REFORMASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU PEDOFILIA DALAM PERSPEKTIF SIYĀSAH TASYRI’IYYAH
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Cases of sexual violence against children are a serious problem that can have lasting effects, both physically and psychologically. To minimize and prevent this, the government has made changes in determining penalties for perpetrators of sexual violence against children (pedophilia) to deter and fear them. This research is a library study regarding changes in criminal law policy for pedophilia perpetrators from a siyāsah tasyri'iyyah perspective using a juridical-normative method and primary and secondary sources that are descriptive-analytic in nature and analyzed using a juridical-normative approach based on state theory. law, criminal law policy, and siyāsah tasyri'iyyah. The results of the research can be concluded that the changes in criminal law that occurred in Indonesia were adapted to the social conditions of society, namely in the view of siyāsah tasyri'iyyah, in making changes to criminal law policy pedophiles have realized the values of the Qur'an and Sunnah. This policy change is also a form of government responsibility in protecting human rights.
Keywords: Pedophilia, Criminal Law Policy, Siyāsah Tasyri'iyyah.
Article Details
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).