REINTERPRETASI MAKNA KATA AL-QOWIYYUL AMIIN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-QASHASH AYAT 26
Main Article Content
Abstract
Reinterpretasi Makna Kata Al-Qowiyyul Amiin dalam Al-Qur’an Surah Al-Qashash Ayat 26 terdapat perbedaan pandangan dari para ulama tafsir, dan ini dapat terlihat dari penafsiran para ahli tafsir pada periode klasik, dan ahli tafsir periode modern. Untuk mendapat hasil yang sempurna penulis melihat bagaimana penafsiran ulama di zaman Klasik dan Modern. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ulama tafsir klasik dan modern dan bagaimana reinterpretasi kata al-Qawiyyul Amiin dalam surah al-Qashash ayat 26. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode tahlili, maka data yang telah terkumpul melalui studi kepustakaan dilakukan dengan langkah-langkah metode tafsir tahlili.
Kesimpulan penelitian ini terlihat bahwa terjadi perbedaan penafsiran ulama klasik dan modern terhadap kata al-Qowiyyul Amiin. Ulama klasik menafsirkan kata ini secara tekstual dengan kekuatan (fisik) dan kepercayaan. Sedangkan ulama modern, sebagian menafsirkan seperti penafsiran ulama klasik dan sebagian mufassir mengembangkan. Karena, lebih melihat bagaimana konteks masyarakat saat ini sehingga penafsiran yang dihasilkan berbeda. Perbedaan penafsiran ini dinilai wajar karena paradigma masyarakat terhadap rekrutmen tenaga kerja yang ideal. Zaman modern, paradigma masyarakat tidak lagi memposisikan kekuatan fisik sebagai syarat utama akan tetapi juga kekuatan intelektual serta integritas pribadi yang menuntut adanya sifat amanah. Karena paradigma, tatanan sosial, dan metode tafsir yang semakin berkembang, penafsiran terhadap kata al-Qowiyyul Amiin pun berkembang, maka wajar para ulama ahli tafsir melakukan reinterpretasi terhadap kata al-Qowiyyul Amiin. Interpretasi ahli tafsir moder ini dapat diterapkan pada tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan skill yang diketahui oleh orang lain sehingga dapat direkomendasikan.
Kesimpulan penelitian ini terlihat bahwa terjadi perbedaan penafsiran ulama klasik dan modern terhadap kata al-Qowiyyul Amiin. Ulama klasik menafsirkan kata ini secara tekstual dengan kekuatan (fisik) dan kepercayaan. Sedangkan ulama modern, sebagian menafsirkan seperti penafsiran ulama klasik dan sebagian mufassir mengembangkan. Karena, lebih melihat bagaimana konteks masyarakat saat ini sehingga penafsiran yang dihasilkan berbeda. Perbedaan penafsiran ini dinilai wajar karena paradigma masyarakat terhadap rekrutmen tenaga kerja yang ideal. Zaman modern, paradigma masyarakat tidak lagi memposisikan kekuatan fisik sebagai syarat utama akan tetapi juga kekuatan intelektual serta integritas pribadi yang menuntut adanya sifat amanah. Karena paradigma, tatanan sosial, dan metode tafsir yang semakin berkembang, penafsiran terhadap kata al-Qowiyyul Amiin pun berkembang, maka wajar para ulama ahli tafsir melakukan reinterpretasi terhadap kata al-Qowiyyul Amiin. Interpretasi ahli tafsir moder ini dapat diterapkan pada tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan skill yang diketahui oleh orang lain sehingga dapat direkomendasikan.
Article Details
How to Cite
“REINTERPRETASI MAKNA KATA AL-QOWIYYUL AMIIN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-QASHASH AYAT 26”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 1, no. 1 (June 29, 2021). Accessed October 4, 2024. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsq/article/view/8985.
Section
Articles
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work
How to Cite
“REINTERPRETASI MAKNA KATA AL-QOWIYYUL AMIIN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-QASHASH AYAT 26”. Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir 1, no. 1 (June 29, 2021). Accessed October 4, 2024. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsq/article/view/8985.
References
Abdullah bin Muhammad, Tafsir ibnu Katsir, Bogor, Pustaka Imam As-Syafi’i, 2004.
Abdullah bin ‘Abbas, Tanwirul Miqbas Min Tafsir Ibnu ‘Abbas, Lebanon: Darul Fikr, 1995.
Al Allusi, Mahmud, Ruh al Ma’ani, Beirut- Lebanon: Dar Ihya at Turast, 1999.
Al Khazin, Lubab at Tawil fi Ma’ani at Tanzil, Beirut-Lebanon: Dar al Kutub al ‘Ilmiyah, 2004.
Al Jaziri, Abu Bakar Jabir, Aisaru At Ta Tafasir Li Kalami Al ‘Aliyyu Al Kabir, Jakarta, Darusunnah, 2008.
Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghi, Jakarta, Gema Insani, 2015.
Al-Razi, Fakhruddin, Mafâtîhu al-Ghaib, Cet. III, 1420.
Al-Thabari, Ibnu Jarir, Tafsir al-Thabari, Beirut: Mu’assasah al-Risalah, 1994.
Ash-Shiddieqy, Hasbi, Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Semarang, Pustaka Rizki Putra, 2009.
__________________, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur`an/Tafsir, Jakata: Bulan Bintang, 1980.
As Sya’rawi,Mutawalli, Tafsir as Sya’rawi, Mesir: al Akhbar al Yaum, 1991.
Az-Zarqani, Manāhil al-‘Urfān fī ‘Ulūm Al-Qur`ān, al-Qāhirah: Dār al-Hadīs, 2001.
Baidan, Nashruddin dan Erwati Aziz, Metodologi Khusus Penelitian Tafsir, Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2016.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid. 7, Cet. 3, Jakarta, 2009.
__________________, Al-Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung, CV Penerbit Diponegoro, 2005.
Ghoffar, M. Abdul dan Abu Ihsan al-Atsari, Tafsir Ibnu Katsir, Bogor, Pustaka Imam Syfi’i,Jilid 2, Cet. Ke-4,1428 H/2007 M.
Hadiwijoyo, Harun, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Yogyakarta, Kanisius, 1980
Hakim Ahmad husnul, Kaidah-Kaidah Penafsiran, Jakarta: lingkar studi al Quran, 2017.
Halim, Amanullah, Musa Versus Fir’aun, Tanggerang: LenteraHati, 2011.
Hamka, Buya, Tafsir Al-Azhar, Jakarta, Gema Insani, 2015.
Haqqy, Ismail, Ruh al Bayyan, Beriut-Lebanon: Dar al Kutub al ‘Ilmiah, 2003.
Husnulhakim, Ahmad, Kaidah-KaidahPenafsiran, Jakarta: lingkarstudi al Quran, 2017.
Katsir, Ibnu, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Beirut: Dar al-Fikri, 2009.
__________, Qashas al Anbiya, Mesir: Dar al Maktabah al Hayat, 1988.
Khaeruman, Badri, Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an Cet. I, Bandung , Pustaka Setia, 2004.
Muhammad, Gufron, Ulumul Qur’an Praktis dan Mudah, Yogyakarta, Kalimedia, 2017.
Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya, Progressif, 1997
Abdullah bin ‘Abbas, Tanwirul Miqbas Min Tafsir Ibnu ‘Abbas, Lebanon: Darul Fikr, 1995.
Al Allusi, Mahmud, Ruh al Ma’ani, Beirut- Lebanon: Dar Ihya at Turast, 1999.
Al Khazin, Lubab at Tawil fi Ma’ani at Tanzil, Beirut-Lebanon: Dar al Kutub al ‘Ilmiyah, 2004.
Al Jaziri, Abu Bakar Jabir, Aisaru At Ta Tafasir Li Kalami Al ‘Aliyyu Al Kabir, Jakarta, Darusunnah, 2008.
Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghi, Jakarta, Gema Insani, 2015.
Al-Razi, Fakhruddin, Mafâtîhu al-Ghaib, Cet. III, 1420.
Al-Thabari, Ibnu Jarir, Tafsir al-Thabari, Beirut: Mu’assasah al-Risalah, 1994.
Ash-Shiddieqy, Hasbi, Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Semarang, Pustaka Rizki Putra, 2009.
__________________, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur`an/Tafsir, Jakata: Bulan Bintang, 1980.
As Sya’rawi,Mutawalli, Tafsir as Sya’rawi, Mesir: al Akhbar al Yaum, 1991.
Az-Zarqani, Manāhil al-‘Urfān fī ‘Ulūm Al-Qur`ān, al-Qāhirah: Dār al-Hadīs, 2001.
Baidan, Nashruddin dan Erwati Aziz, Metodologi Khusus Penelitian Tafsir, Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2016.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid. 7, Cet. 3, Jakarta, 2009.
__________________, Al-Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung, CV Penerbit Diponegoro, 2005.
Ghoffar, M. Abdul dan Abu Ihsan al-Atsari, Tafsir Ibnu Katsir, Bogor, Pustaka Imam Syfi’i,Jilid 2, Cet. Ke-4,1428 H/2007 M.
Hadiwijoyo, Harun, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Yogyakarta, Kanisius, 1980
Hakim Ahmad husnul, Kaidah-Kaidah Penafsiran, Jakarta: lingkar studi al Quran, 2017.
Halim, Amanullah, Musa Versus Fir’aun, Tanggerang: LenteraHati, 2011.
Hamka, Buya, Tafsir Al-Azhar, Jakarta, Gema Insani, 2015.
Haqqy, Ismail, Ruh al Bayyan, Beriut-Lebanon: Dar al Kutub al ‘Ilmiah, 2003.
Husnulhakim, Ahmad, Kaidah-KaidahPenafsiran, Jakarta: lingkarstudi al Quran, 2017.
Katsir, Ibnu, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Beirut: Dar al-Fikri, 2009.
__________, Qashas al Anbiya, Mesir: Dar al Maktabah al Hayat, 1988.
Khaeruman, Badri, Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an Cet. I, Bandung , Pustaka Setia, 2004.
Muhammad, Gufron, Ulumul Qur’an Praktis dan Mudah, Yogyakarta, Kalimedia, 2017.
Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya, Progressif, 1997