Coping Stress Pada Orang TuaAnak Penderita Kanker
Main Article Content
Abstract
Di Indonesia, setiap tahun terdapat 14 juta kasus baru kanker, dan 8,2 juta kematian akibat kanker. Bahkan, kanker berada di urutan kedua penyebab kematian anak-anak. Ketika anak telah didiagnosis menderita kanker, perubahan dalam keluarga tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut akan menimbulkan stres jika tidak segera diatasi. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi dinamika coping stress yang dilakukan orang tua dari anak penderita kanker sejak masa diagnosis hingga perawatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologis, dengan mewawancarai tiga pasang orang tua yang memiliki anak penderita kanker. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan penggunaan coping di awal diagnosis dan di masa pengobatan. Emotion-focused coping sering digunakan di awal diagnosis dalam proses orang tua menerima hasil diagnosis, sedangkan selama masa pengobatan, coping yang digunakan lebih beragam, yakni emotion-focused coping dan problem-focused coping untuk mengatasi masalah yang muncul seiring proses pengobatan dimulai. Hasil penelitian ini juga menemukan adanya keterlibatan aspek spiritual dalam proses coping yang dilakukan, yakni spiritual-focused coping. Faktor protektif yang menguatkan coping orang tua, yakni dukungan sosial, sedangkan faktor risiko meliputi kondisi anak selama perawatan, kondisi orang tua terkait dengan pengobatan, dan ketiadaan dana.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
How to Cite
References
Eiser, C. (2004). Children with cancer: The quality of life. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Gatchel, R. J., Baum, A., Krantz, D. S. (1989). An introduction of health psychology. New York: McGraw-Hill.
Hildenbrand, A. K., Alderfer, M. A., Deatrick, J. A., Marsack, M. L. (2014). A mixed methods assessment of coping with pediatric cancer. J Psychosoc Oncol. 32(1), 37–58. doi:10.1080/07347332.2013.855960.
Hockenberry, M. (2006). Cancer in children. New York: Springer.
Johnson, G. (2013). The Cancer Chronicles: Unlocking Medicine's Deepest Mystery. Vintage.
Marfo, M., Acheampong, A. K., David, D. A., Aziato, L. (2024). Coping strategies adapted by parents caring for children with cancer: A qualitative exploratory study in Ghana. Discover Psychology, 4(84), doi:10.1007/s44202-024-00132-7
McCubbin, M., Balling, K., Possin, P., Frierdich S., Bryne B., (2002). Family resiliency in childhood cancer. Family Relations, 51(2), 103-111. doi:10.1111/j.1741-3729.2002.00103.x.
Poerwandari, E. K. (2007). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Rajni, S., Radhey, S., Sandeep, G. (2018). Coping strategies used by parents of children diagnosed with cancer. Indian Journal of Social Psychiatry, 34(3), 249-254. doi: 10.4103/ijsp.ijsp_57_18
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sukidin, B. (2002). Metode penelitian kualititatif (Perspektif mikro). Insan Cendekia.
Stanton, A. L., Danoff-Burg, S., Cameron, C. L., Bishop, M., Collins, C. A., Kirk, S. B., Sworowski, L. A., Twillman, R. (2000). Emotionally expressive coping predicts psychological and physical adjustment to breast cancer. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68(5), 875-882. http://dx.doi.org/10.1037/0022-006X.68.5.875
Taylor, S. E. (2012). Health psychology (9th ed). New York: McGraw-Hill.
Willig, C. (2001). Introducing Qualitative Research in Psychology Adventures in Theory and Method. London: Open University Press.
World Health Organization. (2015). Cancer. Diunduh pada tanggal 01 September 2015 dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/
World Health Organization. (2009). Children and cancer. Diunduh pada tanggal 01 September 2015 dari http://www.who.int/ceh/capacity/cancer.pdf
Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia. (2013). Kanker pada anak. Diunduh pada tanggal 01 September 2015 dari http://ypkai.or.id/kanker-pada-anak-