Diversity of Annelids in the Kapuas and Melawi Rivers
Main Article Content
Abstract
The presence of Annelida animals in water is one indicator of polluted water. The purpose of this research was to determine the diversity of Annelida phylum in the Kapuas and Melawi rivers. This research used an exploratory method to determine the diversity of annelids in the Kapuas and Melawi rivers. Sampling was carried out in 2 regions representing the left and right sides of the river, both upstream and downstream of the river. The findings of the research show that there are two classes of annelid phyla, namely the Oligochaeta and Hirudinae classes. Oligochaeta class is represented by Tubifex sp, Lumbricus terrestris, and Pharetima sp. species while Hirudinae class is represented by Haemodipsa sp. Species. The number of Annelids found in the Kapuas river for Tubifex sp. numbered 7 species, Lumbricus terrestris numbered 53 species and Pharetima sp. numbered 14 species. The number of Annelids found in the Melawi river for Tubifex sp. numbered 1 species, Lumbricus terrestris numbered 23 species, Pharetima sp. numbered 8 species and Haemodipsa sp amounted to 2 species. The presence of Tubifex sp. in the Kapuas and Melawi rivers shows that the quality of the river waters begins to be polluted.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Diversity of Annelids in the Kapuas and Melawi Rivers. (2019). Jurnal Biota, 5(2), 55-63. https://doi.org/10.19109/Biota.v5i2.3036
Section
Artikel
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
How to Cite
Diversity of Annelids in the Kapuas and Melawi Rivers. (2019). Jurnal Biota, 5(2), 55-63. https://doi.org/10.19109/Biota.v5i2.3036
References
Agustinus, F. 2016. Pengaruh Media Budidaya yang Berbeda Terhadap Kepadatan Populasi Cacing Tubifex (Tubifex sp.). Jurnal Ilmu Hewan Tropika, 5(1), 45-49.
Asslamyah, 2013. Potensi Tepung Cacing Tanah Lumbricus sp. sebagai Pengganti Tepung Ikan dalam Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan, Komposisi Tubuh, Kadar Glikogen Hati dan Otot Ikan Bandeng Chanos hanos Forsskal. Jurnal Iktiologi Indonesia, 13(1), 67-76.
Assanthi, S.A. 2015. Prevalensi Cacing Tubifex yang Terinfeksi Myxobolus di Sentra Budidaya Ikan Koi (Cyprinus Carpio) di Desa Nglegok, Kabupaten Blitar-Jawa Timur. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya.
Bappeda Sintang. 2018. Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sintang Tahun 2018.
Bappeda Sintang. 2018. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Sintang Tahun 2018.
Brata, 2017. Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Campuran Pakan terhadap Pertumbuhan Cacing Tanah Pharetima sp. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 12(3), 277-289.
Bustami, Y. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada Sub Pokok Bahasan Pencemaran Air. Jurnal Edukasi, 1(1), 59-67.
Chilmawati, 2015. Pemanfaatan Fermentasi Limbah Organik Ampas Tahu, Bekatul, dan Kotoran Ayam untuk Peningkatan Produksi Kultur dan Kualitas Cacing Sutera (Tubifex sp). Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 28(2), 186-201.
Darmawiyanti, V. 2013. Evaluasi Pengayaan Cacing Tanah (Pheretima Sp) terhadap Komposisi Kimia dan Perkembangan Gonad Induk Betina Udang Vanamei (L. Vannamei). Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Firmansyah. 2017. Struktur Komunitas Cacing Tanah (Kelas Oligochaeta) di Kawasan Hutan Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang. Jurnal Protobiont, 6(3), 108-117.
Herawati, H. 2015. Impact of Climate Change on Streamflow in the Tropical Lowlandof Kapuas River, West Borneo, Indonesia. Procedia Engineering, 125, 185-192.
Iswanti, S. 2012. Distribusi dan Keanekaragaman Jenis Makrozoobentos Weleri Kabupaten Kendal di Sungai Damar Desa. Unnes Journal of Life Science, 1(2), 86-93.
Juliana, 2016. Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) diberi Cacing Sutra (Tubifex tubifex) yang diperkaya dengan Probiotik dan Habbatussauda (Nigela sativa). Jurnal Dinamika Pertanian, 32(1), 75-86.
Juwita, R. 2017. Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Sungai Sebukhas di Desa Bumi Agung Kecamatan Belalau Lampung Barat. Skripsi. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Kazanci, N. 2015. Hirudinea (Annelida) Species and Their Ecological Preferences in Some Running Waters and Lakes. Journal Environ, 12, 1087-1096.
Kusnandi, A. 2013. Struktur Komunitas Annelida sebagai Bioindikator Pencemaran Sungai Ancar Kota Mataram dan Upaya Pembuatan Poster untuk Pendidikan Masyarakat Tahun 2013. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015. Universitas Negeri Malang.
Kusumorini, A. 2017. Pengaruh Pemberian Fermentasi Kotoran Ayam Terhadap Populasi Dan Biomassa Cacing (Tubifex Tubifex), 10(1), 16-36.
Mahyudin. 2015. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal-PAL, 6(2), 105-114.
Milasari, H. Y 2013.Peranan Cacing Tanah sebagai Bioindikator Kesuburan Tanah pada Berbagai Tipe Tutupan Lahan di Dramaga Bogor. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Mulyawan, D.W. 2016. Habitat Preference of Earthworms (Oligochaeta) in Banggai Districts of Central Sulawesi. Journal of Natural Science, 5(3), 251-257.
Nangin, S.R. 2015. Makrozoobentos sebagai Indikator Biologis dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Suhuyon Sulawesi Utara. Jurnal Mipa Unsrat, 4(2): 165-168.
Ngatung, J. E. 2017. Budi daya cacing sutra (Tubifex sp.) dengan sistim air mengalir di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu (BPBAT), Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal Budidaya Perairan, 5(3), 18-22.
Safrina. 2015. Pertumbuhan Cacing Sutra (Tubifex sp.) yang dipelihara pada Media Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca) dan Lumpur Sawah. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung. Halaman 520-525.
Sari, M. 2014. Kepadatan dan Distribusi Cacing Tanah di Areal Arboretum Dipterocarpaceae 1.5 Ha Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Jurnal Lectura, 5(1), 93-103.
Sasongko, E.B. 2014. Kajian Kualitas Air dan Penggunaan Sumur Gali oleh Masyarakat di Sekitar Sungai Kaliyasa Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmu Lingkungan, 12(2), 72-82.
Septiani, E. 2013. Kualitas Perairan Sungai Kapuas Kota Sintang ditinjau dari Keanekaragaman Makrozoobentos. Jurnal Protobiont, 2(2), 70-74.
Suminto, M. 2014. The Effect of the Addition of Chicken Manure, Silage Fish and Tapioca Flour in Culture Medium on Biomass, Population and Nutrition Content of Silk Worm (Tubifex sp.). Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4), 151-157.
Suprayudi, M.A. 2013. Pemberian Pakan Buatan untuk Larva Ikan Patin Pangasionodon sp. pada Umur Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12(2), 193-200.
Rukmana, R. 2008. Budi Daya Cacing Tanah. Kanisius: Yogyakarta.
Ulfah, Y. 2012. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Journal of Marine Research, 1(2), 188-196.
Warman, I. 2015. Uji Kualitas Air Muara Sungai Lais Untuk Perikanan di Bengkulu Utara. Jurnal Agroqua, 13(2), 24-33.
Widiastuti, I.M. 2018. Kandungan Merkuri Dalam Cacing Tanah (Lumbricus sp.) pada Sedimen yang Tercemar Logam Berat. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Agrika, 12(1), 38-49.
Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Asslamyah, 2013. Potensi Tepung Cacing Tanah Lumbricus sp. sebagai Pengganti Tepung Ikan dalam Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan, Komposisi Tubuh, Kadar Glikogen Hati dan Otot Ikan Bandeng Chanos hanos Forsskal. Jurnal Iktiologi Indonesia, 13(1), 67-76.
Assanthi, S.A. 2015. Prevalensi Cacing Tubifex yang Terinfeksi Myxobolus di Sentra Budidaya Ikan Koi (Cyprinus Carpio) di Desa Nglegok, Kabupaten Blitar-Jawa Timur. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya.
Bappeda Sintang. 2018. Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sintang Tahun 2018.
Bappeda Sintang. 2018. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Sintang Tahun 2018.
Brata, 2017. Pengaruh Pemberian Ampas Tahu sebagai Campuran Pakan terhadap Pertumbuhan Cacing Tanah Pharetima sp. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 12(3), 277-289.
Bustami, Y. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada Sub Pokok Bahasan Pencemaran Air. Jurnal Edukasi, 1(1), 59-67.
Chilmawati, 2015. Pemanfaatan Fermentasi Limbah Organik Ampas Tahu, Bekatul, dan Kotoran Ayam untuk Peningkatan Produksi Kultur dan Kualitas Cacing Sutera (Tubifex sp). Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 28(2), 186-201.
Darmawiyanti, V. 2013. Evaluasi Pengayaan Cacing Tanah (Pheretima Sp) terhadap Komposisi Kimia dan Perkembangan Gonad Induk Betina Udang Vanamei (L. Vannamei). Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Firmansyah. 2017. Struktur Komunitas Cacing Tanah (Kelas Oligochaeta) di Kawasan Hutan Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang. Jurnal Protobiont, 6(3), 108-117.
Herawati, H. 2015. Impact of Climate Change on Streamflow in the Tropical Lowlandof Kapuas River, West Borneo, Indonesia. Procedia Engineering, 125, 185-192.
Iswanti, S. 2012. Distribusi dan Keanekaragaman Jenis Makrozoobentos Weleri Kabupaten Kendal di Sungai Damar Desa. Unnes Journal of Life Science, 1(2), 86-93.
Juliana, 2016. Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) diberi Cacing Sutra (Tubifex tubifex) yang diperkaya dengan Probiotik dan Habbatussauda (Nigela sativa). Jurnal Dinamika Pertanian, 32(1), 75-86.
Juwita, R. 2017. Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Sungai Sebukhas di Desa Bumi Agung Kecamatan Belalau Lampung Barat. Skripsi. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Kazanci, N. 2015. Hirudinea (Annelida) Species and Their Ecological Preferences in Some Running Waters and Lakes. Journal Environ, 12, 1087-1096.
Kusnandi, A. 2013. Struktur Komunitas Annelida sebagai Bioindikator Pencemaran Sungai Ancar Kota Mataram dan Upaya Pembuatan Poster untuk Pendidikan Masyarakat Tahun 2013. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015. Universitas Negeri Malang.
Kusumorini, A. 2017. Pengaruh Pemberian Fermentasi Kotoran Ayam Terhadap Populasi Dan Biomassa Cacing (Tubifex Tubifex), 10(1), 16-36.
Mahyudin. 2015. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal-PAL, 6(2), 105-114.
Milasari, H. Y 2013.Peranan Cacing Tanah sebagai Bioindikator Kesuburan Tanah pada Berbagai Tipe Tutupan Lahan di Dramaga Bogor. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Mulyawan, D.W. 2016. Habitat Preference of Earthworms (Oligochaeta) in Banggai Districts of Central Sulawesi. Journal of Natural Science, 5(3), 251-257.
Nangin, S.R. 2015. Makrozoobentos sebagai Indikator Biologis dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Suhuyon Sulawesi Utara. Jurnal Mipa Unsrat, 4(2): 165-168.
Ngatung, J. E. 2017. Budi daya cacing sutra (Tubifex sp.) dengan sistim air mengalir di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu (BPBAT), Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal Budidaya Perairan, 5(3), 18-22.
Safrina. 2015. Pertumbuhan Cacing Sutra (Tubifex sp.) yang dipelihara pada Media Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca) dan Lumpur Sawah. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung. Halaman 520-525.
Sari, M. 2014. Kepadatan dan Distribusi Cacing Tanah di Areal Arboretum Dipterocarpaceae 1.5 Ha Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Jurnal Lectura, 5(1), 93-103.
Sasongko, E.B. 2014. Kajian Kualitas Air dan Penggunaan Sumur Gali oleh Masyarakat di Sekitar Sungai Kaliyasa Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmu Lingkungan, 12(2), 72-82.
Septiani, E. 2013. Kualitas Perairan Sungai Kapuas Kota Sintang ditinjau dari Keanekaragaman Makrozoobentos. Jurnal Protobiont, 2(2), 70-74.
Suminto, M. 2014. The Effect of the Addition of Chicken Manure, Silage Fish and Tapioca Flour in Culture Medium on Biomass, Population and Nutrition Content of Silk Worm (Tubifex sp.). Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4), 151-157.
Suprayudi, M.A. 2013. Pemberian Pakan Buatan untuk Larva Ikan Patin Pangasionodon sp. pada Umur Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12(2), 193-200.
Rukmana, R. 2008. Budi Daya Cacing Tanah. Kanisius: Yogyakarta.
Ulfah, Y. 2012. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Journal of Marine Research, 1(2), 188-196.
Warman, I. 2015. Uji Kualitas Air Muara Sungai Lais Untuk Perikanan di Bengkulu Utara. Jurnal Agroqua, 13(2), 24-33.
Widiastuti, I.M. 2018. Kandungan Merkuri Dalam Cacing Tanah (Lumbricus sp.) pada Sedimen yang Tercemar Logam Berat. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Agrika, 12(1), 38-49.
Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.