Makna Ummi dalam Al-Qur’an: Analisis Teori Semiotika Charles Sanders Peirce

Main Article Content

Nur Ida Fitria

Abstract

Artikel ini bertujuan menemukan makna baru dari representament lafaz Ummi kepada interpretant Ummi berdasarkan kitab-kitab tafsir serta beberapa tulisan dan pendapat para sarjana atau ulama tafsir yang menjadi rujukan dalam penulisan artikel. Bertolak dari kerangka teori semiotik yang melakukan pendekatan terhadap bahasa dari kata Ummi sebagai suatu proses penandaan yang heterogen, yang mendekati dan memahami makna secara kontekstual tanpa mengesampingkan aspek tekstualnya. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian kepustakaan. Dalam proses penggalian makna, artikel ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce yang mengedapankan metode triadik yang ditawarkannya.  Dengan demikian, artikel ini menyimpulkan bahwa lafaz Ummi memiliki beragam makna selain makna “buta huruf”, seperti “buta kitab”, “bangsa Ummi”, “penduduk kota”, dan lainnya. Fakta ini menunjukkan bahwa pemaknaan Ummi sebagai “buta huruf” bertolak belakang dengan sifat wajib bagi Nabi yang fathanah, yakni seorang cerdik pandai yang menguasai segala ilmu dan menjadi sumber pengetahuan dan tumpuan problem solving bagi seluruh persoalan umat manusia, sejak dahulu hingga masa sekarang. Maka, pemaknaan Ummi yang “buta huruf” yang bisa menciderai keagungan Nabi, dapat direkonstruksi ulang untuk memenuhi syarat sifat wajib Nabi yang empat, yaitu amanah, tabligh, shiddiq, dan fathanah.

Article Details

How to Cite
Nur Ida Fitria. “Makna Ummi Dalam Al-Qur’an: Analisis Teori Semiotika Charles Sanders Peirce”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 1 (June 30, 2024): 522–544. Accessed April 15, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsq/article/view/26496.
Section
Articles

How to Cite

Nur Ida Fitria. “Makna Ummi Dalam Al-Qur’an: Analisis Teori Semiotika Charles Sanders Peirce”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 1 (June 30, 2024): 522–544. Accessed April 15, 2025. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsq/article/view/26496.

References

Al-Ashfahani, Abu al-Qasim ar-Raghib. Mufradat fi Gharib al-Qur’an, ed. Muhammad Sayyid Kilani. Beirut: Dar al-Ma’rifah, t.th.

Al-Asyqar, Umar Sulaiman Abdullah. Shahih al-Qashash an-Nabawi. ‘Amman Yordania: Dar an-Nafais, 1997.

Al-Maraghi, Ahmad Mushthafa. Tafsir al-Maraghi. Semarang: Toha Putra, 1987.

Al-Qurṭubī, Abū Abdullāh Muḥammad bin Aḥmad bin Abū Bakar. al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’ān. Beirut: Muassasah al-Risālah, 2006.

Al-Suhaili, Abdurrahman. at-Ta’rif wa al-A’lam bima Abhama fi al-Qur’an min al-Asma’ wa al-A’lam. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Al-Yahsubi, Qodi ’Iyad Ibn Musa. Keagungan Kekasih Allah Muhammad SAW. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Alhamidi, Wilda Zaki. et al. “Speech Act and Politeness Strategy of Rasulullah Muhammad SAW on the Book of Hadith Bukhari” English Language and Literature International Conference (ELLiC) Proceedings 3 (2021).

Allamah Kamal Faqih, Tafsir Nurul Quran, jilid 6, h. 112.

Andesra, Aan, and Miftahul Jannah. “The Meaning of Istighfar in The Qur’an (Charles Sanders Pierce Semiotic Analysis)”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 2 (2024): 445–462.

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. Taisiru al-Aliyyul Qadir li Ikhtishari Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4. Jakarta: Gema Insani, 2007.

Fadil, M. “Ideological Exegesis: The Critical Study of Contemporary Interpretive Methodologies: Penafsiran Ideologis: Studi Kritis Metodologi Tafsir Kontemporer”, Takwil: Journal of Quran and Hadith Studies 1, no. 1 (2022).

Finaldy, Auli Robby. “Kisah Hedonisme Qarun Dan Kaum Saba’ Dalam Al-Qur’an: Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 1 (2024): 418–431.

Firmansyah, Siddik. “Pemikiran Filsafat Semiotika Dalam Pemahaman Charles Sanders Peirce Dan Contohnya”. Al-Kauniyah 3, no. 2 (2022).

Haikal, Muhammad Husein. Hayat Muhammad. Kairo: Dar al-Ma’arif, t.th.

Hs, Fachruddin. Ensiklopedia al-Qur’an Jilid 2. Jakarta: Rineka Cipta, 1992.

Ibnu Katsir, Abul Fida’ Ismail. Qashash al-Anbiya. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Nurhayat, Tasya Putri, Muliadi Muliadi, and Wildan Taufiq. “Perkembangan Makna Kata Mahid Dalam QS. Al-Baqarah [2] Ayat 222: Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 2 (2024): 485–499.

Rahmat, Gusti. et al. “Konsep Ummī Dalam Al-Qur’an”. Journal of Comprehensive Islamic Studies 1, no. 2 (2022).

Sanders Pierce, Charles. “Pierce on Signs: Writings on Semiotic by Charles Sanders Pierce.” Chapel Hill University of North California Press (1991).

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Thalhas, TH and Hasan Basri. Spektrum Saintifika Al-Quran. Jakarta: Bale Kerja Tafsir Al-Qur’an, 2001.

Zafirah, Muhammad. Pembahasan Kata Ummy Dalam Al-Qur’an (Studi Analisis Surat Al-Jumu’ah)” Journal Islamic Pedagogia 2, no. 1 (2022).

Zulliandi, Yuviandze Bafri. “Makna Pengkhususan Pada QS. Al-Baqarah Ayat 256: Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 4, no. 1 (2024).