Clean Water Crisis and Climate Change: Study of Clean Water Resource Management in Gunung Kidul
Main Article Content
Abstract
Gunung Kidul is one of the areas in the Special Region of Yogyakarta Province which is always hit by a clean water crisis. In fact, clean water is one of the most important human needs that must be protected by its resources. The higher amount of consumption has made many regions experience an air crisis, one of which is Gunung Kidul. In fact, there are effects of climate change that lead to the quantity and quality of water in Gunung Kidul. Therefore, this study aims to explain the policy phenomenon carried out by the Gunung Kidul Government in air management by using a type of literature study research where the authors collect various sources from journals and other literature on climate change, management policies, and the water crisis. By using the theory of implementing public policy and the concept of integrated water resource management, the results show that Gunung Kidul Regency is experiencing climate change, as seen from an increase in average air temperature, inconsistent rainfall, and rising seawater. Climate change that occurs indirectly affects the quantity and quality of existing resources, causing a clean water crisis in various areas in Gunung Kidul Regency. In response to this, the government has not implemented the air resources management policy optimally, this is based on the incomplete air distribution, high PDAM water rates, minimal utilization of water resources, and water resources conservation activities that have not been optimal. Therefore, some appropriate steps that can be taken are, first, making efforts to utilize air resources other than air resources. Second, expanding the distribution of air pipelines from PDAM along with affordable payment rates. Third, maintaining the quality of resources in drought-prone areas through mining activities.
Article Details
How to Cite
Misbahuddin, A. (2021). Clean Water Crisis and Climate Change: Study of Clean Water Resource Management in Gunung Kidul. Jurnal Studi Sosial Dan Politik, 5(1), 117-132. https://doi.org/10.19109/jssp.v5i1.8134
Section
Articles
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
How to Cite
Misbahuddin, A. (2021). Clean Water Crisis and Climate Change: Study of Clean Water Resource Management in Gunung Kidul. Jurnal Studi Sosial Dan Politik, 5(1), 117-132. https://doi.org/10.19109/jssp.v5i1.8134
References
Adji, T. N. (2010). Kondisi daerah tangkapan Sungai Bawah Tanah Karst Gunungsewu dan kemungkinan dampak lingkungannya terhadap Sumberdaya Air (Hidrologis) karena aktivitas manusia. Seminar Pelestarian Sumberdaya Airtanah Kawasan Karst Gunungkidul. UGK BP DAS SOP.
Alihar, F. (2018). Penduduk dan akses air bersih di kota semarang. Jurnal Kependudukan Indonesia, 13(1), 67–76.
Amalia, B. I., & Sugiri, A. (2014). Ketersediaan air bersih dan perubahan iklim: Studi krisis air di Kedungkarang Kabupaten Demak. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(2), 295–302.
Apriando, T. (2014, June 30). Kepungan Tambang Karst Ancam Sumber Mata Air. Mongabay. https://www.mongabay.co.id/2014/06/30/kepungan-tambang-karst-ancam-sumber-mata-air/
Arsyad, S. (2009). Konservasi tanah dan air. PT Penerbit IPB Press.
Badan Pusat Statistik. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. https://www.bappenas.go.id/files/5413/9148/4109/Proyeksi_Penduduk_Indonesia_2010-2035.pdf
Badan Pusat Statistik DI Yogyakarta. (2020). Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2020. https://yogyakarta.bps.go.id/publication/download.html?
Bayu, A. C. E. A. A., & Prabawa, A. (2013). Urgensi Pengelolaan Sanitasi dalam Upaya Konservasi Sumberdaya Air di Kawasan Karst Gunungsewu Kabupaten Gunungkidul. Indonesian Journal of Conservation, 2(1).
BPS DI Yogyakarta. (2019). STATISTIK LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2018/2019. https://yogyakarta.bps.go.id/publication/download.html?
Chiplunkar, A., Seetharam, K. E., & Tan, C. K. (2012). Good practices in urban water management: decoding good practices for a successful future. Asian Development Bank.
Grigg, N. S. (1996). Water resources management: principles, regulations and cases (Issue 631.7 G72).
Hunter, L. (2001). Population and environment: a complex relationship in population matters. research brief. santa monica, California: RAND Corporation. Diakses dari http.
International Panel for Climate Change (IPCC). (2007). Climate Change 2007: The Physical Science Basis. Cambridge University Press.
Kjellén, M., & McGranahan, G. (2006). Informal water vendors and the urban poor. International Institute for Environment and Development London.
Kodoatie, R. J., & Sjarief, R. (2010). Tata ruang air. Penerbit Andi.
Kompas.com. (2019, May 17). Atasi Kekeringan di Gunungkidul, BPBD Siapkan 10 Juta Liter Air Bersih Akhir Mei. Kompas. https://regional.kompas.com/read/2019/05/17/12003691/atasi-kekeringan-di-gunungkidul-bpbd-siapkan-10-juta-liter-air-bersih-akhir
Kumparan. (2019). Pulau Jawa Darurat Air. Kumparan. https://kumparan.com/kumparansains/pulau-jawa-darurat-air-1548846941686574775/full
Langi, O. A., & Sudibiyakto, H. A. (2007). Analisis neraca air meteorologi untuk kekritisan DAS pada Sub DAS dengan karakteristik bentuk lahan Karst dan Vulkanik. [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada.
Liong, S. T. (2003). Peran Pengelompokan dalan Prediksi Kekeringan di Indonesia. Prosiding Temu Ilmiah Prediksi Cuaca dan Iklim Nasional 2002; Pengembangan dan Aplikasi Teknik Prediksi Cuaca dan Iklim. Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN).
M. Ridwan, R. S. (2016). Implementasi Kebijakan Pengelolaan Air Bawah Tanah Di Kota Pekanbaru Tahun 2012-2014. Jurnal JOM Fisip, 1–15.
Maryono, M. (2007). Menilai Aksesibilitas Air Minum (Studi Kasus: Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat Miskin Di Kota Semarang). Jurnal PRESIPITASI, 3(2), 86–92.
McCarthy, J. J., Canziani, O. F., Leary, N. A., Dokken, D. J., & White, K. S. (2007). Climate change 2001: impacts, adaptation, and vulnerability: contribution of Working Group II to the third assessment report of the Intergovernmental Panel on Climate Change (Vol. 2). Cambridge University Press.
Mizyed, N. (2009). Impacts of climate change on water resources availability and agricultural water demand in the West Bank. Water Resources Management, 23(10), 2015–2029.
Mutaqin, B. W., Cahyadi, A., & Dipayana, G. A. (2012). Indeks Kerentanan Kepesisiran Terhadap Kenaikan Muka Air laut pada Beberapa Tipologi Kepesisiran di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 21 Januari 2012. Makalah Dalam Seminar Nasional Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis 2012.
Nalbantis, I., & Tsakiris, G. (2009). Assessment of hydrological drought revisited. Water Resources Management, 23(5), 881–897.
Nazir, M. (1988). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Numberi, F. (2009). Perubahan iklim: implikasinya terhadap kehidupan di laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil. Citrakreasi Indonesia.
Pertana, P. R. (2019). Kemarau Datang, Warga Gunungkidul Mulai Alami Krisis Air Bersih. Detiknews. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4608908/kemarau-datang-warga-gunungkidul-mulai-alami-krisis-air-bersih
Rachmawati, L., & Hidayati, D. (2006). Pemetaan penduduk, lingkungan, dan kemiskinan. Pusat Penelitian Kependudukan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Rizani, M. D. (2010). Rendahnya Tingkat Pelayanan Air Bersih Bagi Masyarakat (Baca: Masyarakat Miskin) Kota Semarang. Tatal Jurnal Teknik, 5(2), 88–100.
Salim, A. F. (2016). Analisis Ketersediaan Air Di Kawasan Karst (Studi Kasus: Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta). [skripsi] Bogor: IPB.
Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Setiawan, S. D. (2020). Bencana di DIY Akibat Perubahan Iklim. Republikas.Co.Id. https://republika.co.id/berita/q3ukmu399/bencana-di-diy-akibat perubahan-iklim
Sivakumar, M. V. K., Motha, R., Wilhite, D., & Wood, D. (2011). Agricultural Drought Indices. Proceedings of an Expert Meeting: 2-4 June, 2010, Murcia, Spain. WMO.
Subarsono. (2012). Analisis Kebijakan Publik. Pustaka Belajar.
Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P. (2009). Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Cet. VII.
Sunarto. (2003). Geomorfologi Pantai: Dinamika Pantai. Makalah dalam Kegiatan Susur PantaiKarst Gunungkidul pada Raimuna 2003. . Laboratorium Geomorfologi Terapan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Suryatmojo, H. (2004). Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan Karst Gunung Sewu, Suatu Impian atau Tantangan. Workshop Nasional Pengelolaan Kawasan Karst. Wonogiri.
Tribunjogja.com. (2014). Penambangan Batu Putih Sudah Meresahkan. Tribunjogja. https://jogja.tribunnews.com/2014/04/14/penambangan-batu-putih-sudah-meresahkan
Wardhani, C. M. (2018). Kunjungan Wisatawan ke DIY Meningkat 15%. Tribunjogja.Com. https://jogja.tribunnews.com/2018/06/20/kunjungan-wisatawan-ke-diy-meningkat-15
Alihar, F. (2018). Penduduk dan akses air bersih di kota semarang. Jurnal Kependudukan Indonesia, 13(1), 67–76.
Amalia, B. I., & Sugiri, A. (2014). Ketersediaan air bersih dan perubahan iklim: Studi krisis air di Kedungkarang Kabupaten Demak. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(2), 295–302.
Apriando, T. (2014, June 30). Kepungan Tambang Karst Ancam Sumber Mata Air. Mongabay. https://www.mongabay.co.id/2014/06/30/kepungan-tambang-karst-ancam-sumber-mata-air/
Arsyad, S. (2009). Konservasi tanah dan air. PT Penerbit IPB Press.
Badan Pusat Statistik. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. https://www.bappenas.go.id/files/5413/9148/4109/Proyeksi_Penduduk_Indonesia_2010-2035.pdf
Badan Pusat Statistik DI Yogyakarta. (2020). Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2020. https://yogyakarta.bps.go.id/publication/download.html?
Bayu, A. C. E. A. A., & Prabawa, A. (2013). Urgensi Pengelolaan Sanitasi dalam Upaya Konservasi Sumberdaya Air di Kawasan Karst Gunungsewu Kabupaten Gunungkidul. Indonesian Journal of Conservation, 2(1).
BPS DI Yogyakarta. (2019). STATISTIK LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2018/2019. https://yogyakarta.bps.go.id/publication/download.html?
Chiplunkar, A., Seetharam, K. E., & Tan, C. K. (2012). Good practices in urban water management: decoding good practices for a successful future. Asian Development Bank.
Grigg, N. S. (1996). Water resources management: principles, regulations and cases (Issue 631.7 G72).
Hunter, L. (2001). Population and environment: a complex relationship in population matters. research brief. santa monica, California: RAND Corporation. Diakses dari http.
International Panel for Climate Change (IPCC). (2007). Climate Change 2007: The Physical Science Basis. Cambridge University Press.
Kjellén, M., & McGranahan, G. (2006). Informal water vendors and the urban poor. International Institute for Environment and Development London.
Kodoatie, R. J., & Sjarief, R. (2010). Tata ruang air. Penerbit Andi.
Kompas.com. (2019, May 17). Atasi Kekeringan di Gunungkidul, BPBD Siapkan 10 Juta Liter Air Bersih Akhir Mei. Kompas. https://regional.kompas.com/read/2019/05/17/12003691/atasi-kekeringan-di-gunungkidul-bpbd-siapkan-10-juta-liter-air-bersih-akhir
Kumparan. (2019). Pulau Jawa Darurat Air. Kumparan. https://kumparan.com/kumparansains/pulau-jawa-darurat-air-1548846941686574775/full
Langi, O. A., & Sudibiyakto, H. A. (2007). Analisis neraca air meteorologi untuk kekritisan DAS pada Sub DAS dengan karakteristik bentuk lahan Karst dan Vulkanik. [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada.
Liong, S. T. (2003). Peran Pengelompokan dalan Prediksi Kekeringan di Indonesia. Prosiding Temu Ilmiah Prediksi Cuaca dan Iklim Nasional 2002; Pengembangan dan Aplikasi Teknik Prediksi Cuaca dan Iklim. Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN).
M. Ridwan, R. S. (2016). Implementasi Kebijakan Pengelolaan Air Bawah Tanah Di Kota Pekanbaru Tahun 2012-2014. Jurnal JOM Fisip, 1–15.
Maryono, M. (2007). Menilai Aksesibilitas Air Minum (Studi Kasus: Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat Miskin Di Kota Semarang). Jurnal PRESIPITASI, 3(2), 86–92.
McCarthy, J. J., Canziani, O. F., Leary, N. A., Dokken, D. J., & White, K. S. (2007). Climate change 2001: impacts, adaptation, and vulnerability: contribution of Working Group II to the third assessment report of the Intergovernmental Panel on Climate Change (Vol. 2). Cambridge University Press.
Mizyed, N. (2009). Impacts of climate change on water resources availability and agricultural water demand in the West Bank. Water Resources Management, 23(10), 2015–2029.
Mutaqin, B. W., Cahyadi, A., & Dipayana, G. A. (2012). Indeks Kerentanan Kepesisiran Terhadap Kenaikan Muka Air laut pada Beberapa Tipologi Kepesisiran di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 21 Januari 2012. Makalah Dalam Seminar Nasional Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis 2012.
Nalbantis, I., & Tsakiris, G. (2009). Assessment of hydrological drought revisited. Water Resources Management, 23(5), 881–897.
Nazir, M. (1988). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Numberi, F. (2009). Perubahan iklim: implikasinya terhadap kehidupan di laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil. Citrakreasi Indonesia.
Pertana, P. R. (2019). Kemarau Datang, Warga Gunungkidul Mulai Alami Krisis Air Bersih. Detiknews. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4608908/kemarau-datang-warga-gunungkidul-mulai-alami-krisis-air-bersih
Rachmawati, L., & Hidayati, D. (2006). Pemetaan penduduk, lingkungan, dan kemiskinan. Pusat Penelitian Kependudukan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Rizani, M. D. (2010). Rendahnya Tingkat Pelayanan Air Bersih Bagi Masyarakat (Baca: Masyarakat Miskin) Kota Semarang. Tatal Jurnal Teknik, 5(2), 88–100.
Salim, A. F. (2016). Analisis Ketersediaan Air Di Kawasan Karst (Studi Kasus: Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta). [skripsi] Bogor: IPB.
Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Setiawan, S. D. (2020). Bencana di DIY Akibat Perubahan Iklim. Republikas.Co.Id. https://republika.co.id/berita/q3ukmu399/bencana-di-diy-akibat perubahan-iklim
Sivakumar, M. V. K., Motha, R., Wilhite, D., & Wood, D. (2011). Agricultural Drought Indices. Proceedings of an Expert Meeting: 2-4 June, 2010, Murcia, Spain. WMO.
Subarsono. (2012). Analisis Kebijakan Publik. Pustaka Belajar.
Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P. (2009). Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Cet. VII.
Sunarto. (2003). Geomorfologi Pantai: Dinamika Pantai. Makalah dalam Kegiatan Susur PantaiKarst Gunungkidul pada Raimuna 2003. . Laboratorium Geomorfologi Terapan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Suryatmojo, H. (2004). Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan Karst Gunung Sewu, Suatu Impian atau Tantangan. Workshop Nasional Pengelolaan Kawasan Karst. Wonogiri.
Tribunjogja.com. (2014). Penambangan Batu Putih Sudah Meresahkan. Tribunjogja. https://jogja.tribunnews.com/2014/04/14/penambangan-batu-putih-sudah-meresahkan
Wardhani, C. M. (2018). Kunjungan Wisatawan ke DIY Meningkat 15%. Tribunjogja.Com. https://jogja.tribunnews.com/2018/06/20/kunjungan-wisatawan-ke-diy-meningkat-15