanya ayat poligami, sehingga dapat digunakan dalam penentuan hukum. Dengan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian kepustakaan, penulis menjelaskan secara deskriptif-analitis tentang asbāb al-nuzūl ayat-ayat poligami. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada nash dalam al-Qur’an yang melarang praktik poligami. Namun, alasan dan konsekuensi dari berpoligami harus menjadi pertimbangan utama, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika berpoligami.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work
How to Cite
References
Abi al-Hasan ‘Ali ibn, ibn Ahmad al-Wahidi al-Naisaburi. Asbab Al-Nuzul. Dammam: Dar al-Ashlah, 1992.
Abi Fida’ Isma’Il, ibn Umar ibn al-Kathir. Tafsir Al-Qur’an al-Adzim. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1998.
Abu al-Husain Muslim, ibn al-Hajaj al-Qusyairi al-Naisyaburi. Shahih Muslim. Kairo: Dar al-Tashil, n.d.
Abu Ja’far Muhammad, ibn Jarir al-Thabari. Jami’ al-Bayan Fi Ta’wil al-Qur’an. Kairo: Dar al-Hadith, 2010.
Abū Dāwud, Sulaimān. Sunan Abu Dawud. Kairo, n.d.
Cahyani, Andi Intan. “Poligami Dalam Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam 5, no. 2 (December 21, 2018): 271. https://doi.org/10.24252/al-qadau.v5i2.7108.
Damanik, Agusman, Andi Mahendra, Alim Muhadi Lubis, and Anwar Hidayat Nasution. “Dimensions of Islamic Theology: Analysis of Theological Verses Based on Asbab Al-Nuzul”. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama 25, no. 1 (2024). https://doi.org/10.19109/jia.v25i1.22147.
Erlina, Lira. “Poligami dalam Al-Quran dan Konsep Maqashid Syari’ah Ibnu ‘Asyur.” ZAD Al-Mufassirin 1, no. 1 (December 30, 2019): 78–102. https://doi.org/10.55759/zam.v1i1.4.
Faisol, Ach. “Poligami Dalam Berbagai Perspektif.” Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS) 2, no. 1 (June 30, 2020): 19. https://doi.org/10.33474/jas.v2i1.6820.
Gemilang, Kemas Muhammad. “Reinterpretasi Ayat Poligami Prespektif Teori Hermeneutika.” JISRAH: Jurnal Integrasi Ilmu Syariah 4, no. 2 (August 31, 2023): 233. https://doi.org/10.31958/jisrah.v4i2.10434.
Jalal al-Din, al-Suyuti. Al-Itqan Fi Ulum al-Qur’an. 1st ed. Beirut: Resalah Publisher, 2008, n.d.
Jalal al-Din, al-Suyuti. Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul. Beirut: Kutub al-Thaqafiyah, 2002, n.d.
Machaly, Imam. “Poligami Dalam Perdebatan Teks Dan Konteks : Melacak Jejak Argumentasi Poligami Dalam Teks Suci.” PALASTREN: Jurnal Studi Gender 8, no. 1 (March 30, 2016): 35–56. https://doi.org/10.21043/palastren.v8i1.933.
Manna’ Khalil, Qaththan. Mabahith fi ‘Ulum al-Qur’an. Kairo: Maktabah Wahbah, 2004, n.d.
Muhammad ibn Isma’il ibn Ibrahim ibn al-Mugirah al-Jufi, al-Bukhari. Shahih Al-Bukhari. Kairo: Dar al-Tashil, 2012, n.d.
Muhammad ‘Abd al-Adhim, al-Zarqani. Manahil Al-‘Irfan Fi ‘Ulum al-Qur’An. Lebanon: Dar al-Kutub al-‘Arabi, 1995, n.d.
Muhammad, Yahya. Poligami Dalam Perspektif Nabi SAW. 1st ed. Makassar: Alauddin University Press 2013, n.d.
Mulia, Musdah. Islam menggugat poligami. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Mustofa, Muhammad Arif. “Poligami dalam Hukum Agama dan Negara”. Jurnal Al Imarah: Jurnal Pemerintahan Dan Politik Islam 2, no. 1 (2017).
Pakarti, Muhammad Husni Abdulah. “Peran Hukum Keluarga dalam Menghadapi Tantangan Poligami dalam Masyarakat Kontemporer”. At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Mu’amalah 11, no. 2 (2023).
Shiddiq, Muhammad Jafar. “Sejarah Tradisi Budaya Poligami Di Dunia Arab Pra Islam (Perspektif Tradisi Coomans Mikhail).” Titian: Jurnal Ilmu Humaniora 7, no. 1 (June 5, 2023): 1–10. https://doi.org/10.22437/titian.v7i1.23588.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbāh: Pesan, Kesan, Dan Keserasian al-Qur’an. Cet. 6. Ciputat, Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Shihab, M. Quraish. Perempuan. 1st ed. Tangerang: Lentera Hati 2018, n.d.
Tihami, and Sahroni Sohari. Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap. 1st ed. Jakarta: Rajawali Press 2010, n.d.
Wahbah ibn Mushtafa, al-Zuhaili. Al-Tafsir al-Munir Fi al-‘Aqidah Wa al-Syar’Iah Wa al-Manhaj. Damaskus: Dar al-Fikr al-Mu’asir, 1996, n.d.
Zaini, Ahmad. “Asbab An-Nuzul Dan Urgensinya Dalam Memahami Makna Al-Qur’an”. Hermeneutik 8, no. 1 (2014): 1–20. https://doi.org/10.21043/hermeneutik.v8i1.902.